Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2017

"Toilet Training Adskhan= Memerdekakan Ayah Bundanya dari Kemewahan Diapers - Melatih Kemandirian Anak #6

Gambar
Hari keenam .. Mengapresiasi diri sendiri dan Adskhan atas pencapaian hari ini.  Hari ini berhasil mengajak Adskhan BAB di kamar mandi, walau sudah setengah jalan. Adskhan tahu betul kapan Bundanya makan, beberapa hari ini dia ngeden saat Bundanya menyuap nasi 🙇 Alhamdulillah dia sudah terbiasa jika dia BAB, Bunda akan menuntunnya ke kamar mandi. Ada momen yang membuat saya nyes. Adskhan dua kali merangkak menuju kamar mandi dan berdiri di depan pintu, tapi saya mengalihkan perhatiannya dengan mengajaknya bermain. Eh, ternyata setelah itu dia langsung pipis. Mungkin sebenarnya Adskhan ngasih tau mau pipis, tapi Bundanya gak ngeh. Oia, ternyata selama ini saya keliru, saya selalu melepaskan baju sebelah kanan dulu padahal seharusnya sebelah kiri. Kemarin saya mengenalkan Adskhan dengan adab-adab di kamar mandi termasuk soal melepas baju. Hari ini saya minta maaf dan mengakui kalau Bundanya keliru. Saya sampaikan adab melepas baju yang sebenarnya. Hal baru yang ka

Mengenalkan Adab-adab di Kamar Mandi - Melatih Kemandirian Anak #5

Gambar
Hari kelima.. Hari ini Adskhan BAB setelah bangun tidur, saya masih belum sempat mengganti pospaknya dengan celana Jadilah dia BAB di pospak. Malam hari Adskhan masih menggunakan pospak. Pagi hari Adskhan pipis dua kali di celana, padahal sebelumnya saya ajak ke kamar mandi tapi gak mau pipis. Siangnya alhamdulillah berhasil pipis di kamar mandi. Lesson learned : Menikmati capaian kecil Adskhan setiap hari. Kadang bahagia banget rasanya kalau bisa mengenali gejala Adskhan mau BAB dan berhasil mengajaknya ke kamar mandi. Atau dia pipis setelah berada di kamar mandi.  Good job Nak !  Di hari kelima ini, saya mulai mengenalkan Adab-adab dan doa harian kepada Adskhan. Mengucapkan doa sebelum masuk kamar mandi, melangkahkan kaki kiri saat masuk, tidak berbicara di kamar mandi (agak susah sih) membuka dan memakaikan celananya bagian kanan terlebih dahulu, melangkahkan kaki kanan saat keluar dan mengucapkan doanya.. Saya dan suami menikmari proses toilet trai

No Leyeh-leyeh Walaupun Weekend - Melatih Kemandirian Anak #4

Gambar
Nama anak : Abdillah Adskhan Budiman Umur : 1 tahun 1 hari Kemandirian yang ingin dilatih : Toilet training Target seminggu ini : BAB di kamar mandi Capaian di hari pertama : - Adskhan mulai dibiasakan BAB di kamar mandi dan diajak berjalan ke kamar mandi tanpa pupnya berceceran di lantai. Capaian di hari kedua dan ketiga :  - Adskhan sudah dibiasakan BAB dan BAK di kamar mandi Harii minggu, waktunya leyeh-leyeh..hehe Jam 6 pagi kami ngajak Adskhan keliling jalan Masjid Ciater pakai stroller, sudah lama gak jalan seperti ini. Berbelanja sayuran dan buah-buahan, tentu saja sebelum jalan Adskhan disuapi dulu supaya gak rewel. Sarapan Adskhan sekitar jam 6-7 pagi. Selesai jalan-jalan pukul 07.30an. Saya yang sedang sarapan, diinterupsi dengan ekspresi ngeden Adskhan. Langsung dibawa ke kamar mandi dan berhasil BAB di sana (tetep gak mau jongkok di kloset). Si ganteng pun ngantuk, saya susui dan tertidur pulaslah sampai jam 9an. Belum mandi..hihi Bangun

Toilet Trainingnya B'dayBoy - Melatih Kemandirian Anak #3

Gambar
Nama anak : Abdillah Adskhan Budiman Umur : 1 tahun  Kemandirian yang ingin dilatih : Toilet training Target seminggu ini : BAB di kamar mandi Capaian di hari pertama : - Adskhan mulai dibiasakan BAB di kamar mandi dan diajak berjalan ke kamar mandi tanpa pupnya berceceran di lantai. Capaian di hari kedua : - Adskhan sudah dibiasakan BAB dan BAK di kamar mandi Hari ketiga, Sabtu 25 Februari 2017 Yeay!! Anak gantengnya Bunda tepat 1 tahun. Terima kasih ya Allah atas limpahan karunia yang Engkau berikan kepada kami. Pagi ini di mulai dengan mengajak Adskhan yang baru bangun untuk BAK di toilet dan berhasil! Senangnya..hehe Sejam kemudian Ayahnya mengajak BAK di toilet lagi, dan lagi lagi berhasil... Alhamdulillah. Jam 1/2 9 ketika Bunda menghabiskan nasi uduk sisa sarapan, Adskhan menunjukan tanda-tanda BAB. Langsung saya tuntun jalan ke kamar mandi, alhamdulillah Adskhan BABnya di kamar mandi, tetapi masih belum nyaman jongkok di kloset sehingga jongkok di

Saat yang Ditunggu Datang Secara Tiba-tiba - Melatih Kemandirian #2

Gambar
Nama anak : Abdillah Adskhan Budiman Umur : 1 tahun kurang 2 hari Kemandirian yang ingin dilatih : Toilet training Target seminggu ini : BAB di kamar mandi Capaian di hari pertama : - Adskhan mulai dibiasakan BAB di kamar mandi dan diajak berjalan ke kamar mandi tanpa pupnya berceceran di lantai. Hari kedua, Jumat 24 Februari 2017 Alhamdulillah, saat bangun dari tidur paginya (09.00) Adskhan mau diajak pipis ke kamar mandi dan berhasil pipis di sana.  Saya dan suami sudah merapikan kamar mandi dan meminimalisir benda-benda yang bisa menarik perhatian Adskhan. Namun, yang ditunggu-tunggu tak juga tiba. Adskhan belum juga menunjukan tanda-tanda BAB. Sampai tiba waktunya salat Ashar. Saya wudhu hendak salat. Sementara saya salat, Adskhan menangis karena ingin menyusu. Namun tetiba terdiam. Setelah saya salat dan mengeceknya ternyata sudah BAB di celananya..hehe Saya ajak ke kamar mandi untuk membersihkannya, Adskhan dijongkokan di bagian depan kloset. Dia gak

Mengajak Adskhan BAB di Kamar Mandi - Melatih Kemandirian Anak #1

Nama anak : Abdillah Adskhan Budiman Umur : 1 tahun kurang 2 hari Kemandirian yang ingin dilatih : Toilet training Target seminggu ini : BAB di kamar mandi Adskhan belum bisa berjalan dan berbicara, sehingga untuk mencapai targetan kami melakukan observasi terlebih dahulu selama 2 hari, dan hasilnya : - Adskhan BAB dalam rentang waktu pukul 05.30 dan atau pukul 09.00 - Adskhan intensif BAK setelah siang hari, pukul 11.30 sebanyak 5-6 x sampai sore hari. Hari pertama (Kamis, 23 Februari 2017) Pagi ini pukul 06.00 Adskhan terlihat seperti ingin BAB, ekspresi mukanya mulai berubah. Ayah yang saat itu sedang mengajak Adskhan bermain  di kamar (sementara saya beres-beres) mengajak Adskhan ke kamar mandi. Adskhan diajak ke kamar mandi dengan cara berjalan, posisi kamar mandi tepat sebelah kamar. Sesampainya di kamar mandi, Adskhan malah tertarik memainkan gayung barang lainnya. Setelah ditunggu selama 5 menit dan sepertinya tidak ada tanda-tanda mau BAB, akhirnya Ads

inilah saya..

Dulu punya banyak cita-cita.. Ini itu, terus ganti seiring berjalan waktu. Sampai akhirnya, aku sadar bahwa waktu terus bergulir dan tak ada kompromi untuk menjajaki setiap kehausan petualangan diri. Ku tengok kanan kiri, ternyata tak ada keahlian yang kukuasai, karena seringnya berpindah arah. Kini, mandat sebagai Ibu tak bisa kusepelekan. Tak ada kesempatan kedua untuk tumbuh kembang anak. Izinkan aku menjadi ahli dibidangku.. Menjadi ibu dan istri yang profesional.. Inilah catatanku, a journey to became a  profesional Mom.. Harus ahli? - beres-beres - masak - menjahit - dandan - ngatur uang - baca al quran - mendidik anak (montessori)

Istri yang Menenangkan

Selepas magrib, Ayah membacakan Muhammad Teladanku untuk Adskhan. Jilid Menjadi Rasul.. Menceritakan ketulusan Bunda Khadijah saat Rasulullah SAW mendapat wahyu. *** "Selimuti aku" pinta Muhammad. Khadijah segera menyelimuti suaminya yang menggigil seperti terkena demam. Kemudian Muhammad menceritakan semua yang terjadi. Beliau memandang Khadijah dg tatapan mata meminta kekuatan dan perlindungan.. "Wahai putra pamanku, bergembiralah dan tabahkan hatimu. Demi Dia yang memegang hidup Khadijah, aku berharap kiranya engkau akan menjadi nabi umat ini. Sama sekali Allah takan mencemoohkanmu sebab engkaulah yang mempererat tali kekeluargaan dan jujur dalam berkata-kata. Engkau mau memikul beban orang lain dan menghormati tamu serta menolong mereka yang dalam kesulitan atas jalan yang benar" Nabi pun segera tenang, beliau memandang Bunda Khadijah dg penuh rasa terima kasih *** Jadi refleksi.. Walaupun sangat jauh dari karakter Bunda Khadijah, se

Aliran Rasa Komunikasi Produktif

Gambar
Tuntas merampungkan tantangan 10 hari komunikasi produktif, bukan berarti saya sudah berhasil menjadi komunikator yang baik. Berkomunikasi dengan suami dan Adskhan ternyata hanyalah latihan sederhana.  Komunikasi yang lebih rumit saya alami ketika mudik ke Tasik. Berkumpul dengan keluarga besar (7 orang dewasa, 1 anak 6 tahun, dan 4 batita) adalah the real tantangan komunikasi produktif bagi saya. Jika saya dan suami, tak perlu banyak berdebat untuk memutuskan sesuatu karena cara pandang dan prinsip  kami hampir sama, maka berbeda dengan yang terjadi di keluarga besar.  Dimulai dari hal sepele.. Para batita sedang lincah-lincahnya.. Alifa (22m), Adskhan (11m), (Aprilia (8m) dan Arfa (6m). Mereka punya cara sendiri dalam bereksplorasi. Jika saya dan suami cenderung membiarkan, mengamati dan mendampingi maka pola asuh yang terjadi di keluarga besar adalah melarang dengan kata-kata, dan cenderung memproteksi. Saya kadang keceplosan langsung menyampaikan ap

ORIGINALITAS

Gambar
#SerbaSerbiOnlineShop Teman : Mbaa,  Tulisan saya diangkut tanpa ijin.  Hikss Sama plek Ga dimodif 😓 Sama temen segrup Sediihh 😢  Baru belajar nulis padahal 😅 Saya : Yg mana Mbak?? Siapa siapa? Teman : Status saya semalem Sama mba XXX 😅 Plek semua Hikss Saya : Saya isengin yaa... *** Ini bukan kejadian pertama, sering kali tulisan promo dicopas teman tanpa izin. Baik teman setim atau beda tim. Di dalam etika berjualan tentu saja tidak diperbolehkan. Saya pernah mengalaminya, bukan cuma tulisan tetapi gambar yang saya buat Watermarknya ditimpa dengan namanya sendiri. Siapa yang gak sewot kalau gitu!! Akhirnnya saya inbox orangnya, berusaha menyampaikan kalau saya keberatan dan minta dia membuat markom sendiri. Si pengopaspun minta maaf dan langsung menghapus postingannya. Supaya kapok, saya posting kejadian tersebut di FB, berharap para tukang copas baca tulisan tersebut. Originalitas.. Bagi saya, origalita

KOMUNIKASI DENGAN PASANGAN

Dalam prakteknya ternyata ini menjadi bagian yang sangat seru yang dihadapi oleh teman-teman semua. Karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola komunikasi anda dengan pasangan  yaitu : a. Faktor Eksteropsikis ( Ego sebagai Orangtua) Yaitu bagian dari kepribadian yg menunjukkan sifat-sifat orang tua, berisi perintah (harus & semestinya). Jika individu merasa dan bertingkah laku sebagaimana orang tuanya dahulu, maka dapat dikatakan bahwa individu tersebut dalam status ego orang tua. Status ego orang tua merupakan suatu kumpulan perasaan, sikap, pola-pola tingkah laku yang mirip dengan bagaimana orang tua individu merasa dan bertingkah laku terhadap dirinya.. contoh : Seperti tindakan menasihati orang lain, memberikan hiburan, menguatkan perasaan, memberikan pertimbangan, membantu, melindungi, mendorong untuk berbuat baik adalah sikap yang nurturing parent (NP).  Sebaliknya ada pula sikap orang tua yang suka menghardik, membentuk, menghukum, berprasangka, me

Derajat Orang Berilmu

Gambar
Dokter: keluhannya apa? Saya : panas, batuk, pilek, BAB sehari 4-5x Dokter : sudah berapa lama? Saya : ini hari keempat Dokter kemudian menulis resep Saya : jadi sakit apa Pak? Dokter : panas, batuk, pilek, diare. **Hening** Dokter : makannya bubur asin dulu, gak boleh makan yang manis dan buah-buahan. Saya : kalau sayuran? Daging? Dokter ingat, bubur asin! Saya : baik Pak *** Jujur, saya sempat meragukan apa yang disampaikan Pak Dokter. Kenapa menyuruh memberikan bubur asin? Anak saya kan baru 11 bulan, gak boleh makan yang asin-asin. Kenapa cuma bubur? Anak saya kan perlu asupan yang lain agar cepat sembuh.. Kedangkalan ilmu membuat saya sok tau.. Berbekal googling dan searching kadang membuat saya sok yakin dan sok benar hingga akhirnya mengabaikan beberapa nasihat, sebelum akhirnya beberapa teman memberikan komentar untuk status saya di atas.. Bahwa garam sebagai pengganti larutan elektrolit. Bahwa sayur, buah dan daging mengandung banyak se

Terbuka dan Saling Memahami

10 hari tantangan komunikasi produktif dilalui, menjalani hari-hari bersama suami dan anak dan berusaha menerapkan komunikasi produktif. Saya asli Tasik, sedang suami keturunan Jawa yang lahir dan besar di Sumatera. So far so good dalam berkomunikasi, walaupun FoE kami berbeda tp FoR kami hampir sama (disepakati bersama). Yang menarik bagi saya, justru saya mengalami tantangan komunikasi produktif ketika sedang berada di keluarga besar saya (seperti saat ini). Walaupun FoE-nya nyaris sama, tetapi ketika FoRnya berbeda ternyata lbh menantang. Anak saya kan sedang belajar berjalan dan mainin apa saja. Respon dari kakek neneknya justru srg mengeluarkan 12 gaya komunikasi populer.  Misalnya, saat anak saya mendekati tangga, kalimat yang dikeluarkan adalah larangan dan menakut-nakuti.  Jika anak saya menangis karena sesuatu, yang disalahkannya sesuatu itu. Pendekatan yang saya lakukan ke orang tua adalah menyampaikan apa yang saya pikirkan. Bahwa sebaiknya anak tidak us

Adskhan dan Buku

Gambar
Salah satu benda wajib yang dibawa mudik ke Tasik adalah buku. Bukan buku saya, tapi Adskhan. Sengaja dibawa sebagai teman main dia dan sepupu-sepupunya. Seperti sore ini, ketiga bayi, 1 batita dan 1 anak umur 6 tahun main seru. Ngejar bola, nyemil biskuit dan rebutan mobil-mobilan. Saya mengeluarkan buku @rabbitholeid dan harimau cilik (dua buku ini yg saya bawa). Semua tertarik terutama dg buku emosi. Bukunya yg bertekstur membuat rebutan untuk menyentuhnya. Saya mengamati saja, Adskhan yang asyik dengan buku barunya akhirnya mau berbagi meminjamkan kepada sepupunya. Satu hal yang membuat saya terkejut sekaligus bersyukur dengan pencapaian Adskhan adalah dia 'membaca' buku di depan nenek, tante dan sepupunya. Menujuk setiap gambar, membuka halaman, dan mengoceh seolah-olah sedang membaca. Adskhan seperti sedang membacakan cerita kepada sepupu2 kecilnya. Adskhan meniru ayah/bundanya jika sedang membacakan cerita kepadanya. Ini foto Adskhan yang

Ketika Ayah Kurang Sehat

Saya, kalau bicara biasanya cepat, dan tidak terstruktur. Semua hal yang ada dipikiran saya ingin dikeluarkan.. Kadang ada teman yang konfirmasi apa yang saya maksud.  Dalam berdialog dengan suamipun seperti itu. Suami saya cenderung pendiam, beliau biasanya menyimak apa yang saya katakan tanpa menginterupsinya. Dia sangat paham kalau sebenarnya saya butuh didengar. Menjadi ibu yang berkarya di rumah, membuat saya kesulitan menemukan teman yang bisa menjadi pendengar 20.000 kata yang ingin saya keluarkan tiap hari.  Sesampainya suami di rumah, saya akan memberondong dengan berbagai pertanyaan dan cerita. Satu jam cukup untuk saya gunakan 'melaporkan' apa yang terjadi dan saya rasakan hari itu. Sempat suami mengatakan, kalau dia sebenarnya capek juga pulang kerja, dan ingin istirahat sebentar saja. Beliau meminta saya untuk tidak langsung bercerita semuanya. Saya pun meminta maaf, dan meminta suami menyampaikan kalau beliau ingin istirahat tanpa saya dan A

Rapor ODOP

Gambar
Sudah sebulan saya ikut #ODOPfor99days. Salah satu jurusan hidup yang ingin saya pilih adalah kepenulisan (materi matrikulasi IIP pisan, hehe) Daftarlah grup One Day One Posting, setelah melihat PPnya Mbak @Novita. Saya berkomitmen, seminggu menulis minimal 3 tulisan tapi yang dicantumin di form cukup 1 minggu 1 tulisan saja. Bulan Januari berjalan cepat, tetiba saya sadar sepertinya saya belum banyak posting tulisan. Setiap hari sih nulis 'Tantangan 10 Hari Komunikasi Produktif' tapi pengennya tuh beda sama yang ODOP, biar hashtagnya gak bertumpuk..hihi Daaan, malam ini saya buka FB. Tertulislah di rapor ODOP kalau saya baru menulis 5 tulisan. Sebenarnya secara target yang ditulis terpenuhi, tapi target pribadi jauh sekali. Saya tersadarkan dan termotivasi lagi dengan adanya raport tersebut. Yaa, sebuah catatan apa yang kita setorkan. Lalu jadi berpikir, bukankah di Yaumul Akhir nanti sayapun akan dibagi rapor :'( Mendadak hening dan menyesa

No 1

Saya share materi 12 Gaya Populer kepada WA suami, dan minta beliau mengevaluasi bagaimana gaya komunikasi saya. "Ini kan buat ke anak-anak" responnya. "Baca dulu aja Yah, gak apa-apa walau ke anak-anak juga..hehe" "No 1" jawabnya Saya yang lagi asyik nonton sambil makan refleks langsung nanya. "Itu apa Yah"  "Lihat aja sendiri" jawabnya. Entah kenapa suami saya jadi rada cuek. Sebelum tidur saya baca lagi 12 Gaya Populer, ternyata yg no 1 "Suka memerintah" ups! Besok paginya, suami mengeluhkan dadanya sakit. Saya membuatkan susu hangat, biasanya akan bilang "Ayah susunya minum!" saya coba mengganti kalimatnya "Ayah susunya udah siap" Berjanji pada diri sendiri mengurangi kalimat perintah menjadi kalimat berita. Masak sudah, nyapu udah. Si Ayah mau berangkat kerja. Karena saya lg nenenin Adskhan dan hp saya mati total, pas ayah mau pamitan saya bilang "Yah, minta tolong cha

Choose the Right Time

Hari ini Ayah tampak lebih banyak diam. Katanya lelah dan dadanya sakit.  Ayah memilih tidur lebih dahulu. Saya menyetujuinya, walaupun ingin sekali mengajaknya ngobrol, nonton film dan merayakan pernikahan tahun kedua kami. Tetapi tampaknya belum tepat waktunya. Saya tanya apakah beliau butuh saya? Karena malam ini ada beberapa hal yang harus saya lakukan..  Ayah bilang tidak apa-apa. Selamat istirahat suamiku..  Kita ngonbrolnya lain kali saja..  Kaidah kedua Choose the Right Time Ciater, 1 Februari 2017 #delapan #tantangan10hari #kuliahbunsayIIP #IIP #bunsay

Choose the Right Time

Hari ini Ayah tampak lebih banyak diam. Katanya lelah dan dadanya sakit.  Ayah memilih tidur lebih dahulu. Saya menyetujuinya, walaupun ingin sekali mengajaknya ngobrol, nonton film dan merayakan pernikahan tahun kedua kami. Tetapi tampaknya belum tepat waktunya. Saya tanya apakah beliau butuh saya? Karena malam ini ada beberapa hal yang harus saya lakukan..  Ayah bilang tidak apa-apa. Selamat istirahat suamiku..  Kita ngonbrolnya lain kali saja..  Kaidah kedua Choose the Right Time Ciater, 1 Februari 2017 #delapan #tantangan10hari #kuliahbunsayIIP #IIP #bunsay

12 Gaya Populer, Penghambat Komunikasi Kita

📆  Hari baru, Semangat Baru Satu minggu sudah kita memperdalam materi "Komunikasi Produktif". Dan teman-teman saat ini sedang melatih kekonsistenan diri dalam menjaga komunikasi dengan diri kita sendiri, dengan partner atau rekan kerja  dan dengan anak-anak kita. Banyak tantangan ya pasti, tapi seru. Di pekan pertama ini, kami ingin berbagi tentang 12 gaya populer, yang menghambat komunikasi kita. Mungkin sebagian besar dari kita sudah sering mendengar tentang 12 gaya populer (parenthogenic).  Tanpa kita sadari, secara turun temurun 12 gaya komunikasi ini sering kita gunakan dalam percakapan sehari-hari.  Ketika anak sedang atau tidak bermasalah pun, jika kita sering meresponnya dengan menggunakan 12 gaya populer ini, anak akan merasa tidak percaya dengan emosi atau perasaannya sendiri.  Padahal sangat penting bagi anak untuk belajar percaya dengan perasaannya dan dirinya, hal tersebut akan mendukung perkembangan emosinya dan mendorong anak tumbuh menjad