Jadilah istimewa karena kita memang berbeda

Seperti puzzle, tak pernah ada potongan yang sama. Tetapi keberadaannya menggenapi keutuhan. Begitupun dengan kita. Tak ada yang sama, satu sama lain memiliki ciri khas yang unik yang tidak ditemukan pada orang lain.

Saya mengenal beberapa teman yang pernah menjadi pemimpin saya, subhanallah dengan karakter masing-masing mereka berhasil membawa kesuksesan terhadap oraganisasi yang dibawahinya. Ada Mr. cooling down, yang dengan ketenanganan dan kebijaksanaannya menjadi figur pemimpin yang begitu mengayomi bawahannya. Berkenalan juga dengan Mr. Tangan Besi yang sangat ‘berkuasa’. Semua orang tunduk dan patuh dengan perintahnya, kalaupun ada yang membangkang beliau berhasil ‘menaklukannya’. Tak ada yang salah dengan karakternya, justru itulah yang bisa membuat kita (organisasi waktu itu) bangkit dari sebuah permasalahan yang besar hingga mampu membalikan keadaan, berjaya kembali.

Berkenalan juga dengan sosok yang sangat sederhana tetapi sangat nyata. Kata-katanya yang begitu apa adanya menjadi suplemen kita untuk terus bergerak. Dan terakhir, sesosok sahabat yang sangat menggebu-gebu. Dengan kedinamisannya mampu membuat kita bermimpi sendiri tetapi tak pernah melenceng dari visi.
Subhanallah, Allah menciptakan manusia-manusia sebagai pribadi yang sangat unik. Semuanya mempunyai peran yang berbeda yang tak bisa digantikan siapapun.

Tak lupa dengan pribadi-pribadi sahabat Rasulullah. Abu Bakar dengan  kelembutan dan kedermawanannnya, Umar pemimpin yang begitu tegas dan mengayomi rakyatnya, Utsman sang hartawan yang pemalu tetapi tak segan memberikan hartanya untuk perjuangan islam, dan Ali pemuda yang begitu bersahaja. Subahanallah, dengan berbagai karakter yang dimilikinya memberikan warna bagi perjuangan islam generasi pertama.

Lalu bagaimana dengan kita? Akankah segala keterbatasan baik fisik ataupun harta menghalangi kita melakukan ‘transaksi’ dengan Allah? Ingatkah dengan sosok Abdullah Ibnu Maktum yang Rasulullah pun ditegur oleh Allah karenanya.

Setiap kekurangan kita adalah nilai lebih untuk kita.

Misalnya seorang Nick yang tidak punya tangan dan kaki, tetapi dia adalah seorang trainer internasional. Mungkin orang tak akan begitu terinspirasi olehnya seandainya dia mempunyai fisik yang lengkap.
Atau Beethoven, seorang komponis yang ternyata tuli. Kita tidak akan begitu tercengang dengan karyanya yang luar biasa sebelum kita tahu kalau dia mempunyai keterbatasan pendengaran.

Setiap kekurangan kita adalah nilai untuk kita, dan fokuslah pada kelebihan kita.

Jadilah istimewa, karena kita memang berbeda. Dan perbedaan itulah yang membuat kita berharga dibanding yang lain. Tak usah disamakan atau dibandingkan dengan orang lain, karena tak akan pernah sama atau melebihinya. 

Jadilah diri sendiri, berkaryalah dalam bidang yang memang kau bisai.
Tersenyumlah pada dunia, katakan “Hei, aku akan menaklukanmu!”

Allah sedang melihat usahamu, untuk merayu-Nya agar Ia berkenan mewujudkan mimpimu

_menasehati diri sendiri yang sedang terseok-seok menatap dunia_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

Andragogi dan Fasilitasi

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu