Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

Aliran Rasa Enrichment Fasil Bunda Sayang

Gambar
Bertemu Bu Septi secara live walaupun di dalam bentuk rangkaian kalimat membuat saya deg-degan. Khawatir belum siap dengan apa yang disampaikannya. Alhamdulillah sambil ngelonin, bisa menyimak dan ikut berdiskusi dengan beliau di ruang Enrichment Bunda Sayang. Memfasilitasi itu sejatinya adalah menggerakkan ruh dalam satu tujuan. Memfasilitasi itu bukan mengajar, tapi memantik, memancing pemikiran agar keluar dari para peserta. Kegiatan yang kita lakukan sejatinya sedang mengasah "grit" kita masing-masing apa itu grit?  Grit = passion + perseverance Facilitating ini bukan sekedar proses transfer ilmu justru proses menggali sehingga memudahkan para pembelajar dan ruhnya untuk mencapai tujuan. Maka kunci di awal sebelum memulai kelas, adalah "menghasilkan kesepakatan di awal" dengan cara ☘ Saling mengenal terlebih dahulu ☘ menyamakan frekuensi ☘ Banyak ngobrol hal-hal yang disukai, unt melibatkan banyak orang. Bagaimana caranya b

Tetangga oh Tetangga

Gambar
'Ibu Rumah Tangga di Sulsel Tewas Usai Cakar-cakaran dengan Tetangganya' Ngeri gak sih?! Banget! Bertetangga memang unik, ada kalanya semanis madu kadang juga sepahit empedu. Hal sepele bisa jadi masalah, tetapi di lain waktu bisa menjadi malaikat baik hati. Tetangga oh tetangga,  Rasulullah bersabda tentangnya..  “Jibril senantiasa bewasiat kepadaku agar memuliakan (berbuat baik) kepada tetangga, sampai-sampai aku mengira seseorang akan menjadi ahli waris tetangganya” (HR. Al Bukhari no.6014). Dalam Al Qur'an pun ditegaskan keutamaan berbuat baik terhadap tetangga. “Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An Nisa: 36). Walaupun kesal atau jengkel, tetapi senantiasa menjaga adab-adab terhadap tetangga. Apa saja ya adab-adabnya Mera

Pernikahan Impian

Gambar
Dua jam perjalanan pulang dari Sukabumi menuju Bogor lumayan menjemukan. Mau tidur gak bisa, mau main sama Adskhan, eh anaknya bobo. Ayahnya Adskhan juga tampak asyik memandangi jendela kereta. Saya coba nyari film seru di YouTube. Iseng-iseng search film muslim maker. Dulu ngikutin banget film-film pendek garapan Darul Qur'an. Sejak  Adskhan lahir sudah gak pernah nonton lagi. Beberapa judul baru muncul, saya memilih film Pernikahan Impian yang berdurasi 9 menit. Berkisah tentang 4 perempuan yang mengeluhkan pernikahan masing-masing.  Suami perempuan pertama sering marah-marah, dan mereka sering bertengkar.  Suami perempuan kedua seorang hafiz. Namun sang istri mengeluhkan bacaan solatnya yang panjang saat mereka berjamaah. Membuat istrinya ketiduran bahkan beneran jatuh saat solat. Perempuan ketiga seorang pengusaha muda yang sukses. Namun suaminya  gak romantis, dan gak menghargai usaha dia yang bela-belain naik angkot untuk memberi kejutan ulang t

Aliran Rasa Cerdas Finansial

Urusan ekonomi kadang menjadi hal penting. Belajar cerdas mengelola finansial membuat saya semakin merencanakan setiap rupiah yang dikeluarkan . Mulai dari anggaran bulanan, mingguan, harian bahkan tahunan. Awalnya saya dan suami orang yang spontan dan let it flow.  Dengan mendiskusikan kembali rencana jangka panjang keluarga kami dan milestones-nya. Kuadran butuh gak butuh, mendesak gak mendesak membuat kami lebih cerdas mengelola keuangan.   Karena gak semua keinginan harus dipenuhi. Belajar menahan diri untuk menunda kepuasan dan memilah mana kebutuhan dan keinginan. Kami juga harus selalu ingat ada hak Allah dan orang lain dalam setiap rezeki kami . Jangan takut untuk berbagi, karena itulah yang kita yang sesungguhnya akan dibawa mati. Ingat! Kain kapan tak punya saku, titipkanlah uang kita untuk bekal akhirat melalui orang lain. Rezeki gak selalu berupa materi . Kesehatan, ketenangan hidup, keluarga yang harmonis, ilmu yang berkah, tidur yang nyenyak ber

Kisah di Sebuah Hutan

Suatu pagi datanglah seekor Ibu Beruang berkunjung ke rumah keluarga Rusa. Ibu Beruang berkisah tentang Bapak Beruang yang tak mampu memberinya nafkah yang cukup. Kerjanya tidur-tiduran saja di rumah.  Tunggakan SPP anak Beruang di sekolah rimba membuat keluarga beruang mendapatkan surat teguran dari kepala sekolahnya.  Ibu Rusa menyimak dengan penuh empati. Turut prihatin atas nasib keluarga beruang. Kemudian Ibu Beruang menyampaikan maksud hatinya untuk meminjam uang kepada keluarga Rusa.  Ibu Rusa terdiam, teringat pesan Ibu Gajah kalau keluarga Beruang susah sekali mengembalikan uang yang dipinjamnya. Jika ditagih sering berkelit dan ingkar janji. Kemudian Ibu Beruang melanjutkan ceritanya. Kalau dia sudah tak tahan dan ingin bercerai saja dengan Bapak Beruang. Namun dia tak ingin berpisah dari anak-anaknya. Kalau bercerai, Bapak Beruang tak akan membiarkan dia membawa anak-anaknya. Ibu Beruang tak bisa jauh dari anak-anaknya, bahkan untuk sejam dua jam juga,

Yakin yang Dikatakannya Benar?

Gambar
Beberapa hari yang lalu, saya bersama Adskhan menonton film Upin Ipin yang berkisah tentang pentas seni si Gembala Biri-biri. Penggembala biri-biri merasa bosan dengan kesehariannya menggembala di padang rumput.  Untuk menghilangkan kebosanannya dia berteriak seolah-olah ada serigala yang menyerang sehingga warga berduyun-duyun mendatanginya hendak mengusir serigala, eh ternyata bohong.  Wargapun kecewa, dan tak percaya si gembala lagi.  Di suatu waktu ternyata beneran datang serigala, si gembala meminta tolong. Namun sayang, warga sudah tak percaya dan tak mau menolongnya. Apa hikmah ceritanya? ‌Jangan jadi pembohong, karena sekali berbohong orang akan susah untuk percaya lagi. Kepercayaan itu harus dirawat. ‌ Kejadian lain saya alami. Bukan biri-biri dan serigala tetapi tentang ketidakjujuran. Seorang sering curhat tentang masalah kesehariannya terutama ekonomi. Saya berempati atas kondisinya. Namun beberapa waktu kemudian saya menemukan fakta bahwa yang disa