Belajar Cinta dari Keluarga Adam



Sore itu seperti biasa saya menuju rumah Sa'id untuk ngeprivat, menghitung hari-hari terakhir dengannya karena dia akan pindah ke Balikpapan. Sedih juga, Juni taun ini adalah Juni perpisahan buatku. Semua murid kesayangannku akan tergantikan, teman2 dan suasana kerjanya juga. Yah, ini jalan yang sudah saya pilih, jadi harus menerima konsekuensinya.

Bingung juga mau belajar apa sama Sa'id, walaupun UASnya udah beres tapi biasanya selalu ada satu dua PR untuk dikerjakan, namun hari ini tidak ada PR sama sekali. Jadinya ngapain dong?? Saya menawarkan diri untuk datang lagi pekan depan, dan menambah satu hari ngeprivat pengganti hari ini tetapi Mama Sa'id menganjurkan agar tetap aja belajar walaupun cuma setengah jam.
"Kasian nanti Ibu bolak balik lagi" katanya. Beliaupun menyarankan agar saya menceritakan kisah2 Nabi dan Rasul saja, beliau menyodorkan Buku Kisah Nabi dan Rasul punya Sa'id yang saya hadiahkan sebagai kado perpisahan.

Persis adegan Ibu dan anak kalau ingat interaksi saya dan Sa'id saat itu. Dia berbaring di sofa sambil berselimut tebal (hari ini asmanya kambuh) sedangkan saya duduk di sebelahnya sambil membuka2 halaman buku. Sa'id pun me-request ingin diceritakan kisah Nabi Nuh, Nabi Shaleh, Nabi Idris dan Nabi Adam. Satu setengah jam kami pun dihabiskan dengan bercerita tentang keempat Nabi pilihan Sa'id diselingi keisengan dia dan pertanyaan serta tebak2anku biar dia tetap asyik.

Semua kisah begitu berkesan, mengandung banyak pembelajaran. Salah satunya kisah Nabi Adam.

Kisah cinta keluarga Adam.

Karena melihat Adam kesepian, Allah menciptakan Hawa untuk menemaninya. Allah melakukannya karena Allah mencintai Adam, hambaNya.
Karena permintaan Hawa (dengan godaan iblis), Adam pun memetikan buah dari pohon terlarang untuknya. Adam melakukannya karena Adam mencintai Hawa kekasihnya.

Adam dan Hawa Allah usir dari syurga dan diturunkan ke bumi.
Lama sekali mereka saling mencari, hingga akhirya dipertemukan di bukit Arafah..
Kemudian beranak pinak hingga lahirlah Qabil dan Iqlima lalu Habil dan Lazhuda.
Adam menjodohkan Qabil dengan Lazhuda dan Habil dengan Iqlima. Menyilang nikahkan anak-anak kembarnya. Tetapi Qabil tidak terima, ia ingin menikah dengan Iqlima saudara kembarnya yang lebih cantik daripada Lazhuda.
Adam pun meminta Qabil dan Habil melakukan kurban untuk menentukan siapa yang dipilih Allah dan berhak menikahi Iqlima, dan kurban Habil lah yang diterima oleh Allah.
Habil seorang petani yang sangat rajin, sedangkan Qabil peternak yang malas. Karena iri (dan lagi-lagi bisikan iblis) Qabil nekad membunuh Habil. Itulah pembunuhan pertama yang terjadi di dunia.
Allah memperlihatkan dua ekor burung yang saling berkelahi dan burung yang mati dikuburkan oleh burung yang hidup. Qabil pun menirunya. Qabil menyesali perbuatannya dan kemudian pergi jauh dari keluarganya.
Lalu bagaimana dengan Iqlima yang menjadi rebutan dan Lazhuda yang 'diabaikan'?
Hawa kemudian melahirkan Syit, yang kemudian menikahi saudarinya sehingga lahirlah kita sebagai keturunan Adam.

Belajar tentang cinta dari keluarga Adam..
Allah menciptakan hawa karena cintaNya kepada Adam yang kesepian
Adam memetikan buah terlarang karena cintanya kepada hawa (karena godaan iblis)
Qabil membunuh Habil karena cintanya pada Iqlima (karena godaan iblis)

Cinta, membawa pelakunya kedalam kemulyaan dan kehinaan..
Maka berhati-hatilah kita dengan setiap rasa yang tumbuh. Karena syetan yang telah sukses menggoda Adam dan Qabil, dia pun selalu bersiap-siap menggoda anak cucu Adam.

Belajar cinta dari keluarga Adam..
Bagaimana takdir cinta Adam dan Hawa, yang dipersatukan kemudian dipisahkan lalu dipertemukan lagi. Melewati berbagai rintangan, pernah terpuruk dalam kesalahan lalu bertaubat dan memperbaiki kesalahan. Itulah takdir cinta mereka, takdir antara dua manusia yang berjodoh.

Belajar cinta dari keluarga Adam..
Bagaimana takdir cinta antara Qabil, Iqlima, Habil dan Lazhuda.
Tak ada yang berjodoh. Sekeukeuh bagaimanapun Qabil memperjuangkan cintanya kepada Iqlima, hingga berakhir dengan kematian saudaranya. Dan sesholeh apapun Habil, apabila tak berjodoh maka tak ada satupun yang menikahi Iqlima.
Tak usah ditanya bagaiman perasaan Iqlima yang diperebutkan dua laki-laki terkeren di dunia saat itu (selain Adam tentunya), tapi mencoba membaca rasa Lazhuda yang ‘diabaikan’. Dan tak jarang dalam kisah cinta anak Adam ada yang diperebutkan dan ada yang diabaikan. Dan pemenangnya belum tentu yang bertarung untuk memperebutkan. Begitulah takdir cinta, tak pernah tahu akan dalam posisi apa.

Belajar cinta dari keluarga Adam..
Bahwa sesungguhnya takdir cintamu takan tertukar, tetapi berhati-hatilah karena syetan selalu hadir dalam wajah cinta yang indah. Cukuplah kisah Adam dan Hawa yang terusir dari syurga karena cinta, dan Qabil yang membunuh Habil karena cinta.
Cinta yang keliru.

Belajar cinta dari keluarga Adam
Belajar untuk menemukan cinta yang sesungguhnya..


Ya Wadud, anugerahkan padaku rasa cinta yang sesungguhnya
Cinta hanya karena ketaatan kepadaMu
Bukan cinta yang menipu dan membuat menderita
Cukuplah kisah-kisah yang lalu
Izinkan aku tersenyum dan dengan bahagia membangun cinta
Cinta hanya karena-Mu



Catatan di akhir Ramadhan 1432H, sambil merindui murid privatku yang sudah berada di pulau Borneo sana _kangen Mas Sa’id_




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

Andragogi dan Fasilitasi

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu