Review Film Enola Holmes

Emang ibu ada liburnya? 
Ada dong! Komunikasiin aja sama suami dan anak kalau pengen liburan juga. Libur masak, beres2 dan bisa menikmati me time sejenak..hehe

Salah satu agenda me time saya adalah nonton. Setelah susah move on dari Twinkling Watermelon dan Castaway diva karena tidak menemukan drakor yang seru akhirnya saya mencari film petualangan yang mengajak otak olahraga juga :) 

Ketemulah sama Enola Holmes. 
Holmes? Siapanya Sherlock??! 





Mari bercerita. 
Enola Holmes adalah adiknya Sherlock Holmes yang baru berusia 16 tahun. Di film tidak dijelaskan perbedaan umurnya berapa, tapi kayanya cukup jauh. Sherlock dan Mycroft sudah tak tinggal bersama Enola dan Ibunya saat Enola masih anak-anak. 

Sama seperti film-film Sherlock Holmes, Kisah Enola Holmes juga berisi kasus-kasus yang harus dipecahkan, yang ternyata memiliki benang merah. 

Kemana Eudoria Holmes (ibu Holmes bersaudara) pergi dan mengapa dia meninggalkan Enola di hari ulang tahunnya yang ke-16?
Siapa yang berniat membunuh Tewkesbury seorang bangsawan muda yang bertemu Enola dalam pelariannya? 

Saya sangat suka sekali film ini, selain ceritanya menarik para pemainnya juga sangat cocok dengan karakter masing-masing. 
Dua pemain yang tak asing yaitu Henry Cavill si Klark Kent Superman yang memerankan Sherlock Holmes dan Helena Bonham Carter si penyihir jahat Bellatrix Lestrange di Harry Potter yang memerankan Eudoria Holmes. Millie Bobby Brown dan Louis Partridge berperan sangat apik sebagai Enola dan Tewkesbury. 

Film berdurasi 2 jam 4 menit yang saya tonton di Netflix ternyata cukup relate dengan apa yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Ntah cocoklogi atau apa, tapi saya koq ngerasanya pas banget

Kita adalah Tewkesbury
Tewkesbury adalah seorang bangsawan muda yang akan menjadi dewan bangsawan menggantikan ayahnya yang meninggal. Suara Tewkesbury sangat berpengaruh bagi masa depan Inggris yang sedang bergejolak, suara bangsawan yang duduk di dewan saaat ini imbang antara tetap konservatif dan mendukung  revolusi. 
Tewkesbury awalnya melarikan diri karena tidak mau menjadi tentara seperti pamannya. Dia ingin menjadi ahli tanaman. Dalam pelariannya ternyata Tewkesbury dikejar-kejar seorang pembunuh. Syukurlah dia bertemu Enola dan saling bekerja sama untuk menyelamatkan satu sama lain. Enola lari dari kejaran Mycroft Holmes yang ingin memasukkannya ke sekolah wanita. 
Plot twist-nya ternyata yang ingin membunuh Tewkesbury adalah orang terdekatnya, yang ingin melenyapkan Tewkesbury sebagai bentuk pengabdiannya kepada Inggris, tidak mau tatanan negara Inggris berubah karena revolusi. Sama seperti ayahnya, Tewkesbury memiliki pola pikir pembaharu dan pasti akan mendukung revolusi. 

Nah relate banget kan dengan apa yang terjadi di negara kita? 
Walaupun kita terutama saya bukan bangsawan dan gak lagi muda (hehe) tapi suara kita sangat menentukan apakah negara kita akan tetap seperti ini atau siap dengan pembaharuan?! 

Satu suara sangat menentukan banget lho! 

Jadi please gunakan mata, hati dan pikiran untuk memilih pemimpin yang benar-benar bisa kita andalkan untuk membawa kebaikan bagi negara, 340juta rakyat Indonesia selama 5 tahun ke depan. 
Pemimpin yang baik, dan memberikan keteladanan. Dari caranya bersikap, caranya membimbing keluarganya dan caranya untuk menjadi pemimpin. 
You know what i mean lah.. 

Kembali ke Enola Holmes.. Ternyata Eudoria Holmes adalah salah satu orang yang berada dibalik gerakan revolusi Inggris. Walaupun caranya bisa dibilang 'keras'. Eudoria meninggalkan Enola agar anak perempuannya tersebut tidak terbebani dengan apa yang Eudoria lakukan. 

Hal yang menarik, sebenarnya Eudoria tidak meninggalkan Enola begitu saja, dia sudah mempersiapkan Enola sejak kecil agar menjadi tangguh dan survive sendirian dan memberikan beberapa clue tentang apa yang harus dilakukan Enola untuk menemukan ibunya dan menemukan jati diri Enola. 


Walaupun 99% menceritakan Enola, Sherlock tetap sedikit diceritakan. Sebagai Kakak Enola yang lebih mendukung dengan apa yang ingin Enola lakukan dibandingkan Mycroft kakak laki-laki Enola lainnya. Walaupun untuk pemecahan kasus, Sherlock berada satu langkah dibelakang Enola. Yes, akhirnya Enola menemukan passionnya sebagai detektif swasta seperti Sherlock. Ini akan diceritakan di film kedua yang bisa ditonton di Netflix juga yaa :) 

Over all, saya sangat suka dan terhibur dengan film ini. 
FYI film ini diadaptasi dari seri buku The Enola Holmes Mysteries karya Nancy Springer, dengan setting latar 1884.
Kalau teman-teman tahu di mana bukunya dijual boleh bisikin ke saya ya :) 
Pengen banget bisa baca seri lainnya. Dan tentu versi buku selalu lebih seru dari pada filmnya. 

Btw, ada rekomendasi film seru yang berkesan bagi teman-teman? 

Tulis di komentar ya. Mau dimasukkan ke wishlist nonton saat 'libur' selanjutnya

#catatannani


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi