Surat dari Pak Anies (Pulang dari Jatiluhur)

Salam buat Pengajar Muda,

Pengajar Muda Angkatan 4 yang saya banggakan. Niatmu sudah diucapkan. Ucapanmu sudah mulai dijalankan. Pelatihan sudah kalian lewati. Di hadapanmu ada samudera pengabdian.

Tengoklah ke depan dengan percaya diri. Hadapi samudera pengabdian itu dengan keyakinan: kalian sampai di tujuan, kalian akan mewakili kita semua melunasi janji kemerdekaan..

Kalian akan diterjang badai, dihantam ombak. Jaga stamina moral, jaga stamina intelektual dan jaga stamina fisik. Jaga kedisiplinan.

Yakin terus bahwa anda hadir disana utk melunasi janji bersama kita: mencerdaskan saudara sebangsa.

Anda hadir membawa kunci yang bisa mengubah nasib mereka, nasib anak cucu-mereka. Ucapan, tulisan dan perbuatan kalian akan dicatat.

Buatlah rencana mulia yang bisa membuat catatanmu itu kelak dibaca dengan rasa syukur. Buatlah rencana hebat itu dengan pensil, biarkan Tuhan menebalkan dan melanggengkan dengan tinta.

Malam ini saya dalam perjalanan pulang dari Jatilihur. Memasuki jalan tol saya mulai menulis catatan singkat di handphone ini.

Di perjalanan pulang ini saya ingat wajah kalian, kuat dalam ingatan ini  sorot mata penuh semangat kalian. Gelora semangat kalian saat menjawab ucapan selamat sore. Saat kalian menyanyikan lagu angkatan, saat tadi pagi bersama-sama kita nyanyikan Indonesia Raya. Gemuruh suara itu masih terngiang dan derap keyakinan itu menggetarkan.

11 Juni 2012 adalah hari yang mengesankan. Biarlah ruang pertemuan itu jadi saksi kukuhnya niat kalian, anak-anak muda yg siap turun tangan.

Sebentar lagi anda masuk fase baru. Fase yang takkan terlupakan bagi semua. Sambutlah anak-anak di pelosok sana dengan hati. Buka hatimu utk saudara sebangsa.

Biarkan mereka mencintaimu, biarkan mereka merasakan pancuran ilmu kalian, Biarkan mereka memelukmu dengan rasa cinta. Biarkan mereka menemukan kakak baru. Peluk mereka kembali dengan sepenuh hati, dengan kehangatan sebuah persaudaraan.

Di sana, kalian tatap wajah mereka dengan percaya diri dan cinta, yakinkan mereka bahwa perjuangan dan kerja keras mereka akan mengantarkan pada kemajuan.

Tangan anak-anak itu masih lembut, gandeng tangan mungil mereka. Ajaklah mereka itu menuliskan mimpi baru yang tinggi. Lalu ajari mereka cara untuk meraih mimpinya, dan ajari mereka utk melampaui mimpinya.

Republik ini didirikan oleh para pemimpi yang tahu cara menterjemahkan mimpi dengan kerja. Kabarkan semangat para pendiri Republik ini pada diri kita sendiri dan pada mereka di pelosok negeri.

Saya pulang ke Jakarta malam ini dengan semangat baru, setelah menyaksikan kalian dari dekat. Kalian sudah mau lepaskan satu tahun hidup kalian utk menempuh jalan terhormat: jadi guru, jadi guru di pelosok sana

Ya, ini adalah hari-hari akhir di hari-hari awal sebuah perjalanan mulia. InsyaAllah, kalian akan temukan kehormatan karena kalian pilih jalan terhormat. Dan, izinkan saya bangga sempat jadi saksi hadirnya anak-anak muda terhormat.

InsyaAllah, di hari-hari besok kita masih akan bertemu -sebelum kalian berangkat menuju kampung halaman kedua-.Tapi izinkan saya berbagi rasa dengan kalian.

Saya kirim email ini -malam ini juga- dengan rasa hormat, rasa bangga, Semoga kebanggaanku -bangga bisa jadi saksi kehadiranmu- adalah pahalamu. Dan, semoga kita selalu didekatkan dengan sifat dan sikap tulus. Amien.

Salam hangat,

anies baswedan
(Toll Cikampek km 49)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi