4-9-2011 si kembar dan memburu komedo
Ahad, 4 Desember 2011
Matahari telah meninggi saat aku benar-benar sadar dari keterlelapanku. Astaghfirullahaladzim, walaupun sedang tidak solat tidak sepantasnya aku bangun sesiang ini. Kulirik jam, tepat pukul 06.59. Hari minggu yang indah, matahari tersenyum dengan tulusnya. Awan-awan berarak penuh keriangan. Selalu mengasyikan menikmati indahnya pagi dari jendela kamarku yang begitu lapang.
Tak ada agenda special, kecuali keinginan untuk menemui dua bidadari mungil Iin Gena. Semua janji dan agenda weekend, sudah dihabiskan Sabtu kemarin, sehingga kemarin malam aku baru tiba di kostan saat jam menunjukan hampir 9 malam.
Senang rasanya melihat kebahagiaan terpancar dari keluarga besar Iin dan keluarga mungil Iin Gena. Masih teringat jelas, hampir setahun yang lalu datang ke rumah Iin untuk membantu persiapkan pernikahan mereka. Rapat dengan panitia pernikahan dan keluarga Iin, berdiskusi semalaman dengannya sambil membantu melukis hena di tangan Iin. Dan kini datang lagi ke rumahnya untuk bertemu dengan buah cinta dari pernikahan tersebut. Bukan hanya seorang, tetapi Allah menitipkan sepasang bayi cantik nan lucu yang diberi nama Nayla dan Nahya.
Kembar, terlahir dari satu plasenta. Subhanallah…
Walau hanya beberapa saat mengamati dua bidadari mungil itu terlelap tetapi aku bisa merasakan aura kebahagiaan yang dipancarkan si kembar kepada Ummi dan Abuyanya. Nayla sang Kakak dan Nahya sang adik. Meskipun baru berumur sebulan lebih beberapa hari, tetapi Ummi dan Abuya nya sudah dapat merasakan perbedaan karakter si kembar. Sang kakak cenderung lebih perfeksionis daripada adiknya. Bahagia sekali bisa mengobrol santai dengan orang tua muda tentang hal-hal amazing seputar kelahiran dan perkembangan sang buah hati.
Rabbi, lindungi dan limpahi selalu keluarga Iin Gena dengan cinta dan kasih sayangMu.. Jadikan mereka keluarga cahaya yang selalu menerangi alam semesta
***
Sore harinya sekembali dari Margahayu dan membeli beberapa keperluan di Borma, aku membereskan kamar. Menata buku, tas, dan baju sambil menata hatiku juga J
Kutemukan selembar voucher salon seharga Rp 50.000 dengan batas peukaran 31 Desember. Hmm, kapan yah kugunakan voucher itu. Setiap hari Ahad dua minggu kedepan sudah ada agenda yg harus kutepati. Mungkin Sabtu depan saja, bisikku. Voucher Rp 50.000 sepertinya cukup untuk melakukan beberapa perawatan (hehe). Mungkin bisa facial n potong rambut, facial n creambath (nambah dikitlah) atau luluran. Senangnya bisa ke salon diskonan. Hehe. Pertama kali aku nyalon pun saat dulu dapat voucher creambath gratis dari Teh Eri J.
Lapar juga, kunyalakan kompor dan merebus beberapa helai (istilah yang tepatkah?) spaghety. Ku siapkan saus dan kornetnya. Emmm, yummy ^^v.
Tiba-tiba ada Mamih, dia ngajakin aku makan di kamarnya. Sambil makan, kami mengobrol. Di akhir obrolan, mamih mengajak aku ke sebuah salon baru yang berada di sebrang Superindo.
“ Boleh juga tuh Mih, asal aku dibayarin” isengku dengan antusias. Mamih setuju, kebetulan di salon tersebut ada paket buy 1 get 1. Jika melakukan perawatan facial minimal Rp 98.000 maka bisa dapat gratis facial detox ( seharga Rp 55.000). Asyik, teriakku.
Akhirnya kamipun pergi, walau gerimis cukup deras tak menggoyahkan langkah kami. Tapi lama-lama… basah juga yah, akhirnya mamih inisiatif nyari becak..hehe
Sesampainya di Salon, ternyata salon tersebut cukup ramai dan elite. Aku merasa kaya mba-mba (pembantu) yang nganterin majikannya. Maklum Mamih datang ke Salon dengan memakai kostum casual dengan tas jinjing yang elegan. Sedangkan aku, memakai kaos rumahan dengan kerudung berogo yang tidak senada dengan kaos yang aku kenakan..hehe.
Akhirnya setelah daftar dan melakukan konsultasi tentang perawatan kulit (kaya ke dokter aja), aku dan mamih diantarkan ke sebuah ruangan. Ruangannya bersih dan nyaman. Kami disuruh ganti baju dengan baju yang mirip kemben yang disediakan salon. Apa? gillee, buka-bukaan. Setelah lirik kanan kiri ternyata aman, ruangan tersebut tertutup dan Mba-Mba yang akan merawat kami juga pada berjilbab. Akhirnya dimulailah serangkain perawatan..hihi
Aku lupa, kalau facial, pasti ada sesi yang menegangkan yaitu… memburu komedo. Aku nyantai aja, facial sebelumnya juga mengambil komedo dari mukaku gak terlalu menyakitkan. Tapi ternyata… huhuhu, sakit juga. Aku meneteskan air mata berkali-kali walaupun gak sampe teriak-teriak.Hehe.. Begitupun dengan Mamih.
Setelah kurang lebih satu setengah jam, rangkaian perawatan wajahpun selesai. Aku merasa mukaku lebih segar, walaupun ada merah-merah di beberapa spot bekas besemayamnya komedo.
Kulirik, daftar harga perawatan. Busyet dah, mahal amat yak. Sayang kalo aku harus ngeluarin uang sering-sering hanya untuk memuaskan perasaan sebagai kaum hawa agar terlihat lebih menarik.
Aku senang-senang aja siy bisa nyalon, asal gak ngeluarin uang terlalu banyak. Apalagi kalau gratis kaya sekarang.
Jadi teringat, dulu pertama kali aku ke salon. Saat kecil diajak Mamaku beserta adikku untuk potong rambut. Hanya potong rambut, gak pake keramas apalagi creambath, lulur, facial, totok wajah atau perawatan lainnya. Paling keren juga, Mamaku mengeriting rambutnya, yang membuat adikku (waktu itu berumur 3 tahunan) nangis teriak-teriak melihat sekelumit benda yang menyelubungi rambut Mama..hehe. Selebihnya sampai aku SMA, Bibiku yang jago menata rambutlah yang mendapat tugas memikirkan dan menata model rambut untuk aku dan adik-adikku. Dengan gratis tentunya ^^v
Aku berkenalan dengan salon yang lebih keren, saat aku di Jatinangor ke Biya Salon. Awalnya gara-gara dapat voucher creambath dan potong rambut. Selanjutnya kedatanganku ke Biya adalah saat H-1 aku mau sidang. Aku benar2 pusing dan stress, akhirnya sore hari setelah adzan Magrib aku datang ke Biya untuk membabat rambutku. Gak sampai habis siy, Cuma nyisain beberapa cm..haha
Kesini-sininya, saat aku sudah di Antapani aku beberapa kali nyalon juga. Ke Khoerunnisa. Masih bermodalkan voucher-voucher yang dibagikan cuma-cuma kepadaku karena statusku sebagai guru Mutiara Hati yang seatap dengan Khoerunnisa. Beberapa guru yang mau nikah biasanya dapat voucher perawatan pranikah juga disana.Walaupun aku bukan karyawan Prisma lagi, tapi Ummi Leina sempat mengatakan kepadaku, kalau aku mau nikah aku bisa bilang ke beliau dan nanti akan diberi voucher perawatan pranikah. Asyik juga…hehe
Yup, semakin bertambah lagi nih motivasi untuk nikah.. biar dapat voucher gratisan!!!haha
Jadi teringat buku Pagi Ini Aku Cantik Sekali yang aku baca kemarin. Disana Mba Azimah Rahayu mengatakan bahwa wudhulah yang membuat wajah kita terlihat cantik dan segar. Hanya dengan membasuh wajah dan beberapa anggota tubuh kita dengan air, yang kita dapatkan secara gratis.
Subhanallah… Islam memang indah dan sempurna
Kesimpulanku, kalau tidak ada budget buat ke nyalon maka rajin-rajinlah berwudhu. Gak akan ngeluarin banyak uang bahkan membuat kita didoakan malaikat juga karena selalu menjaga wudhu. Gak akan juga tuh, nangis-nangis akibat menahan rasa sakit gara-gara komedo kita dikeluarin secara paksa.. J
Komentar