Postingan

Menampilkan postingan dengan label Renunganku

inilah saya..

Dulu punya banyak cita-cita.. Ini itu, terus ganti seiring berjalan waktu. Sampai akhirnya, aku sadar bahwa waktu terus bergulir dan tak ada kompromi untuk menjajaki setiap kehausan petualangan diri. Ku tengok kanan kiri, ternyata tak ada keahlian yang kukuasai, karena seringnya berpindah arah. Kini, mandat sebagai Ibu tak bisa kusepelekan. Tak ada kesempatan kedua untuk tumbuh kembang anak. Izinkan aku menjadi ahli dibidangku.. Menjadi ibu dan istri yang profesional.. Inilah catatanku, a journey to became a  profesional Mom.. Harus ahli? - beres-beres - masak - menjahit - dandan - ngatur uang - baca al quran - mendidik anak (montessori)

Waktu yang Berbatas

Sejak 14 April 2014 aku mulai bergabung sebagai officer development program di IM. Menandatangani kontrak di sana untuk bekerja selama 2 tahun ke depan.  Mengawalinya siklus ODP sebagai training officer PM VIII selama 2 bulan, lalu pindah divisi ke PaE yang hanya efektif 3 minggu (karena puasa dan lebaran), lalu ditempatkan di PE selama 2 bulan dan akhirnya ditetapkan di PPMD. Oktober 2014 aku resmi sebagai rekrutmen officer dan trustee TBB. Menggarap mulai dari sosialisasi rekrutmen PM X, direct assessment, MCU, hingga terpilih 75 PM X. Kemudian bulan April dipindahkan menjadi officer pendampingan. Aku tahu, banyak kekuranganku. Tetapi aku selalu berusaha menuntaskan apa yang sudah aku mulai dengan sebaik-baiknya. Walaupun memang ada hal yang masih belum optimal. Sering kali merasa lelah dengan load yang cukup padat. Namun, aku pun sadari waktuku di sini terbatas. Aku harus mengoptimalkan setiap peran yang aku jalankan. Ingat kata-kata ABW, tak masalah menjadi apapun kita y

Tujuan Hidup

Weekend adalah syurga bagi para pekerja Ibukota, termasuk aku. Sehingga jika tidak ada hal yang sangat penting aku memilih menghabiskan weekendku di kostan. Tak apalah bersauna mandi keringat akibat kepanasan di kamar daripada tersengat teriknya matahari Jakarta. Hari minggu ini aku merencanakan ikut Majelis Jejak Nabi Salim A. Fillah di Mesjid BI. Aku belum pernah kesana, tetapi tentu saja bisa bertanya dan menggunakan teknologi bernama google maps. Perkiraanku, dari kostanku di daerah Karet menuju ke Mesjid Baitul Ihsan Bank Indonesia paling lama 30 menit naik Trans Jakarta itu juga sudah dihitung dengan jalan kaki menuju halte. Aku berangkat dari kostan pukul 7.45. Kajian akan dimulai pukul 08.30. Hari minggu jalan Sudirman ditutup karena Car Free Day, tetapi Trans Jakarta biasanya tetap beroperasi. Dari depan kostanku sampai jalan utama Sudirman, aku sselalu berpapasan dengan orang-orang yang akan dan sudah lari pagi di CFD. Itulah liburan murah meriah orang Jakarta. Aku ber

Kamar Optimis

Jika Shally punya tempat bernama ruang kegagalan, maka aku harus punya kamar optimis. Yah, harus optimis! Terkadang banyak sekali kekhawatiran yg menghinggapi pikiranku. Takut ini takut itu, takut gagal, takut kehilangan,... Mengapa harus takut? Selama sudah maksimal berikhtiar. Ingatlah, tak semua hal bisa kita kendalikan. bismillah..., kerjakan dg teliti, manajemen waktu yg baik, tidak menunda pekerjaan. InsyaAllah semua bisa sesuai dg harapan. InsyaAllah

Kelas 3 Abdussalam

Dua minggu yang lalu berkunjung ke SDIS Mutiara Hati tempat dl sy 2 tahun mengajar disana (2009-2011). Bertemu dg guru2 lama yg masih hangat seperti dl. Namun hal yg paling membahagiakan saat bertemu murid2 yg pernah saya ajar. Mereka dg antusias menyalami dan bertanya kabar segala macam. Ada yg berbeda, mereka tak lagi menggelayuti dg manja. Tentu saja karena postur tubuh mereka sudah sepantaran dan banyak yg melampui saya. Mereka murid2 kelas 3 yg sy walikelasi 3 taun yg lalu. Anak2 imut dan manja telah berubah menjadi remaja2 imut yg terlihat sedikit dewasa. Satu persatu kukenali wajah dan nama mereka. Ada banyak keharuan. Terutama saat bertatapan dg murid2 yg istimewa. Yah kelas kami memang luar biasa, 24 siswa juara dg 4 anak istimewa yg sgt juara  Tiba2, Faiz dtg menghampiri. Murid yg dl sering menguji kesabaranku dr mulai dia kelas 2 karena tak pernah menunjukan minatnya utk belajar. Namun disaat kelas 3 dia mengalami perkembangan yg luar biasa. Memintaku mengajarinya, bertanya

Dominan

Dulu sewaktu training intensip IM pernah ada yg ngingetin kalau saya terlalu dominan. Dan ternyata untuk satu dua orang, kedominanan saya cukup membuatnya gak nyaman (segitunya yah?? T_T ). Mencoba mengevaluasi diri dan ternyata memang sepertinya saya selalu bersemangat dalam segala hal sehingga terlihat sangat dominan. Sang Korelis pengatur semua. Tentu saja, setiap pribadi ingin berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saya pun mulai mengurangi kedominan saya, caranya? Tidak terlalu sering berpendapat dan menggiring opini orang lain agar sesuai keinginan saya. Saya berprinsip gak harus saya yang menyampaikan atau yang mengambil peran yang penting tujuannya sudah tercapai. Belajar menjadi fasilitor bukan lagi leader. Tanpa disadari, ternyata saya yang korelis dalam satu tahun bisa berubah menjadi plegmatis. Jadi sering bingung dan banyak pertimbangan, sehingga terkadang plin plan. Sangat memprihatikan, karena urusan kecil saja harus meminta pendapat orang lain. Dan... Saya mer

I'm 3!!!

Obrolan sore ini santai tapi serius, berawal dari komentar pemberitaan media tentang kampanye PKS yg sangat tidak berimbang. Lanjut dg pilihan dari bursa presiden yang ada. Bapakku selalu 'mengikuti' apa yang aku sampaikan termasuk pilihan politik, berbeda dg Ibuku yg memang PNS selalu punya loyalitas tinggi dg golkar. Tapi selalu menyisakan satu jatah suaranya entah itu DPRD atau DPR untuk PKS. Adzan magrib pun berkumandang, diskusipun langsung selesai. Bapakku sebagai satu2nya laki2 langsung menuju mesjid. Aku yang sedang tidak solat, tetap duduk di ruang keluarga. Kurang dari 5 menit adik bungsuku langsung keluar dari kamarnya pertanda sudah selesai solatnya. Dengan iseng aku tanya, udah solatnya? Sudah jawabnya. Berdoa dulu gak? Berdoa dong! Apa? Ya rahasia! Dia kembali duduk dan menonton tv. 'Ngaji atuh De, biar khatam minimal setaun sekali' kataku. 'teerus??' dg nada yang nyinyir. Astaghfirullah.. Aku langsung terdiam. Sedih dan terpukul.

Silarian

  Pertama mendengar istilah silarian sewaktu belajar matkul Manusia dan Kebudayaan Indonesia semester 1.  Waktu itu agak kaget, ternyata ada adat pernikahan dimana si lelaki membawa lari perempuan dulu agar bisa menikah. Saya menemukan praktik silarian saat di Bima. Anak kadus desa saya dibawa lari oleh tetangganya, sang kadus mencari keberadaan anak dan kekasihnya kemudian menjemput dan menikahkannya. Jika sudah silarian, ayah sang gadis tak punya pilihan lain, mau tak mau harus menikahkan anaknya. Setahun saya tinggal di SP3, saya menemukan 3 pernikahan yang diawali dengan silarian. Awalnya saya berpikir silarian dilakukan oleh sepasang kekasih yang saling mencintai agar mudah mendapat restu dari keluarga. Tidak ribet dengan urusan tawar menawar mahar. Namun ternyata silarian tidak hanya dilakukan oleh pihak yang sama-sama suka, ada juga silarian dimana si lelaki menculik gadis yang diincarnya. Teman saya bercerita ada muridnya yang baru kelas 5 SD yang diajak silarian oleh omp

kenangan

Hidup ini memang sepaket. Ada senang ada sedih, jika hari ini bersedih tak usah khawatir cepat atau lambat akan berganti dengan kebahagiaan. Begitupun kenangan di masa lalu. Sekeras apapun usaha untuk melupakan kenangan menyedihkan, namun tak pernah berhasil. Karena tersisip kebahagiaan saat mengenang fragmen2 indah di masa lalu. Entahlah, mungkin karena aku begitu melankolis. Terkadang ketika aku memikirkan masa lalu, perasaan yg pernah timbul saat mengalaminya muncul lagi. Jika sakit benar2 terasa sakit sampai menusuk hati, jika senang seolah ada kupu2 terbang dalam perutku. Ya, seindah dan sesedih masa lalu semuanya tetap telah berlalu. Tak menyesali saat2 itu, karena aku yakin jalan itulah yg membuatku bertahan hingga sekarang. Aku harus tangguh, menghadapi apapun yang ada dihadapanku sehingga suatu saat nanti aku bisa mengenangnya dengan bangga dan penuh syukur.    

Menolak Rezeki

Hari itu hari Jumat. Aku, Morin, Ical, Budi melaksanakan kegitan Roadshow Pendidikan Indonesia Mengajar di SDN Dorombolo dan Sori Panihi. Sekolah terakhir yg kami tuju hari itu adalah Sori Panihi yg terletak di SP1. Sementara Ical dan Budi solat, aku dan Morin menunggu di puskesmas. Aku sama Morin sedikit kaku dan dingin. Morin abis marah karena aku negur dia main ukulele disaat kami sedang menghadap guru2 dan kepsek Sori Panihi. Ah, kadang2 semua terasa begitu ribet...hehe Budi dan Ical segera menghampiri kami seusai solat Jumat. Katanya mereka ditawari makan siang oleh orang yg punya hajatan, rumahnya persis di depan puskesmas. Namun karena malu, kami memutuskan untuk menolak. Mengingat2 adakah alasan lain selain malu? Oia, yg ditawari makan Ical sama Budi, aku dan Morin yg tidak ikut solat jumat tidak bertemu yg punya hajat jadi tak ditawari. Akhirnya kami segera pergi mencari bakso Mas Sue di Kawinda Nae, ternyata tutup. Paniklah, Ical yg gak bisa nahan lapar mulai pusing, gak

28 my age

Besok 28 tahun!! Gak terpikirkan sebelumnya aku akan melewati usia itu dalam kesendirian...hahaha. Aku pikir status singleku akan berakhir ketika umurku 25 yah nyaris. Tapi Allah punya cerita lain. Tak terbayangkan juga kalau sekarang aku jobless. Wow sempurna, job seeker dan jodoh seeker. Hehe.. Semuanya nyaris saja, nyaris berganti status nyaris punya kerjaan seandainya aku tidak berpikir terlalu dalam dan lama. Kejadian 1 Januari 2014 yg membuatku syok ketika tiba2 seseorang yang tak pernah aku kenal datang. Dan keplinplannanku tgl 6 Januari menerima tawaran sebagai kepsek. Lalu apakah aku menyesal?? InsyaAllah tidak! Apapun kondisiku sekarang aku harus menerima konsekuensi dari semua keputusanku. Aku tak mau lagi menjalani semua hal yang aku hadapi dengan setengah2. Aku harus benar2 totalitas, jadi aku memutuskan menerima seseorang dan sesuatu ketika aku sudah benar2 yakin bisa berkomitmen dengan itu. Bismillah, aku yakin Allah akan menunjukan jalan terbaikNya. So,

Doaku hari ini, esok dan nanti

Adakah doaku yang belum dikabulkannya? Tidak ada! Satu persatu DIA mewujudkannya dengan caranya yang indah, yg terkadang aku tak menyadari semua jalan menuju kesana, pewujudan doaku olehNya. Kalau pun ada doadoa yang belum terwujud, aku yakin DIA akan memberikannya di saat yang tepat dengan caraNya yang selalu indah. Jadi, tak perlu aku merisaukan apapun dalam hidupku karena Allah selalu bersamaku. Yang harus aku risaukan, aku tidak bisa mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan kepadaku. Mengeluhkan keadaan, padahal itu bagian dari pewujudan doa2ku. Ya Rabb jadikan aku selalu menjadi hambaMu yang bersyukur. Amin..

Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung

Gambar
Waktu kecil aku sering bermimpi saat aku tertidur, bisa mengendarai mobil, dan   kemudian jatuh terguling di jalan depan kapolsek dekat rumah nenek. Rasanya seperti tertiban kardus. Namanya juga mimpi :p Dan hari ini aku mengalami sendiri bagaimana rasanya kendaraan   yang aku tumpangi terguling.  seorang Ibu menenangkan anaknya yang masih menangis Hari ini, aku pulang kembali ke desaku setelah 3 hari di kota Bima. Aku memilih untuk pulang lewat jalur utara tidak melalui jalur selatan bersama PM Tambora yang lain. Aku memilih lewat utara karena bus/ truk yang aku tumpangi akan berhenti tepat di depan rumahku. Bus Bima-Kore yang aku tumpangi dari terminal dara mulai melaju jam 11. Biasanya jam 10, ada perasaan khawatir juga aku ditinggalin bus/ truk Kore-Tambora. Lega rasanya saat tiba di pasar Kore tepat jam 3, alhamdulillah masih ada kendaraannya. Ternyata hari ini giliran bus yang beroperasi. Bus dan truk selang sehari beroperasi mengangkut penumpang Tambora-Kore. Ak

menunggu...

Gambar
Kami hanya bisa menunggu PLTA Oi Marai akan segera diperbaiki sehingga kami bisa melihat indahnya cahaya lampu di malam hari Kami hanya bisa menunggu provider hati membuat BTS di daerah kami sehingga tak usah berkilo-kilo berjalan kaki untuk tau kabar terbaru ibu pertiwi kami hanya bisa menunggu jalan dan 3  jembatan kayu diperbaiki sehingga tak usah khawatir lagi ban pecah atau terjatuh saat perjalanan menuju Oi Marai tapi kami tak bisa menunggu karena umur anak selalu bertambah setiap hari sehingga mulai beraksi dengan langkah kecil kami melunasi janji mencerdaskan anak negri ^_^v

hanyaMu

Aku tak bisa lepas dari-Mu dan berhenti meminta setiap hal yang aku inginkan. Bahkan dalam kelimpahan pun aku masih merasa kurang. Ya Rabb, takdir-Mu lah yang harus aku jalani. Sesuatu yang telah Kau gariskan untukku sebelum keberadaanku. Ya Rabb jadikan mau-Mu sebagai mauku. Hingga tawakal dan kecukupan akanMu yang membanjiri relung asaku.

Nyasar

Gambar
Adakah orang yang gak pernah nyasar? mungkin saja. Bagaimana dengan saya? hmmm, sering..hehe Pada suatu hari di pertengahan tahun 2004, saya ingin mengembalikan formulir SPMB ke Sabuga, saya dan beberapa teman menginap di Jatinangor (Kostan kakaknya teman). Sebelum kita berangkat ke Sabuga, kami berjalan-jalan dulu keliling kampus Unpad Jatinangor, hingga secara tidak sengaja (alias nyasar) saya tiba di kampus Fakultas Sastra Unpad, gedung Pusat Studi Bahasa Jepang lebih tepatnya. Setahun kemudian, saya dan teman bermaksud membayar uang kontrakan ke pemilik kontrakan yang tinggal di Arcamanik. Kami keliling-keliling perumahan disana dan sempat beberapa kali salah mijit bel rumah orang. Dua tahun kemudian, saya dan teman diundang ke sekre Kamda Jabar di daerah Awibitung. Dan ternyata kami kebablasan sampai daerah Antapani. Karena memang belum tahu alamatnya. Lagi-lagi nyasar! ^^v Segala sesuatu yang terjadi di dunia atas izin Allah, daun yang jatuh di malam yang pekat pun terjadi

Dilema Wanita

Gambar
Sendu, kulihat wajahnya mulai mendung. Air matapun menetes sedikit demi sedikit membahasahi pipinya yang tak pernah dipoles oleh riasan. “Ya, walaupun berat tapi saya sudah memutuskan untuk berhenti kerja demi mengurus anak-anak saya.” Aku pun terdiam, tak bisa memberikan komentar. “Iya Bu, saya juga memutuksan resign padahal dulu sudah kerja selama 8 tahun” “Ternyata, profesi seperti kita pun harus dibayar dengan pengorbanan yang besar. Waktu! “ Aku semakin terdiam, tekadku semakin bulat untuk segera beralih dari profesi yang sudah aku jalani hampir tiga tahun ini. Guru sekolah swasta. Antara karier dan keluarga…   itulah dilemma seorang wanita. Disisi lain ingin terus berkarya dan mengupgrade diri, tetapi di sisi lain ada kewajiban mengabdi kepada keluarga yang tak boleh diabaikan. Saya beranggapan bahwa profesi guru adalah yang paling cocok buat seorang istri sehingga bisa seimbang antara mengatur keluarga dan berkarya. Tetapi pengalaman akhir-akhir ini berkata lain, justru beb

Jadilah istimewa karena kita memang berbeda

Gambar
Seperti puzzle, tak pernah ada potongan yang sama. Tetapi keberadaannya menggenapi keutuhan. Begitupun dengan kita. Tak ada yang sama, satu sama lain memiliki ciri khas yang unik yang tidak ditemukan pada orang lain. Saya mengenal beberapa teman yang pernah menjadi pemimpin saya, subhanallah dengan karakter masing-masing mereka berhasil membawa kesuksesan terhadap oraganisasi yang dibawahinya. Ada Mr. cooling down, yang dengan ketenanganan dan kebijaksanaannya menjadi figur pemimpin yang begitu mengayomi bawahannya. Berkenalan juga dengan Mr. Tangan Besi yang sangat ‘berkuasa’. Semua orang tunduk dan patuh dengan perintahnya, kalaupun ada yang membangkang beliau berhasil ‘menaklukannya’. Tak ada yang salah dengan karakternya, justru itulah yang bisa membuat kita (organisasi waktu itu) bangkit dari sebuah permasalahan yang besar hingga mampu membalikan keadaan, berjaya kembali. Berkenalan juga dengan sosok yang sangat sederhana tetapi sangat nyata. Kata-katanya yang begitu apa adanya

jangan merisaukan rezeki yang belum kau dapatkan tapi risaukanlah rezeki yang belum engkau syukuri.

Subhanallah... terkadang kita risau dengan apa-apa yang kita inginkan dan belum kita dapatkan dan melupakan segala karunia yang sudah Allah berikan kepada kita. Teringat cerita dua hari yang lalu. Mungkin ini teguran dari Allah tentang keteledoran dan ketidakhati-hatian saya. Saya menghadiri sebuah acara pembukaa mentoring lanjutan. Dari sebelum berangkat saya sudah menyiapkan pos-pos keuangan untuk berbagai kebutuhan hari itu, karena memang harus ada beberapa perlengkapan kelas dan banner yang harus saya pesan. Saya menata uang2 yang akan saya belanjakan dan dimasukan ke dalam sebuah dompet kecil. Dan berangkatlah saya menuju tempat kegiatan. Berperan sesuai dengan arahan yang diberikan kepada saya. Acara pun selesai, saya pun undur diri dan menuju tempat berikutnya yaitu sebuah tempat percetakan spanduk. Ketika di jalan dan memeriksa dompet saya, ternyata uang yang saya simpan hanyalah tinggal 2 lembar. Padahal ketika pagi hari saya mengeceknya, masih utuh sesuai dengan alokasi yang

Laki-laki Tangguh itu...

Gambar
Secara tak sengaja chanel TV yang sedang aku tonton berpindah ke stasiun kebanggaan bersama. Tadinya mau langsung dipindahkan lagi karena drama korea kesayanganku yang sudah mulai main. Kebiasaan saat tidak ada aktivitas adalah nonton drama korea atau nongkrong di depan laptop sambil berselancar. Seperti sekarang, saat liburan Lebaran. Ada di rumah kadang-kadang membuat aku merasa useless L   Yah, aku sangat tahu diriku. Harus selalu padat dengan aktivitas karena ‘kucing pemalas’ selalu menjelma dalam diriku apabila tak ada aktivitas di luar. Aku berencana pasca lebaran tahun ini ingin mengikuti beberapa kursus, biar waktuku lebih bermanfaat. Investasi dari leher ke atas J Kembali ke stasiun kebanggan bersama… ternyata sedang menayangkan kartun Salahuddin Al Ayubi.. wuiih, my favorit hero. Aku pantengin aja terus, ternyata durasinya hanya 30 menit sudah termasuk iklan dengan akhir cerita masih ngambang. Besoknya di jam yang sama aku nyalakan TV lagi ternyata Salauddin nya tak ada. B