Menggali Fitrah Keimanan Adskhan (Kecerdasan Spiritual/ Eksistensial)
Setiap tiba waktu solat, saya mengajak Adskhan untuk solat juga. Alhamdulillah rumah kami dekat mesjid jadi setiap Adzan pasti terdengar dan Adskhan sudah paham jika itu tanda waktu solat.
Dia akan menggerakan tangannya seolah Takbir dan mengucapkan A-baaa (Allahu Akbar). Adskhan mengikuti saya berwudhu, dan ikut mencuci tangan dan kaki.
Saya sengaja menyediakan sajadah kecil dan peci di samping sajadah dan mukena saya. Dia mengikuti gerakan saya solat. Takbir, ruku, sujud.
Setelah satu rakaat dia akan langsung main, entah naik ke punggung saya saat sujud atau bahkan menarik-narik mukena saya. Dia senang banget kalau sudah naik di punggung saat saya sujud.
Selesai solat, dia akan ikut berdoa.. Tangannya dibuka lalu berkata Aamiin dan mengusap mukanya dengan kedua tangan.
Jika kami tilawah, dia akan duduk di pangkuan sambil menyimak, lima menit kemudian bosan san merebut Al Qurannya.
Sebenarnya Adskhan sudah ayah biasakan diajak solat ke mesjid, di waktu Magrib, Isya dan subuh (jika masih/sudah bangun). Namun karena Adskhan pernah hilang di masjid saat solat Isya (mau pulang ke rumah padahal di jalan gelap dan melewati kebun), kami sepakat untuk tidak membawanya dulu.
Setiap hari Sabtu (saya dan ayah Adskhan belajar Tahsin), Adskhan tetap bisa berinteraksi dengan mesjid. Diajak solat berjamaah di sana juga.
Selain pembiasaan solat dan doa setelah solat, Alhamdulillah Adskhan terbiasa berdoa saat akan makan (terbiasa mengangkat tangan dan berkata Amiin).
Doa-doa lainnya masih dalam proses pembiasaan.
Sepemahaman saya, dalam Fitrah Based Education, menanamkan adab terhadap anak baru ditekankan saat usia 7 tahun, sebelum itu pengenalan dengan cara yang menyenangkan tanpa ada paksaan dan hukuman.
Hal itu akan membantu anak mencintai proses ibadah, memciptakan imaji positif.
Selain pembiasaan berdoa dan solat, Adskhan juga dibiasakan dibacakan siroh Nabawiyah.
Dan Alhamdulillah, Adskhan menikmati proses pembiasaan itu. Dia berbinar saat diajak solat, berdoa dan dibacakan buku..
Jadi anak yang soleh ya Nak :*
Dia akan menggerakan tangannya seolah Takbir dan mengucapkan A-baaa (Allahu Akbar). Adskhan mengikuti saya berwudhu, dan ikut mencuci tangan dan kaki.
Saya sengaja menyediakan sajadah kecil dan peci di samping sajadah dan mukena saya. Dia mengikuti gerakan saya solat. Takbir, ruku, sujud.
Setelah satu rakaat dia akan langsung main, entah naik ke punggung saya saat sujud atau bahkan menarik-narik mukena saya. Dia senang banget kalau sudah naik di punggung saat saya sujud.
Selesai solat, dia akan ikut berdoa.. Tangannya dibuka lalu berkata Aamiin dan mengusap mukanya dengan kedua tangan.
Jika kami tilawah, dia akan duduk di pangkuan sambil menyimak, lima menit kemudian bosan san merebut Al Qurannya.
Sebenarnya Adskhan sudah ayah biasakan diajak solat ke mesjid, di waktu Magrib, Isya dan subuh (jika masih/sudah bangun). Namun karena Adskhan pernah hilang di masjid saat solat Isya (mau pulang ke rumah padahal di jalan gelap dan melewati kebun), kami sepakat untuk tidak membawanya dulu.
Setiap hari Sabtu (saya dan ayah Adskhan belajar Tahsin), Adskhan tetap bisa berinteraksi dengan mesjid. Diajak solat berjamaah di sana juga.
Selain pembiasaan solat dan doa setelah solat, Alhamdulillah Adskhan terbiasa berdoa saat akan makan (terbiasa mengangkat tangan dan berkata Amiin).
Doa-doa lainnya masih dalam proses pembiasaan.
Sepemahaman saya, dalam Fitrah Based Education, menanamkan adab terhadap anak baru ditekankan saat usia 7 tahun, sebelum itu pengenalan dengan cara yang menyenangkan tanpa ada paksaan dan hukuman.
Hal itu akan membantu anak mencintai proses ibadah, memciptakan imaji positif.
Selain pembiasaan berdoa dan solat, Adskhan juga dibiasakan dibacakan siroh Nabawiyah.
Dan Alhamdulillah, Adskhan menikmati proses pembiasaan itu. Dia berbinar saat diajak solat, berdoa dan dibacakan buku..
Jadi anak yang soleh ya Nak :*
Komentar