Jeda untuk Adskhan

Setelah menjadi saya menyadari bahwa saya bukan lagi manusia 'merdeka'. Ada malaikat kecil yang akan mengikuti saya -- saat dia terjaga -- ke manapun saya pergi.

Bahkan untuk urusan mandi dan kebutuhan lainnya di kamar mandi, dia akan setia menunggu saya di depan pintu sambil menangis kencang.

Jangan ditanya berapa lama saya betah di kamar mandi, jika mendengar suara tangisannya yang melengking, yang pernah hingga bisa mengundang tetangga datang ke rumah dan menanyakan apa yang terjadi.

Saya pun pernah mengajaknya bermain di kamar mandi agar bisa buang air dengan leluasa. Dia asyik bermain, saya sibuk mengondisikannya sambil ngeden #ups.

Itulah nikmatnya menjadi Ibu.

Saya mensyukurinya, menikmati setiap detiknya.. Karena, dalam beberapa tahun ke depan (In Sya Allah), mungkin dia akan berkelana seperti orang tuanya yang memilih hidup jauh dengan keluarga.

Delapan hari di Arga Makmur, adalah sebuah jeda bagi saya dan Adskhan. Sang cucu pertama menjadi kesayangan semua orang. Mbah Tino Mbah Lanang ingin mengasuhnya, Pak De sering mampir untuk main dengan Adskhan, ayahnya yang sedang liburan pun tak mau jauh dari pangeran kecilnya.

Bisa dipastikan, terkadang saya bersama Adskhan hanya untuk menyusuinya saja. Untungnya Adskhan termasuk bayi yang tidurnya nyenyak jika dalam keadaan menyusu. Sehingga saya tetap bisa menikmati waktu bersama dia.

Selama liburan itu adalah jeda untuk saya dan Adskhan. Dan dalam jeda tersebut saya merasa kehilangan dia, walau hanya berpisah satu jam saat dia main di rumah Mbahnya yang lain.

Dan dalam jeda tersebut saya menyadari bahwa kehadiran Adskhan adalah anugrah bagi saya, bukan membuat saya tak merdeka tetapi membuat saya merasa dibutuhkan..

Yaaa.. Nikmati 2 tahun pertamanya. Nikmati bersamanya yang masih akan menangis saat tahu saya tak sedang berada didekatnya.

Terima kasih Nak, telah membuat Bunda merasa menjadi orang tua yang dirindukan.. 

Bunda sayang Adskhan :*

Sepenuh cinta..

#ODOPfor99days

#OneDayOnePost

#BundaAdskhan

#dua