Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Keluarga

Keluarga Ketika ada orang yang kita cintai dan sesuatu yang diperjuangkan maka saat itulah kehidupan di mulai. Apa yang salah dengan diriku, aku selalu merasa hampa di manapun aku berada. Aku menikmati setiap peranku, tapi aku selalu merasa sendiri. Hening dan sepi. Kesunyian menyertaiku, entahlah apa perasaan ini mulai ada saat aku hidup setahun di SP3. Sebelumnya aku selalu merasa mempunyai sesuatu yg membuatku terus berjalan maju mewujudkan satu persatu mimpi yang ingin aku raih. Namun, saat di SP3 aku tersadar bahwa hal yang paling berharga bagiku bukanlah sederat pengalaman dalam CVku atau setumpuk harapan dalam peta hidupku. Yang paling berharga bagiku adalah keluargaku. Merasakan sendiri di tempat orang tidaklah mudah bagiku, aku mendapatkan banyak cinta kasih disana. Namun tak ada yg bisa melebihi cinta kasih keluargaku. Mereka tetap menerimaku dalam kondisi terburukku sekalipun. Ketika aku mengunci diri seharian di kamar, ketika aku tak pulang 3 bulan,  ketika aku 'salah&

harapan dan kekhawatiran

Harapan dan kekhawatiran batasannya adalah husnudzon. Husnudzon kepada takdirNya.

Selamat Jalan Dae Ferry

Selamat Jalan Dae Ferry, semoga Allah menerima segala amal ibadah Dae. Sungguh, bagi saya Dae adalah sosok yang luar biasa. Bupati yang begitu hangat dan dekat dg masyarakatnya. Selalu ingat, saat pertama kali bertemu Dae (pisah sambut PM II ke PM IV ) saya dan Dita memperkenalkan diri sebagai lulusan Sastra Jepang. Dae menanyai kami macam2, "apa bahasa Jepang sapu tangan?", sy dan Dita menjawab "Hankachi" tapi Dae mengoreksi dan mengatakan "Kosakai", Dae melanjutkan bertanya "apa bahasa jepangnya daun pisang?" Dae langsung menjawab sambil tertawa "katokai". Semua orang pun tertawa.. Yah, Dae melakukan itu agar kami lebih dekat dg semua orang yang ada disana. Dengan semua undangan yg datang pisah sambut agar kami sebagai PM pengganti lebih mudah diterima dan diingat masyarakat Bima. Dae pun selalu mengulangi pertanyaan yg sama ketika bertemu saya bahkan di saat saya pamit seusai selesai masa tugas. Darisanalah saya tahu kalau baha

Doaku hari ini, esok dan nanti

Adakah doaku yang belum dikabulkannya? Tidak ada! Satu persatu DIA mewujudkannya dengan caranya yang indah, yg terkadang aku tak menyadari semua jalan menuju kesana, pewujudan doaku olehNya. Kalau pun ada doadoa yang belum terwujud, aku yakin DIA akan memberikannya di saat yang tepat dengan caraNya yang selalu indah. Jadi, tak perlu aku merisaukan apapun dalam hidupku karena Allah selalu bersamaku. Yang harus aku risaukan, aku tidak bisa mensyukuri setiap nikmat yang Allah berikan kepadaku. Mengeluhkan keadaan, padahal itu bagian dari pewujudan doa2ku. Ya Rabb jadikan aku selalu menjadi hambaMu yang bersyukur. Amin..

Sepulang dari Pangandaran

Lelah, tapi memuaskan. Aku baru pulang jalan-jalan ke Pangandaran dg kedua adikku. Perjalanan yg panjang, karena adikku yg paling kecil tak bisa melakukan perjalanan jauh, dia mabuk sepanjang jalan. Tapi aku puas, karena bisa mengajaknya jalan2. Mengayuh sepeda di pantai, naik perahu mengunjungi tempat2 wisata hampir di tengah laut, snorkling, dll. Ini adalah kali pertama aku pergi tanpa kedua orang tua dg membawa lengkap adik2ku. Pulang dari Pangandaran, koneksi internet di hpku gangguan. Aku baru bs mendapat pesan2 di WA sore harinya setelah seharian tidak bisa konek. Banyak percakapan yg aku lewatkan termasuk kesempatan menjadi Kepsek di sebuah sekolah di Parung. Aku beranikan diri menghub Pak Munif, meminta rekomendasi dia dan Mas Asril. Tak lama kemudian Pak Edy owner sekolahnya menelponku. Diantara keriuhan ibu2 guru RA rombongan Pangandaran, aku dan Pak Edy berbincang banyak. Aku meminta ijin memberi jawaban besok (hari ini) karena belum mendiskusikannya dg orang tuaku.

Mengantar Budi ke Bandara

Bagiku, Budi lebih dari sekedar rekan sekecamatan saat menjadi PM di Kabupaten Bima dulu. Budi adalah sahabat, adik, tempat berbagi kegalauan, dan orang terpositif yang aku kenal. Tak pernah ada keluhan, kecuali saat-saat terberatnya di Surabaya dulu yang mengantarkannya kembali ke Bengkulu. Takdir membawanya kembali menjadi PM kedua kali. Masih teringat saat Budi menelponku dan memberi tahu rahasia kecilnya kalau dia daftar jadi PM lagi. Kemudian beberapa minggu setelah itu, Budi memberiku kabar kalau dia dipanggil untuk menjadi PM kembali. Rahasia kami berdua sebelum dia mengumumkan di grup PM Bima dan teman-teman yang lain. Menjadi kehormatan bagiku menyimpan rahasia-rahasia kecil Budi, dan sahabat-sahabatku yang lain. Aku mengartikan bahwa mereka benar-benar mempercayaiku. Saat Budi masuk camp training IM kembali aku sudah berencana untuk menjenguknya di Jatiluhur. Namun, rencanaku tidak bisa aku realisasikan. Aku 'tersandera' di Surabaya, agenda pendampingan d

perjalanan

Kereta Argowilis melaju dengan cepat mengalahkan Pasundan yg mengekor beberpa jam di belakangnya. Harga memang tak pernah bohong, aku harus mengeluarkan 6 kali lipat tiket kereta ekonomi untuk melaju cepat dan duduk santai di kursi empuk full AC ini.   Semalam tak sempat berbincang banyak dg ketiga sahabatku, kami sudah terlalu lelah melewati hari yang panjang dengan guyuran air hujan di kota pahlawan ini. Aku akan merindukan kota dg seribu taman nyaman dan sejuta kesenangan serta kenangan disana. Berkeliling kota diboncengi Savira atau Vivi, menjelajahi hampir setiap sudut kota Surabaya, bergerilya mencari sekolah2 di Surabaya Timur, bertemu guru hebat, teman2 di Kelt, makanan2 unik, film2 baru, taman2 rindang, angkot N yang setia menemaniku, ah semuanya akan aku rindukan. Aku akan kembali kesana suatu hari nanti... InsyaAllah 

must go on..

Pasca IM adalah hal tergalau buatku, apa yang harus aku lakukan? Jujur aku selalu berencana akan kembali ke Bintang Madani namun akhirnya aku memutuskan dan diputuskan "Tidaaaak". Keputusan yang amat berat, berat setelah aku putusakan. Karena ternyata aku tak bisa semudah itu move on dari Bintang Madani. Hatiku ada disana, anak-anaknya, guru-gurunya, lingkungannya, semuanya.. Dan mengapa aku memutuskan tidak lanjut disana mungkin  berakhir dengan hubungan yang tidak baik dengan Bintang Madani, yah sudahlah jangan ditanya lagi. Namanya juga keputusan. Aku merasa akhir-akhir ini decision making ku jelek banget. Mudah sekali dipengaruhi orang lain, apakah karena aku sudah bergantung kepada orang lain?? Oh No! Padahal dulu aku merasa sangat mandiri women fighter, berjuang mewujudkan mimpi-mimpiku yang terkadang aku sendiri beranggapan tak mungkin. Persistent! berarti aku teguh pendirian dong, lalu mengapa aku jadi plin paln dan galauan... Jangan2 aku mulai tidak percaya diri a

the story of job sekeer

Kamis, 25 Juli 2013 Pukul 06.58 aku sudah berada di depan Semi Palar, wah pagi sekali! Padahal waktu untuk bertemu pukul 08.30. Apa yang harus lakukan untuk menunggu? Aku lihat lingkungan di sekitar Semi Palar, beberapa anak berseragam merah putih berdatangan, apakah itu murid-murid Semi Palar? Tampaknya bukan, ada papan nama sekolah dasar lain di gang sebelah kanan Semi Palar . Pukul 07.23 aku beranikan masuk ke Semi Palar, bertanya dimana letak kantor dan meminta izin Bapak Satpam untuk melihat-lihat kondisi di dalam sekolah. Sekolah yang unik, beberapa gambar di websitenya aku temukan dalam bentuk nyata. Aku terpesona dengan mural sumpah pemuda, tulisan dan gambar penuh sentuhan tangan   anak-anak dengan kreativitas dan imajinasi yang luar biasa. Aku perhatikan beberapa anak berdatangan diantar oleh orang tuanya, Kakak-kakak fasilitator menyambut mereka. Wah, pemandangan yang aku rindukan. Anak-anak datang disambut oleh guru-gurunya. Kangen murid-muridku di kaki Gunung Tamb