Jodohku

Ini bukan edisi menggalau, tapi edisi merenung..hehe
Tanggal 14 Februari dini hari yang bertepatan dengan meletusnya gunung Kelud, tante saya melahirkan bayi laki-laki. Ibu saya tentu saja ikut riweh. Mengantar, menunggui dan menjaga. Tante ini adik bungsunya sekaligus adik kesayangannya.
Alhamdulillah siangnya sudah bisa pulang ke rumah (melahirkannya di bidan). Saya pun sangat gembira, ikut menjenguk ke bidan dan menjemputnya.
Beberapa saat setelah sampai di rumah Nenek (tempat tinggal tante juga) banyak tetangga yang berdatangan. Mengucapkan selamat, dll. Beberapa tetangga tante saya adalah teman-teman SD saya. Mereka datang dengan membawa anak masing-masing. Seketika saya merasa sangat minder dan iri. Tante dan teman-teman saya bercerita tentang proses kelahiran anak-anak mereka, saya hanya diam sambil tersenyum, tak ada yang bisa ditimpali jg. Jujur, waktu itu sangat tidak nyaman. Akhirnya saya pun pamitan pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan berpikir,, "kapan saya seperti mereka". Saya iri dengan mereka.
 
Sangat saya sadari, keinginan punya anak adalah salah satu faktor yang menjadi pemicu keinginan segera bertemu jodoh. Namun, demi calon anak-anak juga seorang calon ibu harus selektif memilih calon ayah anak-anaknya. Islam mengajarkan memilih pasangan hidup berdasarkan 4 kriteria : agama, nasab, kepemilikan harta dan rupa. Agama sebagai poin utama.
Sederhananya, Pak Munif pernah menyampaikan kalau saringan utama memilih pasangan ada 2 : kebaikan universal (karakter dan potensi diajak berbuat baik) dan rupa yang relatif.
Tentu saja setiap orang pun punya kriteria sendiri tentang pasangannya. Tak hanya dia sendiri tapi kriteria dari keluarganya juga
 
Lalu, apakah saya sudah memenuhi standar minima untuk dipilih seseorang menjadi pasangannya?? Entahlah. Namun pastinya saya sedang berusaha memenuhi standar minimal Allah.
Mungkin mengapa sampai sekarang saya belum menemukan jodoh, karena saya ataupun si dia belum memenuhi standar minimalNya.
Daripada menggalau mengenai kapan dan siapa, lebih baik benar-benar berusaha memperbaiki diri. Meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah.
 'Kamu yang disana juga yah! Biar kita cepat ketemu :) '
Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik. Begitupun sebaliknya.
Yakin, janji Allah itu pasti. Jodoh saya sudah ada, tinggal bagaimana cara saya dan si dia menjemputnya.
Ya Allah.. Jagalah hati hamba selalu. Kutitipkan padamu, tautkanlah hanya dengan lelaki pilihanMu.
 
' Kamu juga jaga hati yah :) InsyaAllah sebentar lagi kita ketemu'
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi