Apa Hal yang Paling Membahagiakan Bagi Seorang Guru?

"Apa hal yang paling membahagiakan bagi seorang guru?" pertanyaan itu dilontarkan oleh kepala sekolah saya diakhir rapat PPDB sambil asyik cuanki.
Saya pun langsung menjawab dengan menceritakan kejadian setahun yang lalu mengenai murid saya yang begitu antusias menceritakan kalau dia sudah bisa membaca tulisan "BASO" dipinggir jalan. 
Begitu pun dengan rekan kerja saya yang lain, mereka pun mulai menceritakan pengalaman-pengalaman menarik dan membahagiakan seputar siswa-siswa didiknya.

Keesokan harinya, tiba-tiba saya mendengar berita yang kurang mengenakan dari keluarga saya. Cukup membuat segenap emosi terpukul. Sedih! Tanpa sadar saya pun menangis. Tiba-tiba seorang murid saya langsung memeluk dari belakang dan bertanya "Mengapa Ibu menangis?" saya hanya tersenyum.
Seorang murid saya yang lainnya datang, menanyakan hal yang sama sambil memeluk saya.Saya pun menjawab dengan jawaban yang diplomatis tanpa menyebutkan masalah yang sebenarnya.

Mereka pun pergi, saya berusaha menghilangkan jejak-jejak air mata dan tersenyum kembali. Konyol sekali mengangis di kelas, walaupun memang saat itu sedang istirahat setelah solat Dzuhur. 
Sudah saatnya anak-anak hafalan dengan tim dari Pondok Qur'an. Saya dan patner pun mengondisikan agar semua anak-anak segera bergabung dengan kelompoknya masing-masing.
Masih ada dua anak yang asyik menulis, dua anak perempuan yang memeluk saya dan bertanya mengapa saya menangis. 
Saya mengingatkan mereka agar segera bergabung bersama kelompoknya untuk tahfidz. Mereka meminta waktu sebentar untuk menyelesaikan tulisannya, saya pun memberi izin. 
Setelah agak lama ternyata mereka masih asyik menulis, dengan sedikit tegas saya mengingatkan mereka kembali. Akhirnya mereka pun mematuhi saya, pergi sambil tersenyum malu-malu. Sayup-sayup terdengar pertanyaan mereka kepada patner mengajar saya menanyakan tas saya.
Setelah selesai tahfidz, akhirnya anak-anak tutup kelas dan kemudian bubar. Saya masih harus menunggu waktu pulang sekitar 2 jam lagi.

Sesampainya di kostan, saya membereskan isi tas. Saya menemukan dua buah surat cinta dari dua anak perempuan murid saya. Surat untuk menghibur saya, dengan kata-kata sederhana yang keluar dari ketulusan hati murid-murid saya. Dua siswi kelas 1 berusia 6 tahun. "Bu Nani jangan sedih, kita sayang Ibu"

Jika ada yang menanyakan lagi kepada saya apa hal yang paling membahagiakan bagi seorang guru? maka akan saya jawab, setiap hal yang saya temui setiap hari di sekolah ada hal yang begitu membahagiakan. 
Baru dua tahun setengah saya menjadi guru, tetapi hampir semua memori saya selama mengajar diisi oleh hal-hal yang menyenangkan.

Bermain bersama Umar Bin Khattab...
Mementaskan drama Jamur Payung Ajaib bersama mereka
Bernyanyi bersama bersama Abdussalam... menjadi diriku, que sera-sera, InsyaAllah, rumus canggih... 
Bergembira bersama Andromeda, bercerita, berbagi makanan, bermain bola..
semuanya begitu membahagiakan
Kebahagiaan yang selalu mampu menghapuskan segala kepenatan akibat tuntutan dan perlakuan orang dewasa.

Entahlah, sampai kapan akan menikmati suasana seperti ini. 
Saya bahagia dengan hal yang saya lakukan sekarang, tetapi mungkin akan lebih bahagia apabila bisa menggapai mimpi-mimpi besar saya.

See u on the top my lovely students. 
Bukan hanya kalian yang akan berjuang mewujudkan mimpi, Ibu juga akan terus berjuang untuk mewujudkan mimpi-mimpi Ibu ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

Andragogi dan Fasilitasi

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu