Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Merinduimu, Nak..

Gambar
Semoga keselamatan dan kasih sayang Allah selalu terlimpah untukmu Semoga  kecintaan terhadap Rasulullah telah menjadi bagian dari dirimu, sehingga kau selalu meneladaniya dalam setiap gerak langkahmu.. Anakku sayang, Ibu sangat merindukanmu... Merindukan pertumbuhanmu di rahim Ibu, merindukan setiap gerakanmu, merindukan kehadiranmu.. Ibu sangat rindu... Melihat senyumanmu, mengajarimu berjalan, berbicara, mengenal Rabb kita, meneladani kisah rasulullah, menghafal Al Qur'an, mentadaburi alam.. Mungkin Rabb kita masih melihat kesiapan Ibu sehingga belum memperkenankan kau hadir disini. Yah, Ibu harus segera berbenah diri.. mempersiapkan kehadiranmu.. Belajar banyak hal, memperjuangkan banyak hal.. Nak, hanya Rabb kita yang tau kapan kau akan hadir.. Ibu akan menantimu selalu.. Ibu berjanji, akan menjadi Ibu terbaik untukmu..  Ibu menyayangimu selalu, karenaNya love you coz Allah ever after..

Biarkan Mereka, Tetapi Aku Tidak!!

Gambar
Masih kuingat sosoknya.. Beliau, yang bertahan dengan mushafnya ditengah keramaian orang-orang yang sedang rapat, bercanda, diskusi masalah almamater dan bangsa.. Beliau, yang selalu mengingatkan amalan yaumi dan menjadi figur yang dikagumi adik-adiknya.. Beliau, yang walaupun begitu banyak fansnya selalu bertahan dalam keistiqomahan dan menjaga pandangan Hari ini kulihat sosoknya, berfoto bersama perempuan cantik tak berjilbab dengan status pacaran Masih kuingat sosoknya.. Beliau, seorang qiyadah dengan amanah yang luar biasa, tak kenal lelah mengurusi masalah umat. Beliau yang selalu mengingatkanku agar mau menjalankan syariah, bahkan sempat menegurku karena tak memakai manset (padahal lengan bajuku cukup panjang untuk menutupi sampai pergelangan tangan) Beliau yang setiap ramadhan selalu mengingatkan untuk mengkhatamkan Al Qur'an sebanyak-banyaknya Beliau yang dulu sangat istiqomah menegakan dakwah Kini kulihat sosoknya, berpacaran dengan seorang perempuan.. Tak segan

Youth Sweet Beautiful

Gambar
果てしない青のむこうへ Hateshinai ao no mukou e, 僕たちの未来は広がる Bokutachi no mirai wa hirogaru Beautiful day 君と僕がここにいる Beautiful day, kimi to boku ga koko ni iru 走ったぶんだけ道は伸びるから Hashitta bun dake michi wa nobiru kara, Day by day,今をいきよう Day by day, ima wo ikiyou Menuju langit biru tanpa batas, Masa depan kita terbuka lebar. Beautiful day, aku dan kamu berada di sini. Karena hanya dengan berlari jalan pun menjadi lurus, Day by day, mari kita jalani bersama!

Aktifis, Guru dan Ibu

Gambar
Lelah menggelayutiku… Setelah semalaman tidak tidur karena menjadi peserta Simposium BEM se-Indonesia di Wisma Unpad, kemudian bimbingan dan bertemu dosen lanjut dengan 2 syuro berturut-turut dengan pembahasan yang cukup alot dan sekarang aku pun harus segera menghadiri rapat..  Akhirnya tak sadar, dalam kondisi pakaian yang masih basah (karena di luar cukup deras hujannya dan aku baru sampai di kostan untuk ganti baju dan pergi lagi) aku tertidur ambruk di dekat kasur kamar kostanku. Hingga akhirnya bunyi telpon dari seorang ikhwan staffku di Kebijakan Publik Deplu membangunkanku. “Teh, jadi rapat? Anak-anak sudah banyak yang datang.” tanyanya. Dengan setengah sadar dan berusaha mengumpulkan sepenuh nyawa aku pun menjawab “Iya jadi, pimpin dulu rapatnya. Teteh bentar lagi ke sekre.” Alhamdulillah, sepertinya aku ketiduran 10 menit, cukup menyegarkan juga walaupun tidur dalam keadaan basah. Tiba-tiba hpku bunyi lagi [Assalamu’alaikum. Ukhti sayang afwan, tadi pas syuro ane terlalu ke

For The Rest of My Life 'Sepanjang Hidup'

Gambar
Subhanallah, sangat amazing pas semalam liat Maher Zain menyanyikan lagu For The Rest of My Life versi Indonesianya 'Sepanjang Hidup'. Dalam, meresap sampai hati. Pertama kali mendengar lagi lagu ini dinyanyikan langsung oleh penyanyi aslinya. Jujur, sejak beberapa bulan yang lalu saya memilih untuk tidak mendengarkan lagu ini setelah beberapa bulan sebelumnya memutar berulang-ulang setiap pagi dan malam..hehe.. Yah, dengan alasan tertentu pastinya Dan, saat semalam.. Subhanallah, benar2 mendalam lagunya. Mengingatkan akan harapan-harapan lalu yang sudah dihapus dan disimpan dalam-dalam. Silently cry... Bagaimana perasaannya seorang perempuan jika dinyanyikan lagu itu oleh suaminya. (Kalau bukan suaminya keterlaluan banget tuh ikhwan!hehe.. ) For The Rest Of my Life-Maher Zain I praise Allah for sending me you my love You found me home and sail with me And I`m here with you Now let me let you know You`ve opened my heart I was always thinking that love was wr

Hadapi, Hayati, Nikmati

RD'49ers

Gambar
Tak ada sesuatu hal yang terjadi tanpa seizinNya. Itu yang selalu saya yakini. Begitupun pertemuan saya dengan 2 akhwat perkasa yang mandiri. Sebut saja mawar dan melati (semuanya indah..hehe) atau Hinagiku dan Yuri (aku yang jadi Momoko nya..hehe.. _wedding peach pisan_).  Yah, Teh Mega dan Teh Hanna, biasa saya memanggilnya, karena itulah mereka. Berawal dari diterimanya saya di SD Islam di Antapani selepas lulus kuliah. Saya pun mencari tempat tinggal yang domisilinya dekat dengan sekolah tempat saya kerja. Mengandalkan ingatan lama saya, bahwa seorang teman kuliah saya tinggal di Antapani, saya pun menghubungi beliau dan minta dicariin info kostan akhwat. Agak enak gak enak, apalagi teman saya tersebut seorang ikhwan. Dikirimlah sederet no xl oleh teman saya tersebut. Menghubungi akhwat tersebut, menanyakan harga dan fasilitas kostan. Berkelanalah imajinasi saya tentang syurga indah yang akan menjadi kostan saya. Sampai akhirnya, saya pun survey kostan tersebut dan langsung deal

Mimpi, Dream, むそう

Gambar
  Saat ditanya apa mimpimu? Maka langsung saya jawab, Mendiknas! Reaksi sang penanya bermacam-macam. Ada yang mengatakan, “wah tinggi juga ya Bu”, “Amin”, tetapi kebanyakan tersenyum, diam dan melanjutkan obrolan tanpa membahas tentang mimpi lagi. Yakinkah saya dengan mimpi saya? Insya Allah! Terlalu tinggi? Mungkin! Mengawang-ngawang? Oh tentu tidak (gaya Sule)! Lalu apa yang saya inginkan dari mimpi itu? Saya ingin bermanfaat untuk sebanyak-banyaknya ummat. Apakah harus dengan menjadi mendiknas saya baru bisa bermanfaat? Tidak! Sekecil apapun ‘judul’ kita, kita bisa menjadi bagian dari batu bata peradaban ini. Mengapa saya ingin menjadi mendiknas, karena bidang yang saya pilih adalah pendidikan. Sudah cukup kah alasan-alasan mengapa saya bermimpi menjadi Mendiknas? Tergantung dari mana menilainya. Konsekuensi dari saya bermimpi tinggi adalah saya harus membuat tahapan-tahapan untuk merealisasikannya. Mewujudkan mimpi itu ibarat makan seekor sapi, tidak langsung ditelan bul at semua