Gelap Itu Hanya Perasaan
Dua malam di Labuan Kenanga membuat aku lebih akrab dan terbiasa dengan udara Tambora. Setelah acara pisah sambut di kecamatan, aku dan Kak Shally pun pergi menuju Dusun Satuan Pemukiman 3 Oi Marai. Kak Shally memesan 4 ojeg untuk mengangkut kami plus semua barang bawaanku, tetapi ternyata Banng Iswan (ojeg langganan kak Shally) hanya mampu menghadirkan seorang rekannya dengan alasan tak ada tukang ojeg lain karena menonton pertandingan bola di Sori Bura. Ojeg disini memang special, kami memintanya secara langsung dan penuh rasa hormat agar mau mengantarkan kami ke daerah tujuan. Ojeg menjadi satu-satunya transportasi antartempat disini. Daerah Tambora yang memang cukup terjal dan berkelok-kelok menyebabkan honda (sebutan terkenal untuk motor) menjadi yang terdepan membelah jalanan Tambora. Karena hanya ada dua ojeg, 4 barangku yang segede-gede gaban dan barang Kak Shally terpaksa dibagi menjadi 2. Belum lagi ditambah masing-masing dua orang pada setiap motornya (penumpang dan p...