Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Gelap Itu Hanya Perasaan

Dua malam di Labuan Kenanga membuat aku lebih akrab dan terbiasa dengan udara Tambora. Setelah acara pisah sambut di kecamatan, aku dan Kak Shally pun pergi menuju Dusun Satuan Pemukiman 3 Oi Marai. Kak Shally memesan 4 ojeg untuk mengangkut kami plus semua barang bawaanku, tetapi ternyata Banng Iswan (ojeg langganan kak Shally) hanya mampu menghadirkan seorang rekannya dengan alasan tak ada tukang ojeg lain karena menonton pertandingan bola di Sori Bura. Ojeg disini memang special, kami memintanya secara langsung dan penuh rasa hormat agar mau mengantarkan kami ke daerah tujuan. Ojeg menjadi satu-satunya transportasi antartempat disini. Daerah Tambora yang memang cukup terjal dan berkelok-kelok menyebabkan honda (sebutan terkenal untuk motor) menjadi yang terdepan membelah jalanan Tambora. Karena hanya ada dua ojeg, 4 barangku yang segede-gede gaban dan barang Kak Shally terpaksa dibagi menjadi 2. Belum lagi ditambah masing-masing dua orang pada setiap motornya (penumpang dan p

Menuju Oi Marai

Kamis, 21 Juni 2012 pukul 15.07 Angin Labuan Kananga berhembus sepoi-sepoi, sedikit mengaburkan panas terik matahari yang dengan gagah menunjukan keperkasaannya. Aku baru saja meluruskan pinggang setelah menjalankan rangkaian kegiatan rumahan hari ini. Menimba air, menggoreng ikan, makan bersama, nyuci piring. Luar biasa! Aku sangat menikmati setiap aktivitas itu, apalagi Ibu begitu baik dan lembut mengajariku berbagai hal. Aku merasa nyaman dan betah di rumah ini, tapi sayang ini bukan rumahku. Bukan pula hostfamku, ini rumah hostfamnya Morin J Kemarin, kami melakukan hampir 7 jam perjalanan Bima-Tambora yang luar biasa. Apalagi kami mengambil trek jalur utara yang tak begitu biasa dilalui. Biasanya bus dai Bima menuju Tambora menggunakan jalur selatan. Jam 9 pagi aku, Morin, Budi, Ical dan PM 2 yang kami gantikan meninggalkan Bima Mantika menuju rumah Muma (Kadis Dikpora). Muma dan istri menyambut kami. Muma memerintahkan beberapa bawahannya untuk menjadi supir dan mengant

Kalembo Ade

16 Juni 2012 pukul 10.26 WIB atau 11.26 WITA adalah saat-saat pertama aku menginjakan kaki di Bima. Disambut oleh Sekda, Kadispora Bima dan lain-lain. Jujur saja aku masih jetleg jadi kurang bisa mengingat siapa saja yang datang dan menyambut kami hari itu. Kami pun berkenalan dengan PM 2 Bima sebelumnya. Wajah-wajah asing yang baru kutemui. Sedikit berbeda dengan yang di foto atau profil mereka di blog IM. Air, dan udara Bima telah menyebabkan mereka mengalami sedikit perubahan. Kami pun diajak berkeliling kota Bima sambil melakukan perjalanan menuju hotel yang akan kami tempati sampai hari Selasa, homestay Bima Mantika yang merupakan hotel kepunyaan mantan pasangan suami istri lintas negara Bima dan Belgia. Sangat apresiasi dengan apa yang disiapkan PM II Bima. Mereka menyambut kami, menyiapkan tempat tinggal, menjamu kami dan mengenalkan kami dengan beberapa stakeholders di Bima. Baik grassroot maupun top leader. Malam minggu kami berkenalan dengan beberapa komunitas di Bima. K

kisahku untuk BM

Bismillah... Wisma Handayani, 15-06-2012 pukul 00.33 Malam sudah sangat larut, tetapi saya ingin segera menyelesaikan tulisan ini dan memenuhi janji saya kepada Pak Pepen untuk berbagi pengalaman yang saya dapatkan selama ikut training intensif Indonesia Mengajar.   InsyaAllah, besok tanggal 16 Juni saya akan segera berangkat ke Bima NTB. Jam 8 malam tadi saya dan pengajar muda lainnya sudah dilepas oleh Pak Anies. Bahkan jam 2 dini hari ini 7 teman saya pengajar muda Maluku Tenggara Barat akan segera pergi dari wisma menuju Bandara. Saya tak pernah membayangkan diri saya bisa sampai tahap ini. Berada pada tahapan ini. Menjadi Pengajar Muda adalah harapan dalam hati kecil saya yang saya wujudkan dengan mengirimkan aplikasi bulan Januari lalu saat H-2 akan ditutup. Sebelumnya saya pernah ikut melamar menjadi Pengajar Muda Angkatan 3 (Pendaftaran Mei 2011) tetapi saya gagal di tahap 2. Saya pernah merasa gagal dan malu untuk mencoba lagi, tetapi saya selalu optimis bahwa sema

Ketemu Pak Bud :-)

Gambar
Rabu, 13 Juni 2012 Andai Bisa, Saya Ingin Jadi Pengajar Muda Pengarahan pengajar muda angkatan ke-IV Indonesia Mengajar 2012 Pengajar Muda Adhi Rachman Prana (23 tahun) ingin duduk di kursi Wakil Presiden pada 20 tahun mendatang. Jakarta. Wakil Presiden Boediono mengungkapkan rasa senangnya akan keberlangsungan program Indonesia Mengajar yang telah mencapai angkatan ke-IV. Ia juga senang mendengar deretan partner dan pendukung Indonesia Mengajar serta bagaimana ada sejumlah perguruan tinggi yang mulai melaksanakan program serupa. “Ini membuktikan bila suatu kegiatan dikoordinasi dengan baik, accountable dan memberi hasil yang nyata, maka masyarakat pasti mendukung,” kata Wapres saat memberikan arahan pada Indonesia Mengajar angkatan ke-4, Rabu 13 Juni 2012. Dikatakan Wapres, program Indonesia Mengajar ini menjadi trigger, memicu kegiatan serupa yang dulunya belum ditekuni. Sebenarnya pengerahan tenaga mahasiswa dari tahun 1950-an sud

Surat dari Pak Anies (Pulang dari Jatiluhur)

Salam buat Pengajar Muda, Pengajar Muda Angkatan 4 yang saya banggakan. Niatmu sudah diucapkan. Ucapanmu sudah mulai dijalankan. Pelatihan sudah kalian lewati. Di hadapanmu ada samudera pengabdian. Tengoklah ke depan dengan percaya diri. Hadapi samudera pengabdian itu dengan keyakinan: kalian sampai di tujuan, kalian akan mewakili kita semua melunasi janji kemerdekaan.. Kalian akan diterjang badai, dihantam ombak. Jaga stamina moral, jaga stamina intelektual dan jaga stamina fisik. Jaga kedisiplinan. Yakin terus bahwa anda hadir disana utk melunasi janji bersama kita: mencerdaskan saudara sebangsa. Anda hadir membawa kunci yang bisa mengubah nasib mereka, nasib anak cucu-mereka. Ucapan, tulisan dan perbuatan kalian akan dicatat. Buatlah rencana mulia yang bisa membuat catatanmu itu kelak dibaca dengan rasa syukur. Buatlah rencana hebat itu dengan pensil, biarkan Tuhan menebalkan dan melanggengkan dengan tinta. Malam ini saya dalam perjalanan pulang dari Jatilihur

Jurnal Minggu keenam.. (Merangkum 6 Minggu sebagai CPM)

6 minggu sudah berstatus sebagai Calon Pengajar Muda. Setiap minggu dilewati dengan penuh perjuangan dan rasa yang bergejolak. Minggu pertama sesi Kopassus dengan lagu khas 'Batujajar', 'Juleha', 'Mana Dia', 'sikap pokok' yang gak akan terlupa. Minggu kedua mulai dipadatkan oleh sesi pengetahuan dan penanaman paradigma baru dunia pendidikan. Minggu ketiga dan keempat pemberian materi skill mengajar. Minggu kelima kunjungan ke Sekolah Citra Alam, Sekolah batutis, Outdor Activity Minggu keenam praktik mengajar. Aku dan kelompok Bima 1 mendapat jatah mengajar selama 8 hari di SDN 3 Cikaobandung. Luar biasa! Enam minggu mengalami aktivitas yang padat. Tetapi ternyata walaupun aktivitas padat,  berat badan CPM rata-rata naik 1-3 kg. Forum Leadership juga menjadi penyejuk dan pemicu untuk benar-benar menjadi seorang anak bangsa yang mempunyai grass root understanding n world class competent. Bertemu dengan beberapa pemimpin yang begitu bersahaja dan

Jum’at 25 Mei 2012, Camp Training Indosat

Lima minggu sudah aku menjalani pelatihan dengan status calon pengajar muda, masih calon. Dalam 3 minggu status itu akan berubah. 15 Juni 2012 aku dan teman-teman BIM’S akan diluncurkan ke BIMA, NTB. InsyaAllah. Seolah menjadi orang baru dengan rutinitas dan kehidupan baru yang aku lakukan. Bertemu dengan 70 calon pengajar muda yang luar biasa, aku mengagumi sosok-sososk mereka yang muda, berprestasi dan tulus mau mengabdi.  Jam 5.30 harus standby untuk olahraga setiap pagi dengan menu wajib lari keiling camp training 3 kali, sit up, push up, back up. Goup time akan dimulai jam 8 sampai jam 9. Setelah itu full materi sampai jam 5 diselingi coffe break dan makan siang. Group time lagi, materi lagi sampai jam 9 malam bahkan pernah sampai jam setengah 12 malam. Dengan aktivitas yang padat kita dituntut juga mengerjakan berbagai tugas individu dan tugas penyelenggaraan kegiatan seperti KBB dan KBM. Penggunaan listrik pun dibatasi. Lampu nyala dari setengah 5 pagi sampai jam 11 mala