Bunda Sayang Ayah

Ayah inget gak foto ini?
Kapan diambilnya? Di mana?
Hehehe

Inget gak sih, kalau kita sering dibilang romantis sama teman-teman karena kalau jalan selalu berpegangan tangan. Bahkan Cici Mesku pernah meneriaki kita dari atas ojeknya karena melihat kita bepengangan tangan sewaktu ayah jemput bunda di Galuh lalu kita berjalan sambil berpegangan tangan di sepanjang Jalan Jenggala.
"Woi puasa" teriaknya!
Atau digodain Shofi sama Citra karena sering kali melihat kita berjalan mesra berjalan dari Stasiun Dukuh Atas hingga Karet Karya.

Ayah, maafkan Bunda.. Kadang dengan dalih lelah menemani Adskhan seharian, ketika Ayah pulang, Bunda tak lagi menampilkan wajah segar, senyum manis, wangi.
Bahkan saat ayah berangkat kerja pun masih dengan wajah kucel. Padahal di tempat ayah kerja selalu ketemu ibu guru yang wangi2, rapih, segar, cantik (mungkin).

Kadang  Bunda lupa, bahwa kehadiran Ayah begitu istimewa. Lelaki terbaik yang selalu menerima Bunda apa adanya. Bahkan melupakan bahwa ayah pun menginginkan Bunda yang tidak apa adanya.

Bersama Ayah adalah hari-hari terbaik Bunda, kehadiran Adskhan adalah hal yang paling berharga dalam pernikahan kita.

Kadang dengan alasan Adskhan pula, Bunda tak hirau dengan kebutuhan Ayah.
Hingga Ayah pernah bilang "Bunda sayangnya sama Adskhan aja"

Maaf ya Ayah sayang...
Bunda sayang sama Ayah..
Semoga kita bisa terus berpegangan erat seperti ini hingga di JannahNya

Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi