Game Level 4 Hari Ketiga - Tidak Memberikan Stimulus Langsung



Memasuki hari ketiga menggali gaya belajar Adskhan, saya belum nemu ide apa yang bisa dilakukan. Dari pengamatan sejauh ini Adskhan anaknya visual dan kinestetik. Audionya juga tidak ada masalah, dia merespon lagu dengan bergoyang, menoleh saat saya memanggilnya, mencari arah sumber suara jika ada suara tertentu. Namun karena masih belum bisa berbicara responnya terbatas.

Hari ini saya tidak memberikan stimulus secara langsung. Saya menyediakan benda-benda dan melihat bagaimana Adskhan meresponnya.

Saya mengajaknya ke depan rak buku, dan membiarkan Adskhan bermain dengan bukunya. Dia mengambil beberapa buku, 'membaca' salah satunya dengan posisi tengkurap. Biasanya Adskhan duduk pada saat membaca dan kalau sudah bosan dia akan meminta saya membacakan bukunya. Kali ini tidak, dia asyik main sendiri.
Setelah puas, dia menghampiri saya. Saya memberikannya kotak berisi spidol. Mendadak Adskhan pup, segera saya bawa ke kamar mandi. Setelah selesai bersih-bersih dia membawa gayung dari kamar mandi ke ruang bermainnya dan memasukan spidol ke dalam gayung. Berulang-ulang spidolnya dipindahkan dari gayung ke kardus, kardus ke gayung.

Sebagai referensi bacaan saya tentang gaya belajar anak, saya menemukan artikel berikut dan menandai yang sesuai dengan hasil pengamatan saya.


1) Visual.
Gaya visual mengakses citra visual, yang diciptakan atau diingat. Adapun ciri–ciri gaya belajar visual, antara lain:
a) Teratur, memperhatikan segala sesuatu, menjaga penampilan
b) Mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan
c) Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh dan menangkap detail: mengingat apa yang dilihat.

2) Auditori.
Gaya auditorial mengakses segala jenis bunyi dan kata diciptakan dan diingat. Ciri-ciri gaya auditori, sebagai berikut:
a) Perhatiannya mudah terpecah.
b) Berbicara dengan pola berirama.
c) Belajar dengan cara mendengarkan, menggerakan bibir atau bersuara saat membaca.
d) Berdialog secara internal dan eksternal.

3) Kinestetik.
Gaya kinestetik mengakses segala jenis gerak dan emosi-diciptakan maupun diingat. Ciri-ciri gaya belajar kinestetik, antara lain:
a) Menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak
b) Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca, menanggapi secara fisik
c) Mengingat sambil berjalan dan melihat.

Prinsip belajar pada anak Anita Yus (2011:67) menjelaskan pelaksanaan pembelajaran untuk AUD dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip, sebagai berikut:
1) Berorientasi pada kebutuhan anak
2) Belajar melalui bermain
3) Kegiatan belajar mengembangkan dimensi kecerdasan secara terpadu
4) Menggunakan pendekatan klasikal, kelompok, dan individual
5) Lingkungan kondusif
6) Menggunakan berbagai model pembelajaran
7) Mengembangkan keterampilan hidup dan hidup beragam.
8) Menggunakan media dan sumber belajar
9) Berorientasi kepada prinsip perkembangan dan belajar anak
‌http://www.balitabunda.com/memahami-gaya-belajar-anak-usia-dini

Membaca artikel tersebut saya menemukan beberapa hal yang tampak pada Adskhan

-  Mengingat dengan gambar, lebih suka membaca daripada dibacakan (V)
- mengingat apa yang dilihat (V)
- Berdialog secara internal dan eksternal (A)
- Menyentuh orang dan berdiri berdekatan, banyak bergerak (K)
- Belajar dengan melakukan, menunjuk tulisan saat membaca, menanggapi secara fisik (K)
- Mengingat sambil berjalan dan melihat (K)

Terlalu dini memang untuk menyimpulkan Adskhan mempunyai gaya belajar kinestetik. Saya tetap berusaha memberi banyak stimulus bukan hanya untuk mengetahui gaya belajarnya tetapi mengoptimalkan tumbuh kembangnya dan mengasah kecerdasannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

Andragogi dan Fasilitasi

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu