Dominan

Dulu sewaktu training intensip IM pernah ada yg ngingetin kalau saya terlalu dominan. Dan ternyata untuk satu dua orang, kedominanan saya cukup membuatnya gak nyaman (segitunya yah?? T_T ). Mencoba mengevaluasi diri dan ternyata memang sepertinya saya selalu bersemangat dalam segala hal sehingga terlihat sangat dominan. Sang Korelis pengatur semua.
Tentu saja, setiap pribadi ingin berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saya pun mulai mengurangi kedominan saya, caranya? Tidak terlalu sering berpendapat dan menggiring opini orang lain agar sesuai keinginan saya. Saya berprinsip gak harus saya yang menyampaikan atau yang mengambil peran yang penting tujuannya sudah tercapai. Belajar menjadi fasilitor bukan lagi leader. Tanpa disadari, ternyata saya yang korelis dalam satu tahun bisa berubah menjadi plegmatis. Jadi sering bingung dan banyak pertimbangan, sehingga terkadang plin plan. Sangat memprihatikan, karena urusan kecil saja harus meminta pendapat orang lain.
Dan... Saya merasa akhir-akhir ini kedominanan saya kembali -_-
Bermula dari sebuah kepanitiaan, saya yang sok sok berusaha jadi fasilitator tidak terlalu mengambil peran, tetapi mendorong orang lain dari belakang untuk melakukannya. Mengawasi diam-diam apakah sesuai dg rencana dan tujuan. Tapi ternyata gak jalan sesuai harapan. Orang-orang yg saya harapkan bisa berperan optimal malah tak mengkoordinasikan dg baik sehingga tidak kongkrit.
Dan sang korelispun kembali menemukan medan perangnya.
Saya masih berusaha -hati agar kedominanan saya tidak mengakibatkan ketidaknyamanan orang lain.
Selalu saya ingat dan tekadkan "it'snt about position, it is about contribution"
 
Please jika ada yang membaca ini dan melihat 'si Nani' terlalu dominan dan anda tidak nyaman, tolong ingatkan saya. Tapi dg cara yanh baik yah karena terkadang saya juga pundungan..hehe
 
InsyaAllah selalu berusaha menjadi pribadi yanh lebih baik :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi