Refleksi Kemerdekaan
Setiap merayakan kemerdekaan, saya selalu berefleksi.
Jika saya hidup zaman penjajahan, peran apa yang akan saya ambil?
Apakah saya hanya akan jadi penonton para pejuang kemerdekaan, ciut takut dan berlindung di balik bilik?
Atau menjadi bagian dari para pejuang?
Menjadi Cut Nyak Dien yang berjuang dengan strategi perang dan rencongnya, Kartini dengan gagasan dan tintanya, atau Fatmawati dengan kelembutan dan jarumnya?
Merefleksikan perjuangan para pahlawan perempuan, selalu membuat nyali saya bangkit.
Saya harus mampu menjadi pejuang..
Berjuang mengalahkan ego pribadi, berjuang menyelesaikan tantangan urusan domestik, berjuang agar konsisten menemani tumbuh kembang anak, berjuang menjadi istri yang taat, berjuang menyelesaikan hal yang sudah saya mulai..
Tak perlu disoroti gemerlap lampu dan diberi sorak sorai, dalam keheningan rumah mungil pun perempuan hebat mampu menjadi pejuang tangguh yang memberi perubahan.
Bergerak kuncinya!
Seperti yang Bu Septi sampaikan dalam Konferensi Ibu Profesional semalam,
"Kunci pergerakan perempuan adalah Anda mau bergerak, mau bergerak, mau bergerak meskipun hanya satu langkah! Jangan berhenti dan stagnan."
Mari bergerak, dengan langkah-langkah kecil kita, wahai para perempuan pejuang.. ❤
Selamat berakhir pekan, dan merayakan Kemerdekaan RI dg keluarga tercinta
_ Nani Nurhasanah, Leader IP Tangsel _
Komentar