Kisah (Saya) dari Banggai

Tepat di bulan Ramadhan dua tahun yang lalu, saya diberi kesempatan untuk menikmati alam Banggai, dalam rangka site visit dan assessment   SD baru. 

10 hari saya menikmati udara Banggai. Berpetualang menyelusuri daerah timur dan utara Banggai untuk mencari 4 sekolah yang sesuai bersama 4 pengajar muda yang luar biasa dan unik. Steva, Ucha, Loiza dan Roisa. 

Salah satu hal yang saya kagumi dengan Banggai adalah kekuatan relawan dan budaya literasinya. Walau saat itu baru memasuki tahun ke-3 tetapi  sudah banyak local champion yang bersinergi satu sama lain. Banyak diinisiasi rumah baca di beberapa desa baik sekolah PM maupun bukan, menunjukan itikad yang kuat untuk menumbuhkan budaya membaca. Sempat saya bertemu dengan salah seorang guru di sekolahnya Ucha, yang membuka rumah baca di rumahnya. Semangat beliau luar biasa dan saya sangat mengapresiasinya.

Beberapa bulan yang lalu, saya mendapat informasi salah seorang teman menang lomba kepenulisan tentang Banggai, fakta kedua betapa tingginya budaya literasi di sana.

Ternyata Para Pengajar Muda Banggai pun mengikat pengalaman mereka di sana dengan membuat buku kumpulan cerita tentang keseharian anak-anak Banggai dalam buku "Kisah dari Banggai". Buku yang berkisah tentang tingkah polah anak-anak Banggai yang polos dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Kegiatan anak-anak di sana sehari-hari, seperti sekolah, menangkap babadoh (sejenis kerang), bermain di pantai, mengikuti olimpiade sains, sampai melihat gerhana matahari.

Selamat, Pengajar Muda Banggai! Selamat Banggai! Siap hunting bukunya :)

Perjalanan ke Banggai selalu berkesan, karena pengalaman pertama bagi saya menginjakan kaki di Sulawesi (tentunya selain Kota Makassar karena pesawatnya transit dulu) tetapi saya mendapat oleh-oleh special sepulang tugas tersebut. Positif hamil Adskhan :)






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

Andragogi dan Fasilitasi

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu