Postingan

Jurnal Selfhealing dan Selfcare

Gambar

Cerita Fasilitasi (1) Memfasilitasi Masyarakat

Gambar
Pertama kali mengenal kata fasilitasi saat training intensif calon Pengajar Muda IV Indonesia Mengajar, 8 tahun yang lalu. Di sebuah sesi pengembangan masyarakat, kami (calon Pengajar Muda) diminta untuk melakukan simulasi fasilitasi rapat pengambilan keputusan sebuah sekolah.  Ada yang berperan sebagai fasilitator, kepala sekolah, guru, masyarakat, orang tua, murid dan stake holder pendidikan (pengawas, dll) dengan karakter yang sudah ditentukan. Saya berperan sebagai orang tua siswa yang kurang peduli pendidikan anaknya. Failed! Proses fasilitasi tersebut gagal. Tidak jelas ending- nya seperti apa karena kelamaan pembahasan dan waktu simulasi sudah habis.  Kesimpulannya, kami belum memahami apa dan bagaimana fasilitasi. Saat training berakhir pun saya belum mudeng banget tentang fasilitasi, untunglah dapat menangkap bahwa poin penting  bahwa sebagai fasilitator tidak boleh mementingkan pendapat kita sendiri, harus memfasilitasi semua kepentingan pihak-...

Refleksi Sewindu Merindu

Gambar
Masih terasa atmosfer kebahagiaan #sewindumerindu Pengajar Muda angkatan IV Indonesia Mengajar semalam.. Tepatnya 23 April 2012 pertama kali bertemu dengan 71 Calon Pengajar Muda lainnya. Kemudian mengikuti training intensif selama 2 bulan. Wisma Handayani - Kopassus Batujajar - ITC Jatiluhur - Kopassus Situ Lembang - Wisma Handayani lalu tanggal 16 Juni deployment ke 7 kabupaten penempatan. Kembali ke Jakarta setahun kemudian, menjadi orang yang tak lagi sama. Tempaan di daerah membuat saya berbeda. Menjadi lebih hitam, gemuk, dan gagap kota. Seperti bingung menyebrang di jalan besar, pusing naik lift, masuk angin saat kena AC.. It's true ! Cara pandang saya terhadap sesuatu pun berubah. Setahun di penempatan menjadi proses perenungan dan pembelajaran berharga. Lalu apa yang paling membekas dari reuni PM IV semalam? Perasaan berdaya! Menjadi PM adalah titik balik bagi saya. Saya menjajal diri menjadi PM sebagai pembuktian. Saat itu saya sedang dalam kondisi te...

Jurnal 2 Kelas Kupu-kupu

Akhirnya berhasil juga mengalahkan rasa malas untuk mengerjakan Jurnal kedua Kelas Kupu-kupu  Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional, setelah berhibernasi dari Handphone selama dua hari karena rusak dan benar-benar tidak bisa nyala lagi. Lalu mulai beradaptasi dengan Handphone baru. Baiklah, saya tuliskan jurnalnya sebelum moodnya hilang lagi..  Pekan ini Ibu menyampaikan untuk : - assessment your skill - berkomunikasi dengan video saat proses mentoring  Lalu apa yang saya lakukan sebagai mentor dan mentee ?  AS Mentor Membuat self assessment  untuk para mentor sekaligus menyepakati jadwal mentoring Membuat grup Facebook dengan  mentee.  Membuat 3 video referensi tentang coaching dan facilitating, nah ini terlalu Initiative action karena menurut Ibu sebaiknya tidak.  Memastikan  jadwal mentoring. 60% jadwalnya berubah karena mentee ingin segera berdiskusi.  Menyusun powerful question      ...

Aliran Rasa Kelas Kepompong Bunda Cekatan

Gambar
Pada tantangan 30 hari kelas kepompong Bunda Cekatan Institut Ibu Profesional, saya memilih Manajemen Bermain Adskhan sebagai aktivitas yang harus saya kerjakan secara konsisten. Saya menentukan ceklist indikator membuat kurikulum/rencana bermain mendampingi secara mindfulness mendokumentasikan kegiatannya di @jurnal.adskhan   (akunnya saya privat, hanya bisa dilihat oleh Ayah Adskhan dan saya) menggunakan hp hanya untuk mendokumentasikan kegiatan membacakan minimal 3 buku Dengan badge keberhasilan Excellent = melakukan 5 aktivitas tersebut Very good = hanya melaksanakan 4 aktivitas Satisfactory = hanya melaksanakan 3 aktivitas Need improvement = hanya melaksa akan 2 aktivitas Dan inilah hasil perolehan bagde yang saya peroleh selama 30 hari Dengan grafik capaian Selain itu, saya pun melakukan puasa selama 4 minggu dengan tema puasa pekan pertama dan kedua  puasa mengeluarkan emosi negatif ( jurnal puasa pekan 1 , jurnal puasa pekan 2 )...

Finding My Buddy

Gambar
Alhamdulillah pekan kedelapan kelas ulat-ulat Bunda Cekatan. Mendapatkan buddy istimewa Mbak Ismi Nur Cahyani (IP Jakarta). Mengenal beliau saat Perak Kendal setahun yang lalu. Mbak Ismi dan Keluarga Mbak Ismi mempelajari beberapa ilmu selama Bunda Cekatan, ini pemetaannya Kemudian kami pun banyak berbincang menggali aliran rasa masing-masing selama kelas Bunda Cekatan. Berikut aliran rasa yang disampaikan Mbak Ismi.. 1. Hal menarik apa yg Mbak rasakan selama kelas Bunda Cekatan? "Yang menarik tentulah cara belajarnya dan kejutan2 yang diberikan bu septi mba. Jadi membuat kita semakin semangat, apalagi ya tantangan pekan depan trus selain itu juga alur belajarnya itu runtut gtu mba. Aku suka itu. Jadi kita pun ga bingung" Mbak Ismi dan saya sama-sama menanti kelas Bunda Cekatan selama dua tahun, jadi kami begitu semangat saat mengikuti Bunda Cekatan batch #1 ini. 2. Tantangan apa yg Mbak rasakan? Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut?...

Refleksi di Pinggir Danau

Gambar
Masya Allah, jurnal 7 kelas Bunda Cekatan adalah bongkar-bongkar dan melakukan refleksi. Setelah membuka, membaca dan merenungi perjalanan dua bulan ini, yang saya dapatkan adalah Kemudian, mari merefleksikannya Apakah sudah sesuai dengan yang dibutuhkan di peta? Alhamdulillah sufah 90% sesuai dengan peta belajar.  Ilmu apa yang lebih banyak kudapatkan? Alhamdulillah lebih banyak mendapatkan makanan dibanding camilan. Makanan yang saya dapatkan lebih banyak tentang manajemen emosi dibanding manajemen finansial. Saat memilih keluarga, sebenarnya saya lebih dulu masuk keluarga manajemen finansial dibanding manajemen emosi. Namun saat pekan ketiga, saya menyadari bahwa bahasan di manajemen finansial sudah bukan makanan saya. Saya merasa sudah kenyang di keluarga tersebut, akhirnya pamitan di pekan ke-4. Saya pun fokus belajar di keluarga manajemen emosi dengan fokus manajemen marah. Pengelolaan di keluarga manajemen emosi menurut saya cukup baik, sehingga tidak tsunam...