Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Mengelola Ekspektasi

Lihatlah mentari, setiap hari terik menerangi semesta. Namun dia jarang disapa dan dikagumi selayaknya bulan yang bersinar sesekali saja. Belajarlah dari mentari, tak pernah pamrih untuk terus menyinari.

Tujuan Hidup

Weekend adalah syurga bagi para pekerja Ibukota, termasuk aku. Sehingga jika tidak ada hal yang sangat penting aku memilih menghabiskan weekendku di kostan. Tak apalah bersauna mandi keringat akibat kepanasan di kamar daripada tersengat teriknya matahari Jakarta. Hari minggu ini aku merencanakan ikut Majelis Jejak Nabi Salim A. Fillah di Mesjid BI. Aku belum pernah kesana, tetapi tentu saja bisa bertanya dan menggunakan teknologi bernama google maps. Perkiraanku, dari kostanku di daerah Karet menuju ke Mesjid Baitul Ihsan Bank Indonesia paling lama 30 menit naik Trans Jakarta itu juga sudah dihitung dengan jalan kaki menuju halte. Aku berangkat dari kostan pukul 7.45. Kajian akan dimulai pukul 08.30. Hari minggu jalan Sudirman ditutup karena Car Free Day, tetapi Trans Jakarta biasanya tetap beroperasi. Dari depan kostanku sampai jalan utama Sudirman, aku sselalu berpapasan dengan orang-orang yang akan dan sudah lari pagi di CFD. Itulah liburan murah meriah orang Jakarta. Aku ber

Selasa Pagi yang random

Pagi ini berangkat lebih awal. Sebelum jam 8.30 sudah ada di kantor. Di kostan sedikit rusuh, obrolan pagi-pagi ala opera sabun menghingar bingari seantero flamboyan 22. Kiky salah satu penghuni kostan hari ini akan pindah. Tidak ada farewell khusus, hanya nyemil-nyemil hidangan yang ada di meja lantai 2 kostan ditambah cakue spesial dari Mba Wani yang sudah berangkat ke pasar dari jam 5 pagi demi mencari beberapa sachet sampo Rejoice. Aku selalu iri sama Mba Wani, dia begitu baik sama semua orang. Semalam aku sama Hety ke Blok M Plaza dulu, mencari kado untuk Kiky. Dan tak sesuai dengan rencana aku membeli sepatu, sedang diskon 50% sih. Sepertinya aku membangkitkan jiwa shopaholicku. Selama ini aku mampu menekan keinginan membeli sepatu, tas, baju dan lain-lain sampai kaget bener saat menemani Anita belanja banyak baju, ditambah tas dan sepatu. Tetapi ternyata akupun memiliki sisi shopaholic yang tersembunyi. Ingat!!! Harus nabung!!!! Oia, aku merasa seperti air mengalir d

nulis lagi

Dear reader.. Akhirnya nulis lagi setelah sekian lama jadi pemalas. Banyak yang ingin diceritakan. Selama ini ceritanya cuma sama satu orang (ehem) hahaha atau diblog sebelah yang cuma bisa dibaca satu orang. Yah, aku lagi bingung gimana akhir kisah ODPku.. Ceritanya bakal segera ditempatin dan entah dimana aku ditempatin. Bingung dan bingung. Yo wis, jalani aja. Pasti dimanapun itu aku bisa belajar. Itu kebingungan pertama. Kebingungan kedua.. Hmm, sedikit deg2an menjelang bulan depan. Apa yang akan terjadi bulan depan? Semoga semuanya dimudahkan dan dilancarkan sesuai harapan.. Aamiin Terusss, bingung juga kedepannya gimana. Tentu saja aku gak akan selamanya di IM. Setelah itu? gak tau.. gak tau.. Sudah sudah, jangan berpikir terlalu jauh. Lakukan saja apa yang ada di depan mata.

Happy August

Yes, sudah bulan Agustus..   Hampir setengah perjalanan telah terlewati. Dimulai dari suatu hari yang tak pernah aku prediksi, cerita seru yg berakhir dengan kekakuan. Tak disangka, namun itulah awal sebuah cerita. Hari-hari terlewati, berbagai rasa terpatri. Semakin hari semakin kuyakini, dialah yg aku cari. Ridoi kami ya Rabbi

obatrindu

Bingung dengan diri sendiri, tentang rasa rindu yg tak pernah terobati. Ya sudah, untukku saja. Tak usah dia menelisiknya.

Gua Persembunyian

Senang sekali aku bersembunyi di gua. Melepas kelelahan, menyembunyikan kecemasan. Terdiam sendiri dan membatasi siapapun yang akan menemukanku. Yah, aku ingin bersembunyi dulu, entah berapa lama disana tapi aku menikmatinya.  

Sunyi Senyap useless

Katanya, hal yang paling menyedihkan itu bukan dibenci tetapi diabaikan. Ya, setelah bulan-bulan yang padat kini memasuki bulan yang lenggang bahkan tak tahu apa yang harus dikerjakan. Menyedihkan bukan? Seolah-olah kamu tak bisa apapun tak dipercaya melakukan apapun.   Yah, harus diperjelas. Setidaknya apa yang ingin aku pelajari tiga minggu kedepan.   Tetap tersenyum dan bersabar.

Kasur...

Kasur itu empuk, paling nyaman untuk tidur. Ketika gembira melompat diatas kasur, ketika sedih menghempaskan badan diatas kasur. Bahkan saat tubuh dalam kondisi terlemah setengah tak bernyawa alias tidur, mempercayakan semua itu kepada kasur.   Terima kasih telah menjadi kasurku.. Tempat aku berbagi bahagia, tempat aku berbagi duka dan kegalauan, tempat aku mempercayakan semuanya.. Terima kasih telah memberiku kenyamanan yang menenangkan.. Wahai kasur

Teori Archimides

Cinta mirip seperti air, harus terus mengalir. Air menggenang akan membawa dampak yang buruk. Cinta harus dialirkan terus menerus seperti air. Air berubah bentuk seperti wadahnya. Cinta itu bagian dr emosi, yg berubah bentuk sesuai wadahnya. Bisa menjadi benci, marah, sayang, cemburu, dll tergantung wadahnya. Cinta gak harus terpaku dalam hal yang manis. Semakin banyak variasi wadah, semakin baik. Dan rindu adalah perupaan dari cinta. Muara tempat berpadunya segala rasa. Cemas, bingung, ragu, takut, sayang, dan kehilangan. Genangan cinta yang, hanya akan hilang jika dialirkan.   Lingiade  

Kamar Optimis

Jika Shally punya tempat bernama ruang kegagalan, maka aku harus punya kamar optimis. Yah, harus optimis! Terkadang banyak sekali kekhawatiran yg menghinggapi pikiranku. Takut ini takut itu, takut gagal, takut kehilangan,... Mengapa harus takut? Selama sudah maksimal berikhtiar. Ingatlah, tak semua hal bisa kita kendalikan. bismillah..., kerjakan dg teliti, manajemen waktu yg baik, tidak menunda pekerjaan. InsyaAllah semua bisa sesuai dg harapan. InsyaAllah

Mandiri

Teringat lagu 'Aku Anak Mandiri' yang sering dinyanyikan Morin :p Aku anak mandiri penuh percaya diri masa depan kuraih pasti Lagunya berkisah tentang anak berkebutuhan khusus yang bisa mandiri melakukan segala sesuatu untuk kebutuhan hidupnya. Hmm, menelisik kata mandiri. Dengan umurku sekarang, harusnya aku sudah sangat bisa mandiri. Kalau laki-laki harusnya mapanlah. Tapi.. Aku merasa kata mandiri itu kadang-kadang menempel dibelakangku, terkadang aku justru merasa bergantung dengan orang lain. Dan itu kelemahanku, ketika aku merasa dekat dan nyaman dengan seseorang maka aku akan membagi semuanya dengannya. Bahkan semua kemandirianku. Bergantung semua kepadanya. Padahal itu tidak seharusnya, aku masih harus melangkah dengan gagah berani. Tak boleh bergantung kepada orang lain. Oke,, mulai sekarang aku harus tetap bisa melenggang dg tenang..    

Hadapi!!!

Tiba-tiba mendadak takut dan banyak kekhawatiran. Takut tak bisa beradaptasi dg ritme kerja baru, takut gak optimal, takut,,, bismillahirrahmanirrahim.. Mudahkan semuanya ya Rabb. Setiap langkah yg hamba jejaki. Selalu yakin, i never walk alone because of You always by my side

dua kali lagi

Dua kali lagi.. Hanya dua kali. Semuanya berjalan begitu cepat, hanya satu minggu saja tapi telah meninggalkan jejak. Seperti pertemuan yang tak pernah direncanakan, perpisahan pun tak terelakan. Semua tertulis pada naskahNya. Tak ada yg mesti disesali, nikmati setiap episode kehidupan karena pada akhirnya akan menjadi cerita besar..    

Kecocokan Jiwa

Tak semua orang bisa nyaman ketika diajak berdiskusi, bercanda, apalagi bekerja. Ada teman yang enak diajak kerja tapi tidak enak diajak main-main. Ada juga yang sebaliknya. Enak disini dalam arti nyaman, sama-sama tahu bagaimana memposisikan diri tergantung kondisi. Selama setahun di Bima, berinteraksi dengan 8 PM yang lain. Walau di awal harus berdarah2 saat proses adaptasi, namun ternyata merasakan kecocokan jiwa. Meraka tahu apa yang harus dilakukan ketika salah satu dari kita menjadi leader. Tak usah diingatkan, pasti akan mengambil peran masing-masing dan menyesuaikan. Karena sama-sama paham tujuan, misi yang kita emban dan menyadari bahwa ini bukan tentang diri sendiri. Satu tahun sudah berlalu, saya dihadapkan dengan kondisi yang berbeda, dengan orang-orang yang baru. Dan luar biasa, mengalami gejolak kontroversi hati karena tidak menemukan orang yang sekongkrit dan serespek PM Bima dalam bekerja. Visi mungkin sama, tapi tak diiringi langkah nyata. Mencoba menjadi

Salah Jurusan??

Tidak ada yang salah dengan jurusan yang dipilih saat kuliah, karena pada dasarnya setiap ilmu bermanfaat dan bisa mengantarkan yang benar-benar menggelutinya ke puncak karir. Yang salah adalah orang yang tidak membidangi satu bidang apapun..   Hufft, tiba-tiba merasa minder ketika berinteraksi dg teman yg punya gelar dokter, sarjana teknik, master desain dan mereka benar-benar ahli di bidangnya. Kemanakah si saya selama ini sampai tidak menyadari bahwa mahasiswa/ lulusan sastra Jepang harus benar-benar bisa ekspert bahasa Jepangnya? Saya sendiri hampir lupa kapan terakhir belajar bahasa Jepang dg sungguh-sungguh, mungkin hanya tingkat satu (IPK masih membanggakan 3,36). Namun setelah mengenal organisasi dan terlena disana, saya tidak peduli lagi dg nilai dan pemahaman bahasa Jepang. Yang penting bisa sidang dan jadi sarjana. Alhamdulillah IPK bisa tetap diatas 3 ketika lulus kuliah. Penyakit saya itu terjadi ketika SMA jg, prestasi yg gilang gemilang di SMP (Nem Tertinggi s

Kelas 3 Abdussalam

Dua minggu yang lalu berkunjung ke SDIS Mutiara Hati tempat dl sy 2 tahun mengajar disana (2009-2011). Bertemu dg guru2 lama yg masih hangat seperti dl. Namun hal yg paling membahagiakan saat bertemu murid2 yg pernah saya ajar. Mereka dg antusias menyalami dan bertanya kabar segala macam. Ada yg berbeda, mereka tak lagi menggelayuti dg manja. Tentu saja karena postur tubuh mereka sudah sepantaran dan banyak yg melampui saya. Mereka murid2 kelas 3 yg sy walikelasi 3 taun yg lalu. Anak2 imut dan manja telah berubah menjadi remaja2 imut yg terlihat sedikit dewasa. Satu persatu kukenali wajah dan nama mereka. Ada banyak keharuan. Terutama saat bertatapan dg murid2 yg istimewa. Yah kelas kami memang luar biasa, 24 siswa juara dg 4 anak istimewa yg sgt juara  Tiba2, Faiz dtg menghampiri. Murid yg dl sering menguji kesabaranku dr mulai dia kelas 2 karena tak pernah menunjukan minatnya utk belajar. Namun disaat kelas 3 dia mengalami perkembangan yg luar biasa. Memintaku mengajarinya, bertanya

Gagal Pulkam

Sejak lulus SMA tahun 2004, saya sudah tak berdomisili di Tasik lagi. Merantau ke Jatinangor untuk kuliah, kerja di Bandung, jalan-jalan setahun di Bima, menikmati keapikan kota Surabaya. Hingga akhirnya, di bulan November 2013 saya memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak kerja di Surabaya, cukup sampai akhir tahun saja.   Sebelum bilangan tahun berubah menjadi 2014, saya sudah kembali ke kampung halaman. Bertekad mencari kehidupan di Tasik (pekerjaan dan jodoh). Bahkan dengan besar kepala mengundurkan diri dari tawaran menjadi kepala sekolah di daerah Parung. Namun apa daya, jodoh tidak juga ketemu pekerjaan belum juga ada yang cocok. Sebenarnya, di bulan2 Januari saya diajak untuk membangun sekolah di Tasik oleh kawan yang merupakan kepala sekolah SMP Favorit di Tasik. Tapi apa daya sepertinya saya belum sanggup dan siap.   Mencoba memperluas area sasaran dengan menyertakan Bandung. Beberapa kali memasukan lamaran ke NGO Nasional dan Internasional yang ada di Bandun

Jodohku

Ini bukan edisi menggalau, tapi edisi merenung..hehe Tanggal 14 Februari dini hari yang bertepatan dengan meletusnya gunung Kelud, tante saya melahirkan bayi laki-laki. Ibu saya tentu saja ikut riweh. Mengantar, menunggui dan menjaga. Tante ini adik bungsunya sekaligus adik kesayangannya. Alhamdulillah siangnya sudah bisa pulang ke rumah (melahirkannya di bidan). Saya pun sangat gembira, ikut menjenguk ke bidan dan menjemputnya. Beberapa saat setelah sampai di rumah Nenek (tempat tinggal tante juga) banyak tetangga yang berdatangan. Mengucapkan selamat, dll. Beberapa tetangga tante saya adalah teman-teman SD saya. Mereka datang dengan membawa anak masing-masing. Seketika saya merasa sangat minder dan iri. Tante dan teman-teman saya bercerita tentang proses kelahiran anak-anak mereka, saya hanya diam sambil tersenyum, tak ada yang bisa ditimpali jg. Jujur, waktu itu sangat tidak nyaman. Akhirnya saya pun pamitan pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan berpikir,, "kapan saya s

Dominan

Dulu sewaktu training intensip IM pernah ada yg ngingetin kalau saya terlalu dominan. Dan ternyata untuk satu dua orang, kedominanan saya cukup membuatnya gak nyaman (segitunya yah?? T_T ). Mencoba mengevaluasi diri dan ternyata memang sepertinya saya selalu bersemangat dalam segala hal sehingga terlihat sangat dominan. Sang Korelis pengatur semua. Tentu saja, setiap pribadi ingin berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saya pun mulai mengurangi kedominan saya, caranya? Tidak terlalu sering berpendapat dan menggiring opini orang lain agar sesuai keinginan saya. Saya berprinsip gak harus saya yang menyampaikan atau yang mengambil peran yang penting tujuannya sudah tercapai. Belajar menjadi fasilitor bukan lagi leader. Tanpa disadari, ternyata saya yang korelis dalam satu tahun bisa berubah menjadi plegmatis. Jadi sering bingung dan banyak pertimbangan, sehingga terkadang plin plan. Sangat memprihatikan, karena urusan kecil saja harus meminta pendapat orang lain. Dan... Saya mer

I'm 3!!!

Obrolan sore ini santai tapi serius, berawal dari komentar pemberitaan media tentang kampanye PKS yg sangat tidak berimbang. Lanjut dg pilihan dari bursa presiden yang ada. Bapakku selalu 'mengikuti' apa yang aku sampaikan termasuk pilihan politik, berbeda dg Ibuku yg memang PNS selalu punya loyalitas tinggi dg golkar. Tapi selalu menyisakan satu jatah suaranya entah itu DPRD atau DPR untuk PKS. Adzan magrib pun berkumandang, diskusipun langsung selesai. Bapakku sebagai satu2nya laki2 langsung menuju mesjid. Aku yang sedang tidak solat, tetap duduk di ruang keluarga. Kurang dari 5 menit adik bungsuku langsung keluar dari kamarnya pertanda sudah selesai solatnya. Dengan iseng aku tanya, udah solatnya? Sudah jawabnya. Berdoa dulu gak? Berdoa dong! Apa? Ya rahasia! Dia kembali duduk dan menonton tv. 'Ngaji atuh De, biar khatam minimal setaun sekali' kataku. 'teerus??' dg nada yang nyinyir. Astaghfirullah.. Aku langsung terdiam. Sedih dan terpukul.

Keep on Moving

Akhir-akhir ini selalu merasa iri sama teman2 yang melakukan banyak hal. Sementara aku hanya diam menonton mereka. Ingin kembali berjuang, berlelah2, belajar, mengejar mimpi2ku. Yap, insyaAllah bentar lagi aku jg bisa berkontribusi seperti mereka bahkan harus lebih untuk mengejar ketertinggalanku. Ya Allah tunjukan jalan yang harus hamba tempuh. Hamba serahkan semuanya kepadaMu. Tidak akan pilih-pilih lagi. Karena yakin itu adalah pilihanmu.   Harus terus bergerak sebelum mati dalam kebosanan.

Silarian

  Pertama mendengar istilah silarian sewaktu belajar matkul Manusia dan Kebudayaan Indonesia semester 1.  Waktu itu agak kaget, ternyata ada adat pernikahan dimana si lelaki membawa lari perempuan dulu agar bisa menikah. Saya menemukan praktik silarian saat di Bima. Anak kadus desa saya dibawa lari oleh tetangganya, sang kadus mencari keberadaan anak dan kekasihnya kemudian menjemput dan menikahkannya. Jika sudah silarian, ayah sang gadis tak punya pilihan lain, mau tak mau harus menikahkan anaknya. Setahun saya tinggal di SP3, saya menemukan 3 pernikahan yang diawali dengan silarian. Awalnya saya berpikir silarian dilakukan oleh sepasang kekasih yang saling mencintai agar mudah mendapat restu dari keluarga. Tidak ribet dengan urusan tawar menawar mahar. Namun ternyata silarian tidak hanya dilakukan oleh pihak yang sama-sama suka, ada juga silarian dimana si lelaki menculik gadis yang diincarnya. Teman saya bercerita ada muridnya yang baru kelas 5 SD yang diajak silarian oleh omp

Janji adalah utang, apalagi janji membayar utang

Seberapa sering kita berjanji untuk melakukan sesuatu tetapi tidak bisa menepatinya? Ada yang mengatakan 'there is a will there are many ways", jika ada kemauan maka banyak jalan. Begitupun dg janji, jika sudah menjanjikan sesuatu maka harus dicari jalan untuk menepatinya. Janji adalah utang, yup betul sekali. Apalagi janji mengembalikan uang atau membayar utang. Aku bukan penagih utang yang baik, jika ada yang meminjam uang akan sangat sulit buatku menagihnya kecuali kepepet2 amat. Jika seseorang meminjam uang kepadaku, kemudian aku memang punya pasti akan kupinjamkan. Lama pembayarannya pun tak pernah aku tentukan, sebisanya dia. Namun sayang, beberapa orang yang aku percaya janjinya mengembalikan uang dg waktu yg dia tentukan ternyata tidak menepatinya. Janjinya abis lebaran, sampai mau lebaran lagi masih belum dibayar. Janjinya bulan ini ternyata 5 bulan kemudian. Aku husnudzon mungkin tidak ada alokasinya, tetapi lagi2 janjinya yang aku ingat. Jika tidak bisa mengupay

kenangan

Hidup ini memang sepaket. Ada senang ada sedih, jika hari ini bersedih tak usah khawatir cepat atau lambat akan berganti dengan kebahagiaan. Begitupun kenangan di masa lalu. Sekeras apapun usaha untuk melupakan kenangan menyedihkan, namun tak pernah berhasil. Karena tersisip kebahagiaan saat mengenang fragmen2 indah di masa lalu. Entahlah, mungkin karena aku begitu melankolis. Terkadang ketika aku memikirkan masa lalu, perasaan yg pernah timbul saat mengalaminya muncul lagi. Jika sakit benar2 terasa sakit sampai menusuk hati, jika senang seolah ada kupu2 terbang dalam perutku. Ya, seindah dan sesedih masa lalu semuanya tetap telah berlalu. Tak menyesali saat2 itu, karena aku yakin jalan itulah yg membuatku bertahan hingga sekarang. Aku harus tangguh, menghadapi apapun yang ada dihadapanku sehingga suatu saat nanti aku bisa mengenangnya dengan bangga dan penuh syukur.    

Menolak Rezeki

Hari itu hari Jumat. Aku, Morin, Ical, Budi melaksanakan kegitan Roadshow Pendidikan Indonesia Mengajar di SDN Dorombolo dan Sori Panihi. Sekolah terakhir yg kami tuju hari itu adalah Sori Panihi yg terletak di SP1. Sementara Ical dan Budi solat, aku dan Morin menunggu di puskesmas. Aku sama Morin sedikit kaku dan dingin. Morin abis marah karena aku negur dia main ukulele disaat kami sedang menghadap guru2 dan kepsek Sori Panihi. Ah, kadang2 semua terasa begitu ribet...hehe Budi dan Ical segera menghampiri kami seusai solat Jumat. Katanya mereka ditawari makan siang oleh orang yg punya hajatan, rumahnya persis di depan puskesmas. Namun karena malu, kami memutuskan untuk menolak. Mengingat2 adakah alasan lain selain malu? Oia, yg ditawari makan Ical sama Budi, aku dan Morin yg tidak ikut solat jumat tidak bertemu yg punya hajat jadi tak ditawari. Akhirnya kami segera pergi mencari bakso Mas Sue di Kawinda Nae, ternyata tutup. Paniklah, Ical yg gak bisa nahan lapar mulai pusing, gak

gagal

Kadang aku merasa aku mengambil keputusan yg salah. Beberapa kali, tapi aku yakin Allah akan membimbingku kembali menemukan jalan utk meraih mimpiku.

28 my age

Besok 28 tahun!! Gak terpikirkan sebelumnya aku akan melewati usia itu dalam kesendirian...hahaha. Aku pikir status singleku akan berakhir ketika umurku 25 yah nyaris. Tapi Allah punya cerita lain. Tak terbayangkan juga kalau sekarang aku jobless. Wow sempurna, job seeker dan jodoh seeker. Hehe.. Semuanya nyaris saja, nyaris berganti status nyaris punya kerjaan seandainya aku tidak berpikir terlalu dalam dan lama. Kejadian 1 Januari 2014 yg membuatku syok ketika tiba2 seseorang yang tak pernah aku kenal datang. Dan keplinplannanku tgl 6 Januari menerima tawaran sebagai kepsek. Lalu apakah aku menyesal?? InsyaAllah tidak! Apapun kondisiku sekarang aku harus menerima konsekuensi dari semua keputusanku. Aku tak mau lagi menjalani semua hal yang aku hadapi dengan setengah2. Aku harus benar2 totalitas, jadi aku memutuskan menerima seseorang dan sesuatu ketika aku sudah benar2 yakin bisa berkomitmen dengan itu. Bismillah, aku yakin Allah akan menunjukan jalan terbaikNya. So,