Que sera sera.. pesimis atau optimis ??
Whatever Will Be, Will Be
(Que Sera, Sera)
When I was just a little girl
I asked my mother what will I be
Will I be pretty
Will I be rich
Here's what she said to me
Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera
When I was just a child in school
I asked my teacher what should I try
Should I paint pictures
Should I sing songs
This was her wise reply
Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera
When I grew up and fell in love
I asked my sweetheart what lies ahead
Will there be rainbows day after day
Here's what my sweetheart said
Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera
Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera
What will be, will be
Que sera sera...
Seorang wanita suci yang namanya dijadikan surat dalam Qur'an pun masih mau melakukan ikhtiar untuk menjemput takdirnya. Apalagi kita, sudah seharusnyalah berikhtiar untuk menjemput takdir terbaik-Nya. Semampunya, bukan semaunya. Saya melihat setumpuk cucian yang menggunung dihadapan saya, apabila saya berpikir semaunya maka saya akan mencuci sebagian dulu. Mengambil yang kecil-kecil dan yang lainnya akan dicuci besok. Tetapi ketika saya berpikir semampunya maka saya akan mengambil semua cucian itu dan langsung mencuci sampai tuntas semuanya semampu saya, karena saya memang mampu menuntaskan semuanya saat itu tanpa ditunggu sampai hari esok.
Kebanyakan orang yang gagal adalah orang yang tinggal beberapa langkah lagi menuju kesuksesan. Semakin sering gagal, berarti jatah gagalnya sudah semakin sedikit dan semakin dekat dengan kesuksesan. Orang sukses adalah orang yang menyelesaikan apa yang sudah dimulainya. Orang yang menyerah pada saat kegagalan awal, ibarat orang yang mengantri parasman. Kesuksesan telah didepan dia, tetapi harus bersabar menghadapi kegagalan dengan menunggu giliran untuk mendapat jatah 'makanan/ kesuksesan', tetapi karena menyerah di awal maka dia mencoba hal lain yang ibaratnya mengantri di buffet/ gubukan lain.
Dalam berikhtiar tak selamanya akan mengalami kesuksesan (kesuksesan versi kita). Karena Allah mengabulkan doa dengan caranya yang indah.. langsung dikabulkan, ditunda sampai waktu yang tepat, diganti dengan hal yang lebih baik. Saat inilah, ketika kita sudah merasa mengoptimalkan semua cara yang kita tahu, berdoa dengan segenap pengharapan kita... disanalah tepat kiranya kita mengatakan " Apa yang terjadi terjadilah"
" "HasbunalLâh Wani'mal-Wakîl", Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung". (QS. 3:173)
(Que Sera, Sera)
When I was just a little girl
I asked my mother what will I be
Will I be pretty
Will I be rich
Here's what she said to me
Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera
When I was just a child in school
I asked my teacher what should I try
Should I paint pictures
Should I sing songs
This was her wise reply
Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera
When I grew up and fell in love
I asked my sweetheart what lies ahead
Will there be rainbows day after day
Here's what my sweetheart said
Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera
Que sera sera
Whatever will be will be
The future's not ours to see
Que sera sera
What will be, will be
Que sera sera...
Que sera-sera, whatever will be will be… apa yang terjadi terjadilah… kumaha engke we
Sering sekali kita mengatakan “Apa yang terjadi terjadilah”, saat ditanya tentang masa depan kita, atau saat kita dihadapkan dengan sebuah masalah besar dihadapan kita.
Sebenarnya kita bisa membedaan optimis atau tidaknya seseorang dari kapan dia mengatakan “apa yang terjadi, terjadilah”.
Seandainya seseorang sudah langsung mengatakan apa yang terjadi terjadilah sebelum dia melakukan apa-apa, orang tersebut bisa dikatakan sebagai orang yang pesimis atau nekad.
Pesimis, karena dia tidak menampakan usaha untuk mewujudkan apa yang ingin dicapainya.
Nekad, karena dia tidak mempersiapkan segala hal yang akan dihadapi.
Banyak yang beranggapan, bahwa menikmati hidup itu seperti air mengalir. Padahal tidak semua air yang mengalir langsung mengalir ke laut yang lebih luas. Terkadang air mengalir ke comberan.
Hidup adalah perjalanan bukan tujuan.
Ketika kita akan melakukan perjalanan tentulah banyak hal yang harus dipersiapkan. Misalnya air minum, qur'an, hp, notes, ballpoint, payung, kaos kaki, cemilan, dompet (paket lengkap isi tas saya). Lama perjalanan dan tempat yang akan dituju juga menentukan isi tas yang akan kita bawa.
Apalagi dengan kehidupan kita, tak mungkin hanya bisa mengatakan "apa yang terjadi terjadilah" untuk masa depan yang menanti kita tanpa mempersiapkan apapun.
"Berbekalah, sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah taqwa" (QS 2:197)
Masa depan itu diciptakan bukan dinantikan. Apa yang kita lakukan sekarang, akan menentukan apa yang kita raih di masa depan.
Berjuang untuk mencapai masa depan terbaik yang bisa kita raih. Karena takdir itu adalah pertemuan antara usaha kita dan keinginan Allah. Keinginan/ Iradah Allah lah yang menjadi penentu semuanya, usaha kita hanyalah menjadi sarana untuk merayu Allah agar DIA berkenan mengabulkan keinginan kita.
Ikhtiar batin adalah doa
Ikhtiar lahir adalah berusaha
Doa tanpa usaha adalah bohong
usaha tanpa doa adalah sombong
Selalu teringat kisah Maryam ketika melahirkan Isa a.s.
Bagaimana begitu payahnya seorang perempuan yang telah melahirkan dan begitu lapar ingin memakan sesuap makanan. Maryam menggoyangkan pohon kurma tempat ia bersandar. Subhanallah, kurma yang matang pun jatuh dan dapat dinikmati Maryam.
Secara pemikiran manusia, tak mungkin batang kurma yang begitu besar yang untuk menggoyangkannya butuh kekuatan beberapa pria tangguh, dapat goyang dan menjatuhkan biji-biji kurma hanya oleh sentuhan tangan Maryam. Itulah keinginan Allah. Selalu ada keajaiban ketika Allah sudah berkendak. Sentuhan tangan Maryam kepada batang kurma adalah sebuah usaha. Usaha manusia dalam merayu Rabbnya untuk megabulkan keinginannya.
"Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwasanya Allah Pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong [Ni'mal-Mawla Wani'man-Nashîr]". (QS. 8:40)
Jadi, jangan pernah menyerah di awal. Jangan pernah kalah sebelum bertanding, jangan pernah mengatakan "apa yang terjadi terjadilah" sebelum melakukan apa-apa. Tapi berjuanglah dengan segenap usahamu. Semampumu bukan semaumu. Sertakan Allah selalu bersamamu. Karena dialah yang punya veto atas takdirmu.
Optimislah, Allah melihat setiap usahamu dalam menjemput takdir terbaik-Nya.
Ya Allah, bimbing aku selalu... berikhtiar hanya karena-Mu.
InsyaAllah, siap berjuang menjemput takdir terbaik-Nya di 2012 di angka 26
Fighting!!!! Allahuakbar!!!
Komentar