Tetangga

Krek! Tetiba telapak kaki saya ngilu, sesuatu telah menusuknya. Saya segera menyentuhnya, ada luka cukup dalam dengan darah segar keluar.

"Kenapa, Neng" tanya Ibu tetangga.
"Ini bu, saya menginjak bekas lampu" jawab saya sambil jalan pelan. Untung Adskhan kalem dalam gendongan saya.
"Ya Allah, darahnya banyak banget"
"Sini, Adskhannya saya gendong" pinta Mbak anaknya.
"Cepet cuci Neng, nanti saya obati"
Saya segera menuju ke tempat keran air, dan mencuci lukanya. Ternyata sandal saya sudah dipenuhi warna merah.

Dengan telaten, Ibu berusia 60 tahunan tersebut memberikan betadine dan membalut luka saya dengan kain kasa.

"Terima kasih ya Bu" jawab saya
"Iya Neng, lain kali hati-hati. Siapa itu yang buang bohlam sembarangan."
"Iya Bu, terima kasih. Untung saya yang kena, bukan anak-anak yang suka main di sana".
" Sama saja, anak-anak atau orang gede  tetap sakit"

Saya terharu dengan kebaikan tetangga saya tersebut... Selain pertolongan pertama pada kacugak** bohlam, beliau sering memberikan saya lauk, singkong, sukun atau apa saja yang bisa diberi.

Beliau  tinggal sendiri di rumah sebelah rumah kontrakan saya sebelum akhirnya anak dan cucunya tinggal bersamanya.

Bertetangga, Islam menyebutkan keutamaan memuliakan tetangga. Karena merekalah yang akan menjadi 'penolong' kita terdekat jika terjadi apa-apa, seperti pengalaman saya tadi.

Tak apalah, kotoran ayamnya mengotori lantai rumah saya
Tak apalah, kadang suara kencangnya membangunkan Adskhan yang baru tertidur
Tak apalah, musik dangdut diputar kencang diulang-ulang terus tiap hari sampai saya hafal liriknya.. (Semoga lama-lama bosan dan ganti lagu lain #eh. Maksudnya lagu dangdutnya diganti jadi full salawat.  Biasanya lagu dangdut dulu terus salawat #pentingbangetdibahas).

Mempunyai tetangga baik adalah karuniaNya, mensyukurinya dengan menjadi tetangga yang baik pula.



وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ

“Beribadahlah kepada Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh.” (QS. An Nisa: 36).

Nabi shallallahu ‘alaihi wassallam juga bersabda,

مَا زَالَ يُوصِينِى جِبْرِيلُ بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ

Artinya: “Jibril senantiasa bewasiat kepadaku agar memuliakan (berbuat baik) kepada tetangga, sampai-sampai aku mengira seseorang akan menjadi ahli waris tetangganya” (HR. Al Bukhari no.6014).


#ODOPfor99days
#OneDayOnePost
#tiga
#BundaAdskhan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi