Sepulang dari Pangandaran
Lelah, tapi memuaskan. Aku baru pulang jalan-jalan ke Pangandaran dg kedua adikku. Perjalanan yg panjang, karena adikku yg paling kecil tak bisa melakukan perjalanan jauh, dia mabuk sepanjang jalan.
Tapi aku puas, karena bisa mengajaknya jalan2. Mengayuh sepeda di pantai, naik perahu mengunjungi tempat2 wisata hampir di tengah laut, snorkling, dll. Ini adalah kali pertama aku pergi tanpa kedua orang tua dg membawa lengkap adik2ku.
Pulang dari Pangandaran, koneksi internet di hpku gangguan. Aku baru bs mendapat pesan2 di WA sore harinya setelah seharian tidak bisa konek.
Banyak percakapan yg aku lewatkan termasuk kesempatan menjadi Kepsek di sebuah sekolah di Parung.
Aku beranikan diri menghub Pak Munif, meminta rekomendasi dia dan Mas Asril. Tak lama kemudian Pak Edy owner sekolahnya menelponku. Diantara keriuhan ibu2 guru RA rombongan Pangandaran, aku dan Pak Edy berbincang banyak. Aku meminta ijin memberi jawaban besok (hari ini) karena belum mendiskusikannya dg orang tuaku.
Pak Munif pun menghubungiku, menanyakan kemantapanku dan memotivasiku.
Bada magrib saat makan malam aku sampaikan kepada keluargaku. Seperti biasa mereka merestuiku.
Aku sampaikan kabar itu ke Pak Munif dan Pak Edy. Dua2nya menyambut positif. Pak Munif mengatakan ada PM lain yg berminat jg, jd aku harus menunjukan leadershipku saat dikontak Pak Edy.
Tak berapa lama Pak Edy menghubungiku lagi, membahas sekilas tentang kontrak dan menyepakati kapan aku bisa datang untuk membahas kontrak dan menandatanganinya.
Aku merasa ini terlalu cepat, beliau hanya menyetujuiku berdasarkan rekomendasi Pak Munif dan Mas Asril saja. Mengandalkan nama PM, Indonesia Mengajar dan Munif Chatib.
Ada sedikit kekhawatiran, tapi sudahlah. 90% kekhawatiran kita berasal dari ketakutan yg berlebihan (Budi's said).
Pak Edy meminta CVku, yah itu aku sangat sepakat. Beliau sebaiknya tahu siapa aku selain aku adalah PM dan direkomendasijan Pak Munif. Aku cukup percaya diri dengan pengalamanku selain jadi PM.
Aku kirim CVku ternyata salah typo emailnya
Pak Edy. Pak Edy tiba2 menghubungiku lagi mengatakan emailku belum masuk dan menanyakan kalau posisiku bukan kepsek gimana. Aku kaget,, bukannya sejam yang lalu sudah sepakat posisiku kepsek. Ah mungkin ada beberapa PM lagi yg menghub beliau dan menyatakan kesediaannya.
Hmmm, aku mengatakan aku melamar untuk posisi kepsek kalau aku dijadikan guru maka aku mundur.
Bismillah,,,
Komentar