Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Mengapa Donutnya Ada yang Masuk dan Gak ke Tangan Adskhan? (Ukuran, besar - kecil)

Hari ini saat mandiin Adskhan, dia berinistiatif membawa 2 donut mainannya ke kamar mandi. Ikut dimandiin juga. Adskhan memasukan salah satu donut ke tangan kirinya, bisa masuk. Donut yang satunya lagi mau dimasukan ke tangan kanan, tapi gak berhasil. Adskhan terus berusaha, tapi gak berhasil juga. Bunda lalu meminta Adskhan mengamati lubang donutnya, ternyata lebih kecil dari ukuran pergelangan tangan Adskhan sehingga gak bisa masuk. Tanpa disadari, Adskhan belajar tentang ukuran : besar - kecil, luas - sempit.

Lama - Sebentar (Waktu)

Gambar
Hari ini Adskhan menemani Bunda kopdar matrikulasi batch 4 IIP Tangkot. Pagi-pagi sudah harus bersiap-siap. Adskhan yang biasanya proaktif mendadak rewel. Beberapa kali merengek minta ditemani, sedangkan Bunda dan Ayah sibuk siap-siap. "Tunggu Bunda sebentar ya Nak." Beberapa kali saya menyampaikan itu kepada Adskhan. "Kita akan bepergian jauh, perjalanannya lama. Adskhan di mobil bobo saja ya" briefing saya kepada Adskhan sebelum berangkat. "Bunda mau bertemu teman-teman Bunda dulu, acaranya lama. Adskhan main dengan Ayah dulu. Jika perlu Bunda, bisa mencari Bunda di sini." kata saya. Mengenalkan kata lama dan sebentar. Walaupun Adskhan belum terlalu paham, saya berusaha menyampaikannya. Adskhan asyik bermain dengan Althaf selama Bundanya Kopdar

Tang Ting Tung Yok Kita Hitung

Besok ada kopdar Matrikulasi batch 4 IIP Tangerag. Selaku fasilnya, saya merasa mempunyai tanggung jawab untuk hadir, walaupun memang yang menghandle acaranya IIP Tangkot. Sore ini saya dan suami menyusun rencana untuk keberangkatan besok. Apakah naik KRL atau naik gocar? Kalau KRL akan irit banget, tapi lumayan jauh ternyata lokasi kopdarnya. Ada di ujung jalur Tangerang. Kami harus transit dulu di tiga stasiun. Lumayan juga.. Mungkin estimasi waktunya sekitar 1,5-2 jam. Jika naik go-car tentu saja akan lebih mudah dan cepat. Tapi biayanya juga lumayan.. Hmmmm, edisi emak irit dan gak mau rempong.

Sop Buntut

Gambar
Rena menggeser layar handphone pintarnya melihat resep sop buntut di laman Cookpad . "Takarannya udah bener, tapi koq masih kurang asin " gumamnya sambil menambahkan setengah sendok teh garam. "Hmmm, enak sekali! Makasih ya sayang, kamu memang istri idaman. Setiap Mas pulang selalu  tersedia masakan lezat" puji Anto suami Rena. Rena hanya tersipu menerima pujian suaminya, sambil berusaha melupakan sepanci sop buntut buatannya yang berakhir di tong sampah. "Untung saja Abang Go Food datang 5 menit sebelum suaminya sampai rumah" batinnya.

Ini Ada, Ini Gak Ada (Konsep Isi dan Kosong)

Gambar
Pagi ini Adskhan tertarik dengan dompet saya yang berada di atas rak. Dia merengek minta diambilkan. Setelah ada ditangannya, segera dibuka dan dikeluarkan isinya lalu dimasukan lagi satu persatu.  Saya ajak Adskhan menghitungnya : 1,2,3 pengenalan kata aja karena Adskhan jg belum ngeti makna 1,2,3 hanya tahu jari-jarinya digerakan jika saya menyebutkan bilangan-bilangan itu..hehe Saya perlihatkan dompet yang sudah kosong dan menyampaikan 'ini kosong, tidak ada' lalu Adskhan memasukan kartu-kartu saya ke dompetnya, saya sampaikan lagi ' ini ada, ada kartu'. Adskhan diam mengamati. Sejauh ini dia memahami makna ada dan tidak ada. Misalnya dia lihat cicak, terus cicaknya pergi Adskhan akan mengatakan 'gak ada' hihi Seruu bermain bersama anak lanangku :* Besok main apa ya?

Mana yang Paling Tinggi? Roy, Heli atau Poli?

Gambar
Hari ini Adskhan asyik memainkan Robocarnya. Mencoba berbagai bentuk (Robocarnya bisa jadi mobil dan robot).  Satu persatu diamati dan dimainkan. Adskhan benjejerkan Robocarnya yang sudah menjadi robot, siapa yang lebih tinggi ya? Ternyata Roy.  Si Roy pun diambil, diotak atik sampai menjadi mobil. Adskhan mengamati lagi. Roynya diajak bicara dan dibawa ke mana-mana.  Tanpa disadari, Adskhan sudah belajar matematika tentang ukuran : Tinggi - Pendek. Terus belajar Nak! Nyalakan rasa ingin tahumu :)

2 Little Ducks and Mother Duck

Gambar
Five Little Ducks Five little ducks Went swimming one day Over the hill and far away Mother duck said "Quack, quack, quack, quack." But only four little ducks came back. Four little ducks Went swimming one day Over the hill and far away Mother duck said "Quack, quack, quack, quack." But only three little ducks came back. Three little ducks Went swimming one day Over the hill and far away Mother duck said "Quack, quack, quack, quack." But only two little ducks came back.Two little ducks Went swimming one day Over the hill and far away Mother duck said "Quack, quack, quack, quack." But only one little duck came back. One little duck Went swimming one day Over the hill and far away Mother duck said "Quack, quack, quack, quack." But none of the five little ducks came back. Sad mother duck Went swimming one day Over the hill and far away Father duck said "Qua

Belajar Berhitung Melalui Lagu

Gambar
Hari ini Adskhan belajar lagu 'Dua Mata Saya'. Adskhan senang sekali, walaupun dia belum bisa menyebutkan kata-katanya dengan jelas, tapi bisa menunjukan anggota badannya. Suara Adskhan direkam di boneka Hafiz. Dia senang saat suaranya diputar kembali.

Memisahkan Bola dan Bukan Bola

Gambar
Siang ini kami baru tiba di rumah setelah ada acara dari jam 7 pagi. Saya dan suami sudah lelah ingin beristirahat. Namun Adskhan masih semangat bermain. Dia mengambil ember dan berkeliling membawanya. Ayah mengajak bermain Adakhan dengan melemparkan bola-bola kecil ke dalam ember tersebut. Adskhan senang dan dia pun ikut memasukan bola ke dalam ember. Selain bola, ayah melemparkan apa saja (mainan berbentuk donut, bebek-bebekan). Adskhan sepertinya gak mau kalau embernya diisi selain bola. Dia mengeluarkan satu persatu benda yang bukan berbentuk bola, termasuk bebek-bebekan mini. Wah, Adskhan sudah bisa menyortir mainan. Secara tidak sadar, dari kegiatan bermain ini Adakhan belajar pengelompokan dan ciri-ciri bangun ruang.. #gameslevel6 #logicmatematik #ilovemath #matharoundus #kuliahbunsay #iip #jurnalAdskhan #1y4m27d #fitrahbelajar_nalar

Yuk Masukan Kuenya!

Gambar
Pagi-pagi Adskhan udah pengen ngemil, padahal baru sarapan. Dikasih snack bayi kurang minat, maunya kue Lebaran..hehe Dia ngambil toplesnya sendiri, yang berwarna putih. Adskhan tahu kalau toples ungu isinya nastar, toples putih isinya kue bawang. Dia suka kue bawang dan meminta saya membuka tutup toplesnya. Adskhan mengambil beberapa kue dan langsung memakannya. Kue bawang masih penuh di mulutnya, Adskhan membawa toples yang ungu dan minta saya membukakan tutupnya juga. Saya meminta Adskhan menutup kembali dua  toples tersebut dengan tutup yang tepat. Awalnya keliru (toples yang ungu lebih kecil daripada yang putih) tapi setelah dia coba mencocokan ukurannya ternyata berhasil, yeay!! Walaupun belum tertutup rapat. Tetiba Adskhan menumpahkan kue nastar, saya memintanya memasukan kembali ke toplesnya. Dia mengamati kue nastar dan mulai memasukan ke toples ungu. Belum selesai pekerjaannya, dia mengambil kue bawang dan menghambur-hamburkanya. Saya memberi pengertia

Aliran Rasa Bunda Sayang Game Level 5

Gambar
Memasuki game level 5, saya sangat semangat. Membiasakan Anak Membaca Buku adalah hal yang sedang saya galakan bersama suami. Adskhan sudah dibiasakan dibacakan buku sejak usia 11 hari dan alhamdulillah sampai sekarang dia sudah terbiasa dibacakan dan 'membaca' buku sendiri. Tantangannya adalah konsistensi. Game level 5 membuat kami semakin konsisten untuk membacakan buku. Dan inilah pohon literasi keluarga kami selama 10 hari. Sebenarnya kami mengerjakan tantangan selama 17 hari, namun pohon literasi yang terdokumentasikan selama 10 hari. Waktu mengerjakan Game Level 5 adalah saat kami mudik ke Tasik. Sehingga pohon literasinya yang di Tangsel hanya sampai hari ke-7 lalu mulai 'menanam' lagi pohon literasinya di Tasik di hari kedelapan. Mudik tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang, peluang untuk menyebarkan virus membaca buat keluarga besar kami khususnya sepupu-sepupu Adskhan. It's works! Anak-anak sangat suka dengan buku-buku yang kami b

Bu, Mohon Tidak Sembarang Memberikan Makanan kepada Anak Orang Lain

Hari ini saya mengobati Adskhan ke dokter anak. Saya datang setengah jam sebelum praktik dokternya dimulai, ternyata mendapat no antrian 17, banyak anak-anak yang sakit. Selama dua jam lebih kami menunggu giliran, selama itu pula berusaha mengajak Adskhan bermain agar tetap anteng. Alhamdulillah, Adskhan tidak rewel. Dia bermain ke sana ke mari. Adskhan berhenti di depan seorang ibu paru baya yang sedang makan buah-buahan, mengamatinya. (Adskhan selalu penasaran dengan apapun). Ibu tersebut memberikan Adskhan sepotong buah melon yang ditusuk oleh tusukan rujak. Saya mencoba menolaknya dengan halus. Sang Ibu tampak tetap bersemangat memberikannya kepada Adskhan. Lalu saya sampaikan dengan halus bahwa anak saya sedang diare, mohon maaf tidak bisa menerima pemberiannya. Saya pun segera menggendong Adskhan dan pamitan. Ibu tersebut sedang mengantar cucunya yang sakit batuk. Setengah jam berlalu, kami (saya dan ibu paruh baya tadi) masih belum mendapat giliran pemeriksaan.  I

Mendampingi Fitrah Adskhan

Gambar
Satu hal yang mengganggu pikiran saya di saat awal-awal kehamilan Adskhan adalah 'Apakah saya bisa melindunginya dengan baik? Memastikan dia baik-baik saja, tidak terluka apapun?' Bayangan saat mengasuh adik dan sepupu menghampiri saya, semua bayi pernah jatuh kepalanya terbentur saat belajar jalanlah, nabrak meja saat bermainlah,  dan apalah apalah. Saya takut sekali kalau nanti bayi di perut saya akan mengalaminya juga. Menjaga dengan sebaik-baiknya menjadi tekad saya saat itu. Hingga, suatu hari saya mengobrol ringan dengan Bu Evi (Direks IM, saat itu saya masih kerja di IM). Beliau menanyakan gimana rasanya menjadi calon Ibu, gimana rencana saya nanti setelah lahiran. Bu Evi seolah tahu kekhwatiran saya, tanpa saya bertanya beliau menyampaikan kalau anak itu anugrah Tuhan dan Tuhan pasti akan melindunginya. Beliau menyampaikan gimana dua jagoannya (yang super duper aktif) sering terluka atau nyaris terluka. Gimana cara Tuhan menyelamatkan anak-anaknya atau membiarkan

FITRAH MANUSIA

1.Fitrah Keimanan Setiap anak lahir dalam keadaan telah terinstal potensi fitrah keimanan, setiap kita pernah bersaksi bahwa Allah sebagai Robb. Tak ada anak yang tidak cinta Tuhan dan kebenaran kecuali disimpangkan dan dikubur oleh pendidikan yang salah dan gegabah. 2. Fitrah belajar  Setiap anak adalah pembelajar yang tangguh dan hebat yang sejati. Tak ada ana yang tak suka belajar kecuali fitrahnya telah terkubur atau disimpangkan. 3. Fitrah Bakat  Setiap anak adalah unik, mereka masing - masing memiliki sifat produktif atau potensi produktif yang merupakan panggilan hidupnya, yang akan membawanya kepada peran spesifik peradaban. 4. Fitrah Perkembangan Perkembangan  Sesuai tahapan usia 0-2 tahun, 2-6 tahun ( pralatih ), 7-10 tahun ( pre aqil baligh 1), 10-14 tahun ( pre aqil baligh 2 ), dan >15 tahun ( post aqil baligh ) 5. Fitrah Gender Setiap anak perempuan memiliki fitrah  keperempuanan dan kebundaan beserta peran, fungsi dan karasteriktiknya.