Terbuka dan Saling Memahami
10 hari tantangan komunikasi produktif dilalui, menjalani hari-hari bersama suami dan anak dan berusaha menerapkan komunikasi produktif.
Saya asli Tasik, sedang suami keturunan Jawa yang lahir dan besar di Sumatera. So far so good dalam berkomunikasi, walaupun FoE kami berbeda tp FoR kami hampir sama (disepakati bersama).
Yang menarik bagi saya, justru saya mengalami tantangan komunikasi produktif ketika sedang berada di keluarga besar saya (seperti saat ini). Walaupun FoE-nya nyaris sama, tetapi ketika FoRnya berbeda ternyata lbh menantang.
Anak saya kan sedang belajar berjalan dan mainin apa saja. Respon dari kakek neneknya justru srg mengeluarkan 12 gaya komunikasi populer.
Misalnya, saat anak saya mendekati tangga, kalimat yang dikeluarkan adalah larangan dan menakut-nakuti.
Jika anak saya menangis karena sesuatu, yang disalahkannya sesuatu itu.
Pendekatan yang saya lakukan ke orang tua adalah menyampaikan apa yang saya pikirkan. Bahwa sebaiknya anak tidak usah dilarang atau ditakut-takuti tetapi didampingi. Orang tua saya cukup terbuka dan mau menerima. Kami berdiskusi mengenai pola asuh saya saat dulu juga.
Alhamdulillah, terasa lebih nyaman dan berharap pola asuh Adskhan bisa satu pemahaman.
Komentar