Mengenalkan Adab-adab di Kamar Mandi - Melatih Kemandirian Anak #5

Hari kelima..

Hari ini Adskhan BAB setelah bangun tidur, saya masih belum sempat mengganti pospaknya dengan celana Jadilah dia BAB di pospak.
Malam hari Adskhan masih menggunakan pospak.

Pagi hari Adskhan pipis dua kali di celana, padahal sebelumnya saya ajak ke kamar mandi tapi gak mau pipis.
Siangnya alhamdulillah berhasil pipis di kamar mandi.

Lesson learned :
Menikmati capaian kecil Adskhan setiap hari. Kadang bahagia banget rasanya kalau bisa mengenali gejala Adskhan mau BAB dan berhasil mengajaknya ke kamar mandi. Atau dia pipis setelah berada di kamar mandi. 
Good job Nak


Di hari kelima ini, saya mulai mengenalkan Adab-adab dan doa harian kepada Adskhan. Mengucapkan doa sebelum masuk kamar mandi, melangkahkan kaki kiri saat masuk, tidak berbicara di kamar mandi (agak susah sih) membuka dan memakaikan celananya bagian kanan terlebih dahulu, melangkahkan kaki kanan saat keluar dan mengucapkan doanya..

Saya dan suami menikmari proses toilet trainingnya Adskhan. Tidak memaksakan harus selalu BAK dan BAB di kamar mandi. Membuatnya nyaman juga.. 
Untuk menambah ilmu kami, suami googling info tentang toile training..

Berikut infonya

Tips Pelatihan Toilet

Bila anak Anda telah menunjukkan kesiapan, Anda bisa memulai dengan membeli sçalah satu dari dua jenis perlengkapan yang tersedia di pasaran: pispot toilet berpenampung sendiri untuk dikosongkan isinya ke toilet, atau bantalan khusus anak yang didudukkan di atas toilet duduk dewasa. Bagi Anda yang menggunakan toilet jongkok, Anda mungkin tidak perlu membeli bantalan toilet karena anak bisa melakukannya dengan jongkok atau berdiri.

Mengajari anak menggunakan toilet memerlukan ketekunan. Prosesnya bisa memakan waktu hingga 3 sampai 6 bulan, meskipun beberapa anak mungkin membutuhkan waktu lebih cepat atau lebih lama.

Berikut adalah beberapa tips yang mungkin berguna saat Anda melatih buah hati Anda:

1. Ajari anak Anda kata-kata yang diperlukan untuk pelatihan toilet, seperti basah, kering, kebelet, pipis, ee, dan lainnya.

2. Jelaskan penggunaan toilet kepada anak dengan melakukan peragaan, misalnya dengan memperlihatkan membuang kotoran di popoknya ke toilet.

3. Jangan memaksa. Saat kebelet, tanyakan pada anak apakah dia ingin menggunakan toilet. Gunakan toilet hanya bila dia tidak keberatan.

3. Biarkan anak bermain-main dengan toilet atau duduk di atasnya berpakaian lengkap bila dia menginginkannya.

4. Berhentilah melakukan pelatihan toilet untuk sementara waktu jika anak Anda menjadi frustasi atau takut. Tidak ada salahnya mengambil jeda pelatihan dan memulai lagi nanti.

5. Biarkan anak melihat ke dalam toilet setelah acara buang airnya “sukses”.
Ajaklah dia ikut menggelontor toilet untuk membiasakan diri.

6. Pastikan bahwa area toilet aman. Simpan sabun mandi, deterjen, shampoo dan lainnya di luar jangkauan anak.

7. Puji anak Anda setiap kali dia berhasil menggunakan toiletnya

 Kapan Anda harus mengajari balita Anda menggunakan toilet?

Tidak ada patokan waktu yang pasti karena masing-masing anak memiliki masa kesiapannya sendiri. Namun, biasanya mereka sudah mulai menunjukkan kesiapan untuk dilatih sejak usia 1,5 s.d. 3 tahun. Anak perempuan biasanya lebih cepat siap dibandingkan anak laki-laki.

***

Kami mempraktikan poin-poin di atas, kecuali 4 dan 5 belum dicoba. Alhamdulillah sejauh ini Adskhan terlihat nyaman dengan toilet training yang sudah dilakukan selama 5 hari.
Untuk malam harinya, kami masih menggunakan pospak. 
Targetnya pelan-pelan beralih ke clodi (masa adaptasi sebulan ini - Maret) lalu selanjutnya tanpa popok.

Bismillah.. Inilah ikhtiar kami agar Adskhan bisa mandiri, dimulai dengan toilet trainingnya :)

Ciater, 27 Februari 2017

#Level2
#KuliahBunSayIIP
#MelatihKemandirian
#BundaSayang
#IbuProfesional
#IIP
#ToiletTraining
#AbdillahAdskhan
#1y2d

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

Andragogi dan Fasilitasi

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu