Menulis Kisah Inspirasi Pengalaman Orang Lain



Di buku ketiga saya Unbroken Heart (Jejak Publisher 2017), saya menuliskan kisah seorang dokter yang dipoligami, based on true story. Tentu saja itu bukan kisah saya. Saya bukan seorang dokter dan tidak dipoligami.

Saat diajak untuk menulis buku ini, awalnya saya mencari ide dari pengalaman sendiri. Adakah kehidupan saya yang bisa dijadikan cerita? Pernahkah saya patah hati lalu bangkit kembali? Pernah sih, saat gak jadi nikah..wkwkwkk
Tapi sepertinya gak layak dijadikan cerita. Please deh, beruntung sekali lelaki itu sudah bikin patah hati lalu kisahnya dijadikan buku juga! Saya yang rugi berkali-kali.

Lalu saya mengingat-ingat, kejadian yang menimpa orang terdekat saya yang membuat saya ikutan 'patah hati'. Aha, saya ingat! Ada kisah yang membuat saya menangis berhari-hari. Kakak sahabat saya  dipoligami oleh suaminya.

Bismillah, saya tetapkan ide tersebut menjadi ide tulisan saya.

Supaya menjadi cerita yang utuh, saya melakukan hal-hal berikut :


1. Membangkitkan memori

Saya mengingat-ingat kejadian empat tahun yang lalu itu.
Bagaimana syoknya saya, saat melihat foto profil suami kakak sahabat saya tersebut bersama perempuan lain. Pedih banget sampai berasa saya yang dikhianati. 


2. Riset

a. Wawancara
Pertama kali mengetahui kejadian tersebut, saya mengkonfirmasi kepada sahabat saya sebelum akhirnya menghubungi kakaknya untuk menguatkan. Untuk menggarap tulisan di buku Unbroken Heart, saya merangkai kembali kronologis yang sahabat saya tersebut sampaikan.
 Sebenarnya sebaiknya mewawancara kakaknya langsung, tetapi saya belum cukup kuat untuk menghubunginya dan menanyakan perihal tersebut tanpa menangis. 


b. Mengumpulkan informasi yang berhubungan
Saya mencari informasi lengkap tentang poligami dan mencari sudut pandang yang berbeda. Agar tulisan yang saya tulis tidak hanya terkesan drama seorang perempuan yang merasa dikhianati. Ada hikmah-hikmah yang bisa dibagi ke pembaca.


3. Meminta izin pemilik cerita
Sebaiknya sebelum menuliskan cerita orang lain dengan plek ketimplek kita meminta izin dahulu kepada pemilik cerita. 


4. Merangkai tulisan
Setelah semua tahapan di atas dilakukan, mulailah menulis cerita. Berusaha masuk menjadi peran seorang perempuan yang dipoligami dengan sudut pandang orang pertama.


Alhamdulillah ternyata bisa ya menuliskan kisah inspirasi yang isinya pengalaman orang lain.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi