Memilih Berespon dengan Bersabar

Di depan rumah (kontrakan ) saya sedang ada pembangunan rumah. Sudah hampir 3 bulan tetapi belum selesai. 2 rumah besar.
Seiring dg berjalannya pembangunan, terdengar macam-macam suara yang sejujurnya cukup mengganggu saya. 
Ya tapi gak ada pilihan lagi bagi saya selain bersabar.

Di sebelah rumah terdapat rumah  seorang ibu tua yang tinggal sendiri. Untuk mengusir sepinya beliau memelihara banyak ayam. Ayam-ayamnya itu sering membuat ulah, mereka gak mengenal toilet training jadi kotorannya pasti berceceran di teras rumah saya, pernah ayamnya terbang dan menjatuhkan bunga mawar dan pot tomat yang sy (padahal disimpan di atas), bertelur di tempat sepatu dan mengacak-ngacak keset, dll.

Saya merasa punya pilihan selain bersabar, di beberapa kesempatan sy mengutarakan ulah ayam beliau. Namun beliau tidak merespon, misalnya dengan mengurung ayamnya. Beliau hanya mengiyakan kalau ayamnya sering bertingkah. Tanpa minta maaf pula.

Sejujurnya saya merasa tidak punya privasi sebagai tetangga. Ingin ngomel dan merasa terdzolimi karena tetangga saya lebih mengutamakan ayamnya dibanding kenyamanan tetangganya.

Di saat saya ingin mengalirkan rasa keberatan kepada beliau tentang ayam-ayamnya, saya berpikir lagi. Bukankah saya mempertaruhkan hubungan baik kami hanya karena tingkah ayam? Kalau saya menganggap ibu tersebut egois, maka saya juga egois. Mempertaruhkan hubungan baik dibanding kenyamanan tetangganya. Saya pun memilih bersabar.
Beberapa hari kemudian, ayam tetangga bertelur di teras rumah saya. Suami yang menemukannya kemudian memberikan telur tersebut kepada tetangga kami. Di luar dugaan, beliau memberikan telurnya kepada kami.

Lesson learned..
Kadang saya reaktif dalam merespon sesuatu. Tanpa mempertimbangkan bahwa saya pun bisa merespon dg cara yg lebih bijak tanpa mempertaruhkan hubungan baik. Menang akan sangat mudah minta maaf, tetapi seperti paku yang ditancapkan ke tembok. Kata maaf akan susah menghapus bekasnya.
Lebih sabar dalam merespon, seolah tidak ada pilihan lain.
Cara saya merespon sesuatu akan menunjukan siapa saya yang sebenarnya..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi