Kota Tanpa Sampah, Kota Impian yang Bisa Diwujudkan!




Materi pekan ke-4 di kelas #belajarzerowaste adalah mengenal lebih dekat tentang kota tanpa sampah. Ternyata, kota tanpa sampah bukan hal mustahil untuk diwujudkan.

Caranya, menerapkan strategi dari hal terdekat dengan analogi rumah. “Jika banyak yang mau menyelesaikan sampah di perkotaan, ini terlalu luas. Mulailah dari rumah.”

Bu Wilma Chrysanti (salah satu penggagas Kota Tanpa Sampah di Pondok Jaya, Bintaro), menyebutkan Strategi Tiga Pintu. Pintu depan, tengah, dan belakang.


1. Pintu depan
Tahap ini pra-konsumsi.  ”Kita harus tahu dan sadar apa yang mau kita konsumsi sejak dalam pikiran. Jika itu menghasilkan sampah tak akan saya pilih,” katanya.

Beliau contohkan, setiap arisan tak menggunakan air minum kemasan, membawa tumbler dan sebelum berbelanja mengetahui apa yang mau dibeli dan sudah ada tempatnya.

2. Pintu tengah
 Semua sisa barang tidak buru-buru dibuang ke tempat sampah, seperti, mengambil makanan tak berlebih hingga bikin sampah, kalau punya baju tak muat, donasikan.

3. Pintu belakang
 Bagaimana cara memilah sampah, misal, organik masuk ke komposter. Jika bisa daur ulang, ke pengepul. Untuk limbah B3, baru ada tempat pembuangan sampah di pemerintahan, seperti KLHK dan Dinas Lingkungan Hidup provinsi.

Pelaksanaan ini, tak terlepas peran perempuan. ”Perempuan paling memiliki kuasa, artinya memastikan rumah berfungsi benar, mengurusi di dalamnya.”

Rasa peduli dan welas asih jadi semangat bagaimana seorang ibu mencari hal terbaik bagi keluarga. ”Jadi lebih luwes dan menularkan orang di rumah maupun sekitar hingga berlipat ganda,” katanya.

Source
http://www.mongabay.co.id/2017/04/25/tiga-pintu-wilma-chrysanti-menuju-kota-tanpa-sampah/
Grup #belajarzerowaste batch 2

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi