Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

NHW#8 Nani Nurhasanah

Misi Hidup Sewaktu SMA seorang teman bertanya, "Apa cita-cita Nani?" Saya bingung.. Saya jawab ingin menjadi Ibu dan istri yang baik. Saat itu, sebenarnya mudah bagi saya untuk memilih Universitas melalui jalur PMDK. Dengan nilai di atas rata-rata dan peringkat di rapot tak pernah melebihi 2.  Namun, qodarullah.. Allah ingin saya mengalami petualangan hidup. Hingga akhirnya saya kuliah di Sastra Jepang.. Alasannya pengen bisa bahasa Jepang supaya bisa ke Jepang dan kerja di Kedubes.. Namun, selama kuliah saya malah lebih asyik dan sibuk di organisasi kampus. Saya melupakan cita-cita saya untuk bisa ke Jepang.  Setelah lulus, saya mengucapkan selamat tinggal dengan Sastra Jepang, saya mau jadi guru saja.  3 tahun saya jadi guru SD di Bandung.. Bergabung dengan organisasi keguruan, terlibat dalam training-training guru di wilayah Jabar hingga jadi semifinalis teacher of the year.. Ketika sebuah tawaran menjadi kepala sekolah TK datang, saya memilih jalur

NICE HOMEWORK #6

BELAJAR MENJADI  MANAJER KELUARGA HANDAL 1⃣ Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting ➡ Aktivitas paling penting 1. Ibadah 2. Quality time bersama Adskhan 3. Couple time Aktivitas tidak penting penting 1. Browsing internet 2. Diskusi di grup WA yg kurang penting 3. Berleha-leha dan menunda pekerjaan 2⃣Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana? ➡ - Main bersama Adskhan - Menggunakan gadget dengan alasan social time 3⃣Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras. ➡ - quality time dengan Adskhan (program spiritual dan montessori Adskhan, memenuhi kebutuhan dia : makan, mandi, eksplorasi) - couple time bersama suami (pulang kerja dan bada isya) - membaca buku/informasi untuk meningkatkan kapasitas 4⃣Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang wakt

NHW #4 -Nani Nurhasanah-

Misi Hidup : Menjadi Isteri dan Ibu yang Bahagia dan Membahagiakan Keluarga Bidang : Parenting Nabawiyah Peran : Fasilitator Tahapan ilmu yang harus saya kuasai oleh sebagai berikut : 1. Bunda Sayang : Ilmu-ilmu seputar pengasuhan anak, Pengasuhan Anak berbasis Fitrah 2. Bunda Cekatan : Ilmu-ilmu seputar manajemen pengelolaan diri dan rumah tangga 3. Bunda Produktif : Ilmu-ilmu seputar minat dan bakat, kemandirian finansial dll. 4. Bunda Shaleha : Ilmu tentang berbagi manfaat kepada banyak orang  Milestone  yang saya tetapkan  adalah sbb  : KM 0 – November 2016  KM 1 :  Desember 2016 - 2017 ( tahun 1 ) : - Memahami Siroh Nabawiyah - Memahami Pengasuhan Anak Berbasis Fitrah - Memahami dan menerapkan cara berhias diri di depan suami berdasarkan tuntunan islam dan teladan dari istri-istri Rasulullah - Menguasai Ilmu seputar Bunda Sayang (Beberapa materi disesuaikan dengan usia anak saya) 1. Komunikasi Produktif 2. Memandu Kemandirian Anak  3. M

NHW #2 - Nani Nurhasanah - Matrikulasi Institut Ibu Profesional

📝✅“CHECKLIST INDIKATOR PROFESIONALISME PEREMPUAN”✅📝 a. Sebagai individu Ruhiyah - sholat wajib awal waktu - sholat tahajud minimal seminggu 3x - sholat dhuha minimal seminggu 4x - sholat sunah sehari minimal 2x - tilawah sehari minimal 5 lembar - membaca al matsurat sehari minimal sekali - sedekah minimal seminggu sekali - mengaji/majelis ilmu minimal dua minggu sekali - sulaturrahim bertatap muka minimal dua bulan sekali - menelpon orang tua, keluarga, mertua minimal seminggu 3x - menyapa teman via medsos sehari 3 teman - menulis di blog/FB seminggu minimal 3x - ikut lomba menulis minimal setahun 4x - membaca buku minimal sebulan khatam 1 buku - manajemen penggunaan gadget - senyum  b. Sebagai istri - membuat anggaran bulanan  - Saving anggaran rumah tangga minimal 25% - tidak ada pakaian tak terlipat yang menumpuk selama 2 hari - lantai dipel tiap hari - tidak meninggalkan cucian piring, rumah berantakan ketika mau tidur malam -

Review NHW #1

Review NHW #1  📚ADAB SEBELUM ILMU📚 Disusun oleh  Tim Matrikulasi Institut Ibu Profesional Apa kabar bunda dan calon bunda peserta Matrikulasi IIP Batch #2?  Tidak terasa sudah 1 pekan kita bersama dalam forum belajar ini. Terima kasih untuk seluruh peserta yang sudah “berjibaku” dengan berbagai cara agar dapat memenuhi “Nice Homework” kita. Mulai dari yang bingung mau ditulis dimana, belum tahu caranya posting  sampai dengan hebohnya dikejar deadline:). Insya Allah kehebohan di tahap awal ini, akan membuat kita semua banyak belajar hal baru, dan terus semangat sampai akhir program. Di NHW#1 ini, tidak ada jawaban yang benar dan salah, karena kita hanya diminta untuk fokus pada ilmu-ilmu yang memang akan kita tekuni di Universitas Kehidupan ini. Yang diperlukan hanya dua yaitu FOKUS dan PERCAYA DIRI. Jangan sampai saat kuliah dulu kita salah jurusan, bekerja salah profesi, sekarang mengulang cara yang sama saat menapaki kuliah di universitas  kehidupan, tapi mengaha

Timbangan

TIMBANGAN Kemarin pagi saya membeli telur 1/4 kg, sebenarnya perlu 1 butir saja tetapi nanggung kalau cuma beli 1.  Tanpa ditimbang, pemilik warung memberikan 4 butir telur dan menyebutkan harganya. Saya langsung pulang. Si Ayah yang hari itu bertugas sebagai koki (bahagiannya...hehe) langsung ngomentarin, kalau telurnya kecil banget. Saya langsung ngecek, oh 1/4 kg ada 4 butir dan ukurannya kecil-kecil.  Siangnya, kami ke Pasar Modern BSD mencari salmon untuk MPASI Adskhan. Karena belum tahu Adskhan bakal suka atau gak, saya cuma beli 1 ons ( 1 kgnya Rp 220.000,-). Pedagang memberikan sekerat Salmon dan menyebutkan beratnya 1,5 ons. Sayapun membayarnya. Setelah semua kebutuhan yang kami cari di sana terpenuhi, kami pun pulang. Di pintu keluar ada timbangan yang sengaja diletakan untuk digunakan para penggunjung, saya penasaran ingin mengecek berat salmon eh ternyata beratnya hanya 1,3 ons :'( Teringat cerita seorang pengusaha sukses. Beliau bercerita kalau sebelum

Nice Homework #1 -Nani Nurhasanah-

Begitu banyak hal yang ingin saya pelajari, rasa penasaran terhadap hal baru membuat saya sering berganti jurusan ilmu. Merasa kurang sesuai dengan Bahasa Jepang, lalu beralih ke pendidikan. Saat kesempatan begitu banyak di dunia pendidikan, saya merasa bosan dan akhirnya memilih bidang lain. Sekarang, saat usia tak lagi muda dan tanggung jawab sebagai istri dan ibu mengikat saya, maka saya pun harus segera memutuskan akan seperti apa saya selanjutnya.  Ilmu apa yang akan saya perdalam di sisa usia saya? Parenting Tanggung jawab seorang  istri dan ibu tidaklah mudah. Bisnis boleh gagal, ujian sekolah bisa remedial tapi tumbuh kembang anak tak bisa diulang. Saya ingin memperdalam ilmu parenting sehingga bisa membekali saya menjadi orang tua yang amanah. Strateginya.. 1. Mengikuti Grup Parenting - Institut Ibu Profesional dan Matrikulasinya - Keluarga Muda Pengajar Muda - PM 4 Motherhood Karena untuk ikut acara offline agak susah, jadi saya mengopti

📚NICE HOMEWORK #1📚 ADAB MENUNTUT ILMU

Bunda dan calon bunda peserta matrikulasi Ibu Profesional Batch #2, kini sampailah kita pada tahap menguatkan ilmu yang kita dapatkan kemarin, dalam bentuk tugas. Tugas ini kita namakan NICE HOMEWORK dan disingkat menjadi NHW.  Dalam materi "ADAB MENUNTUT ILMU" kali ini, NHW nya adalah sbb: 1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini. 2.Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut. 3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut? 4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu,perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut. Menuntut ilmu adalah salah satu cara meningkatkan kemuliaan hidup kita, maka carilah dengan cara-cara yang mulia Salam Ibu Profesional, /Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

ADAB MENUNTUT ILMU

Matrikulasi Ibu Profesional Sesi #1 Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional ADAB MENUNTUT ILMU Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu menunjukkan kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan. Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya. Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin mencarinya Adab menuntut ilmu adalah tat

Matrix

1. Judul Buku : Setahun Belajar Seumur Hidup Terinspirasi, Catatan Pengajar Muda  2. Penulis : Nani Nurhasanah 3. Target Pembaca : - Usia : 15 - 40 tahun - Pendidikan : minimal SMA - Wilayah : Semua daerah - Profesi : Semua profesi 4. Fisik Buku : - perkiraan naskah : 150 halaman - perkiraan halaman cetak : 120 halaman - ukuran buku : 15 x 20 - cover : soft cover 5. Latar Belakang : Pengalaman pribadi penulis selama menjadi Pengajar Muda angkatan IV Indonesia Mengajar di SDN Oi Marai, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, NTB. 6. Manfaat : Menyampaikan pesan-pesan dari setiap kisah bahwa : - pendidikan tanggung jawab semua elemen masyarakat - setiap anak adalah bintang, di manapun mereka berada - Indonesia bukan sekadar Jakarta dan Jawa - memaknai kebahagiaan yang sederhana sehingga harus senantiasa syukur nikmat 7. Faktor lain Hal-hal yang mungkin membatalkan pembaca tertarik membeli - tulisan kurang menarik - ilustrasi kurang ba

Naskah

1. Titik Itu Bernama Bima "Tunjuk satu titik di manapun di atas peta Indonesia. Setiap anak di manapun di sana berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Di sanalah lahan-lahan pengabdian bagi Pengajar Muda terhampar. Pengajar Muda, selamat menikmati perjalanan dan petualangan di kelas-kelas kecil kalian..." Pesan Bu Yundrie sebelum 71 Pengajar Muda berangkat menuju tempat penugasan masing-masing. Kami dibagi menjadi 10 Kabupaten : Muara Enim, Musi Banyuasin, Lebak, Kapuas Hulu, Gresik, Bima, Rote Ndao, Sangihe, Maluku Tenggara Barat, Fakfak. Sebelum berangkat kami mengikuti serangkaian pelatihan intensif selama dua bulan di Jatiluhur. Ya, kami adalah pemuda pemudi nekad, yang siap ditempatkan di manapun demi mencicipi sari pati Ibu Pertiwi.  Bima, menjadi tempat tugasku. Diumumkan di minggu ketiga pelatihan. "Bima? Di manakah itu?" Kuubek-ubek lagi buku panduan pelatihan.  "Oh, Nusa Tenggara Barat" Seminggu kemudian aku baru tahu,

Daftar Isi untuk Buku yang Belum Berjudul (Tugas-2 KMO)

Akhirnya diberikan tugas lagi. Semakin banyak tugas, semakin berbentuklah buku yang ingin saya tulis. Kali ini tugas dari coach adalah membuat daftar isi. Sebelum menentukan daftar isi, pastinya harus menentukan tema cerita. Saya mengangkat tema dari pengalaman pribadi menjadi Pengajar Muda Indonesia Mengajar. Tulisannya sudah ada sebagian di website IM, tinggal dijahit dan dirapikan. Sebagai referensi tulisan saya, saya ingat-ingat lagi isi buku Pengajar Muda angkatan I, II, VII yang pernah saya baca. Lalu tetiba ingat buku PM IV yang hanya wacana, dan buku PM Bima yang tinggal cetak namun gak ada kabarnya..hehe Daftar Isi 1.Titik itu adalah Bima 2. Perjalanan Pertama Menuju Oi Marai (Air Berlari) 3. Gelap Itu Hanya Perasaan 4. Saat Tanah Sendiri Tak Mampu Memberi Penghidupan 5. Ama Ina Piara 6. Saung Belajar 7. Bermain Bersama Alam 8. Gu Akhirnya Bisa Menulis 9. Bonus dari Arif dan Nisa 10. Arjunaidin si Anak Pintar 11. Bang Bing Bung Yok, Kita Nabung 12.

Mengapa Saya (harus) Menulis?

Bagi saya menulis adalah jembatan untuk mewujudkan mimpi. Menulis bisa mengungkapkan apapun yang ada di dalam pikiran saya. Sering kali ide datang meluap-luap, namun menguap begitu saja jika tidak ditorehkan dalam tulisan. Setiap ada ide, maka saya menuliskannya. Kemudian mengelaborasikannya menjadi langkah-langkah kecil yang harus saya lakukan. Saya menulis 100 mimpi yang ingin saya capai. Qodarullah, Allah mewujudkannya satu persatu dengan caranya yang indah. Jika saya lelah dan lemah, saya buka kembali catatan mimpi-mimpi saya, maka kekuatan pun muncul. Semangat dan perasaan menggebu ketika saya menuliskannya, seolah menghipnotis saya yang lelah untuk segera bangkit. Ada satu mimpi yang ingin saya capai melalui menulis. Saya ingin menulis cerita anak. Cerita yang bisa menginspirasi membangun karakter mereka sedari dini sehingga kedepannya mereka dapat berperilaku positif. Hal itu pernah saya alami.  Sewaktu kecil, saya membaca sebuah cerita anak di majalah Bobo

Etika Menjenguk Bayi

Sedang heboh cerita ini  http://viralcaripasal16.blogspot.co.id/2016/02/pergilah-sayang-mama-halalkan-susu-mama.html?m=1 Intinya bayinya meninggal karena terjangkiti virus dr yg menjenguk bayinya.. 😓😓 Tentu saja saya ikut khawatir, walau bayi masih di perut. Apalagi kebiasaan mengunjungi bayi yang baru lahir oleh saudara2 atau tetangga adalah hal yg dianggap  budaya bermasyarakat. Menemukan artikel mengenai etika menjenguk bayi dan beberapa tips dr teman. Untuk yang berkunjung : 1. Tidak memakai parfum yg menyengat (sebaiknya tidak memakai parfum) 2. Tidak menggendong dan mencium bayi 3. Mencuci tangan dg sabun  4. Tidak merokok 5. Jika sedang kurang sehat sebaiknya tidak menjenguk bayi 6. Memakai pakaian yang bersih Untuk Ibu/ keluarga bayi sebaiknya : 1. Menyampaikan kepada keluarga terdekat untuk sama2 membantu mengondisikan sang penjenguk 2. Sediakan hand sanitizer dan masker 3. Memberikan pengertian kepada yang menjenguk 4. Menggunaka

光ナニ: Sudah Siap Melahirkankah??

光ナニ: Sudah Siap Melahirkankah??

Sudah Siap Melahirkankah??

"Melahirkan adalah karunia, bukan penyakit  jadi tidak usah khawatir karena Allah sudah menciptakan organ manusia sedemikian sempurnanya dan mengatur dengan sebaik-baiknya." Begitulah kutipan seorang teman yg menenangkan kegelisahan bumil-bumil yang mendekati hari persalinannya. Ya, saya termasuk yang gelisah dan khawatir menghadapi hari persalinan. Dalam beberapa minggu, saat itu akan tiba. In Sya Allah.  Hari ini kehamilan saya sudah memasuki 35 minggu lebih 3 hari, walaupun HPLnya pertengahan Maret namun harus mulai berjaga-jaga semenjak memasuki minggu ke 37. Alhamdulillah, perlahan-lahan kekhawatiran itu hilang, malah semakin ke sini semakin semangat menanti kehadiran buah hati di pangkuan.  Setelah direnungi, apa yang membuat kekhawatiran saya menghilang? 1. Dukungan suami Kehadiran suami adalah hal yang sangat berharga semasa kehamilan. Beberapa perubahan fisik maupun psikis saya rasakan seperti merasa lebih sensitif, cepat lelah dan gampang beruba