Kecocokan Jiwa

Tak semua orang bisa nyaman ketika diajak berdiskusi, bercanda, apalagi bekerja.
Ada teman yang enak diajak kerja tapi tidak enak diajak main-main. Ada juga yang sebaliknya. Enak disini dalam arti nyaman, sama-sama tahu bagaimana memposisikan diri tergantung kondisi.
Selama setahun di Bima, berinteraksi dengan 8 PM yang lain. Walau di awal harus berdarah2 saat proses adaptasi, namun ternyata merasakan kecocokan jiwa.
Meraka tahu apa yang harus dilakukan ketika salah satu dari kita menjadi leader. Tak usah diingatkan, pasti akan mengambil peran masing-masing dan menyesuaikan.
Karena sama-sama paham tujuan, misi yang kita emban dan menyadari bahwa ini bukan tentang diri sendiri.
Satu tahun sudah berlalu, saya dihadapkan dengan kondisi yang berbeda, dengan orang-orang yang baru. Dan luar biasa, mengalami gejolak kontroversi hati karena tidak menemukan orang yang sekongkrit dan serespek PM Bima dalam bekerja.
Visi mungkin sama, tapi tak diiringi langkah nyata. Mencoba menjadi fasilitator, tp apa daya jika tidak ada initiating action dan komitmen.
Saya tidak tahu, apakah kedewasaan menjadi penentu. Karena akhirnya menemukan orang yang bisa diajak kerjasama tanpa banyak kata, melakukan sebelum diminta, tahu posisi dan pandai menempatkan diri, ada saat dibutuhkan, diam saat yang lain dominan, mengerti celah berkontribusi
Yah itu semua tentang kebijaksanaan.. Saya yakin, siapapun yang bisa seperti itu akan membuat orang lain nyaman ketika bekerja dengannya. Merasakan. kecocokan jiwa..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

Andragogi dan Fasilitasi

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu