Menularkan Semangat Membaca
Pohon Literasi Hari Kedelapan
Hari ini kami sampai Tasik pukul 06.30 pagi.
Lelah sekali rasanya, perjalanan memakan waktu 8 jam.
Alhamdulillah selama di perjalanan Adskhan gak rewel, hanya saat berangkat saja yang tantrum karena ngantuk.
Tadinya pohon literasi selama 7 hari mau kami bawa tetapi gak jadi. Kami berencana 'menanam' pohon literasi baru.
Tantangan membiasakan membaca di keluarga besar akan menarik. Karena kalau di rumah kami (di Tangsel) tidak ada TV, sehingga buku adalah sarana hiburan keluarga kami. Kalau di Tasik ada TV, dan cukup membuat Adskhan teralihkan karena penasaran.
Di balik tantangan, ada peluang. Kami bisa 'menularkan' semangat mencintai buku kepada sepupu Adskhan di sini. Sepupunya banyakk... :)
Siang ini sambil bongkar oleh-oleh, saya bongkar juga buku-buku Adskhan yg dibawa. Adskhan langsung tertarik, walaupun sesekali matanya melirik TV yang menyala.
Selain saya, tante dan Omnya Adskhan juga terlibat aktif membacakan buku Suara Apa Itu dan Steam Ahead untuk Adskhan dan Aprilia :D
Hari ini dua buku dulu, karena kami harus istirahat, membeli keperluan ke kota dan silaturrahim ke saudara-saudara.
Semoga bisa terus menularkan semangat mencintai ilmu lewat buku.
Cisayong, 15 Juni 2017
#harikedelapan
#tantangan10hari
#anaksukamembaca
#InstitutIbuProfesional
#KuliahBundaSayang
#PohonLiterasi
#KeluargaBudiman
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst
#AbdillahAdskhan
#1y3m20d
Cisayong, 15 Juni 2017
#harikedelapan
#tantangan10hari
#anaksukamembaca
#InstitutIbuProfesional
#KuliahBundaSayang
#PohonLiterasi
#KeluargaBudiman
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst
#AbdillahAdskhan
#1y3m20d
Buku Adskhan yang kami bawa ke Tasik. 1 tas lagi belum sempat dibongkar. Masih ada buku lagi di tas tsb :) |
Komentar