Strategi Saya agar Bisa Me Time dengan Tenang


Menikmati waktu sendirian menjadi salah satu kebutuhan utama bagi saya agar tetap waras.  Mengasuh seorang anak yang berusia 13 bulan yang sedang aktif-aktifnya --yang masih dalam proses toilet training dan belajar makan sendiri-- membuat energi saya cepat sekali habis. Apalagi saya menjadi ibu penuh waktu tanpa asisten rumah tangga.

Diantara bejibunnya urusan domestik, kewajiban menjadi istri yang menyejukan pandangan suami  dan seorang ibu yang mampu mendidik anak dengan sepenuh hati, saya pun harus bisa mengalokasikan waktu untuk diri sendiri.
Awal-awal menikah dan mempunyai Adskhan, membuat saya dan suami kelimpungan karena banyak pekerjaan domestik tak terselesaikan dan saya sering sekali uring-uringan. Kami pun belajar dari pengalaman dengan membuat prioritas, membagi peran dan saling mendukung.

Mendidik Adskhan adalah prioritas utama. Ayah bundanya harus selalu siap menemani tumbuh kembangnya. Urusan perut menjadi prioritas selanjutnya, suami tak menuntut saya memasak setiap hari, bahkan dia kadang yang memasakan makanan untuk saya dan Adskhan. Tentu saja saya akan bahagia kalau suami sudah turun tangan ke dapur. Bukan hanya karena saya terbantu tetapi karena sudah pasti makanan yang dihidangkan akan menggoda selera. Suami saya jauh lebih pintar masak dari saya. Jika kami sama-sama lelah, maka kami memilih membeli makanan jadi saja. Kerapihan rumah menjadi prioritas ketiga. Walaupun menjadi prioritas terakhir, tetapi  'rumahku syurgaku' tetap menjadi moto keluarga kami, ya minimal gak berantakan-berantakan amatlah. Nyapu dan ngepel tetap dilakukan  tiap hari.

Seiring berjalannya waktu, saya menemukan strategi agar bisa me time dengan tenang tanpa menelantarkan kewajiban mengurus suami, anak dan rumah.

Apa saja strateginya?

1. Membagi pekerjaan domestik dengan suami
Suami : mencuci piring
Saya : memasak sarapan dan makan siang, mengepel, mencuci baju, menjemur, mengangkat jemuran, berbelanja
Saya/ suami : memasak makan malam, melipat dan menyetrika baju.

2. Mencari aktivitas  yang bisa dilakukan sambil mengasuh atau melibatkan Adskhan.
Berikut aktivitas-aktivitasnya :
- mencuci baju
- menjemur dan mengangkat jemuran
- menyapu
- mengepel
- berbelanja

3. Membuat  jadwal harian
a. Pagi pukul 05.00-06.30 (sampai suami berangkat kerja)
- mencuci piring
- memasak sarapan
- menyapu lantai
- mencuci baju
b. 07.00-10.00
- menyuapi Adskhan
- memandikan Adskhan
- menjemur baju
- mengepel lantai
- mengepel lantail
c. 10.00-16.00
- Bersenang-senang dengan Adskhan dan memenuhi segala kebutuhannya (2 kali snack time, 1 kali makan siang, 1 kali makan sore)
- mengangkat jemuran
- memandikan Adskhan
c. 16.30-18.00
- Family time
d. 18.30-20.00
- memasak makan malam
- melipat & menyetrika baju
e. 20.00-21.30
- couple time
f. 21.30 - solat subuh
- me time
Jadwal tersebut sebenarnya tidak saklek, tapi ancer-ancer waktu yang saya  tentukan untuk menyelesaikan urusan rumah.

4. Menyiasati kebutuhan pribadi
a. Mandi
Mandi sebelum subuh, jika tidak sempat saya akan mandi saat memandikan Adskhan.
b. Makan
Dilakukan saat Adskhan tidur, kalau Adskhan keburu bangun  saya akan makan bersamanya. Menyediakan dua piring untuk saya dan Adskhan. Walaupun sudah punya piring sendiri Adskhan selalu tertarik dengan piring saya. Sehingga saya menunda makan yang pedas jika makan bersama Adskhan.
c.BAB
Dilakukan saat Adskhan tidur. Jika tidak sempat saya akan membuat dia anteng bermain dulu lalu pamit ke kamar mandi. Pintu kamar mandi tetap dibuka sedikit untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja dan jika butuh saya dia bisa bergabung.

5. Curi-curi me time
a. menulis saat Adskhan tidur sambil menyusu.
Adskhan punya kebiasaan menyusu sambil tidur, biasanya sejam lebih. Dia akan bangun begitu selesai menyusu. Saya gunakan kesempatan ini untuk ikut tidur, membaca buku, atau menulis (hp dalam mode flight)
b. Menonton film sambil melipat baju atau menyetrika di malam hari.
c. Saat Adskhan anteng main sendiri, saya mencuri waktu mengecek hp setiap 1 jam sekali (selama 3-5 menit) untuk ikut diskusi seru di grup PM4 motherhood, IIP Tangsel dan koordinator IIP, atau menjawab chat-an customer.

6. Mengalokasikan waktu untuk the real me time
Malam hari saat suami dan anak tidur menjadi me time saya sepuas-puasnya. Saya gunakan untuk menulis, membaca buku atau artikel, merencanakan menu untuk beberapa hari kedepan, menentukan strategi marketing online shop, mengedit dan membuat desain markom promosi, mengelola akun online shop untuk postingan promo terjadwal, mencari artikel untuk dibagikan di grup IIP Tangsel, mengerjakan tugas kuliah Bunda Sayang, dll.

Strategi di atas secara tidak langsung menjadi rutinitas keluarga kami di saat weekdays. Cukup membantu saya dalam menyelesaikan urusan rumah dan memenuhi kebutuhan suami, anak dan diri sendiri.

Saat akhir pekan adalah me time saya sepanjang hari. Menikmatinya bersama anak dan suami.
Me time sekaligus couple time dan quality time.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi