Berapa Jumlah Bajumu?


Hari ini dapat sharing dari Mbak Anggita (member IIP Tangsel) tentang Mengelola Keuangan dengan Mengaplikasikan Metode Konmari¹.

Hal baru yang saya dapatkan ternyata untuk women stay at home seperti saya hanya perlu 18 baju saja, Wowwww! 
Apasajakah? 
๐Ÿ‘š5-7 pakaian sehari2 yang nyaman dan menarik (bisa daster, setelan piyama, setelan kaos dan celana pendek)
๐Ÿ‘•1 pakaian utk dirty work (kalau suka memasak: apron. Kalau suka berkebun: pakaian yang nyaman dan celana yang adem)
๐Ÿ‘—4-5 casual dressy outfits (gamis, tunik, A line..)
๐Ÿ‘˜4-5 dressy outfits (untuk acara lebih formal spt gamis bahan, batik)
๐Ÿ‘Ÿ2 pairs of comfortable shoes (satu untuk kotor2an dan satu untuk dipakai sehari2 keluar - misal: sendal eiger dan wakai)
๐Ÿ‘ก2-3 pairs casual dressy shoes like loafers (me: sepatu keds, wedges)
๐Ÿ‘ 3 pairs dressy shoes for formal event (black, navy, white and tan pumps or flats) - misal: hitam, biru.
Untuk jilbab direkomendasikan seperti memilih sepatu. Dicari warna yang netral  yang bisa  dipadupadankan ke segala warna.

Sejujurnya, baju saya gak banyak. Bahkan biasanya pakai baju itu-itu saja. Walaupun gak banyak sepertinya lebih dari 18 potong.
Saya termasuk yang agak eman menghibahkan baju. Baju ini banyak kenangannya, baju itu bersejarah akhirnya di museumkan di lemari lama atau di dalam koper.

Omong-omong tentang jumlah pakaian, saya pun jadi teringat kisah Umar bin Abdul Azis khalifah dari Bani Umayyah yang hanya mempunyai satu baju.
Beliau memerintah dengan adil selama sekitar 29 bulan. Pada masanya seluruh rakyatnya hidup makmur. Beliau wafat pada tahun 101 Hijriyah pada hari Jum'at di Hams dalam usia 39 tahun 6 bulan. Beliau menjadi khalifah selama dua setengah tahun dan meninggal dunia di saat semua rakyatnya dalam keadaan sejahtera. Hingga suatu saat ada seorang lelaki yang hendak membagikan hartanya kepada orang miskin, tetapi dia tidak ditemukan satu orang miskinpun dan kembali lagi membawa hartanya. 

Umar bin Abdul Azis hanya mempunyai satu baju. Jika bajunya dicuci, ia akan berdiam diri di kamar sampai bajunya kering.

Maslamah bin Abdul Malik mengisahkan:
Suatu hari saya masuk ke kamar Umar bin Abdul Aziz yang sedang sakit untuk menjenguknya. Saat itu, saya melihatnya memakai baju yang lusuh, maka akupun berkata kepada Fatimah (istrinya), "Hai Fatimah binti Abdul Malik... hai Fatimah, cucilah pakaian Amirul Mukminin ini." Fatimah menyahut, "Insya Allah kami akan melakukannya." Kemudian saya kembali, namum keadaan pakaian tersebut masih tetap seperti semula. Maka akupun kembali berkata kepada Fatimah, "Hai Fatimah, bukankah aku sudah menyuruhmu untuk mencuci pakaian Amirul Mukminin? Sebab orang-orang akan menjenguknya." Fatimah menjawab, "Demi Allah, dia tidak mempunyai baju lagi selain itu."
Ya Allah, begitu zuhudnya beliau.

Malu rasanya, padahal baru tadi kepikiran beli baju sarimbitan buat lebaran (yaa ammpun, puasa aja masih lama cyiin).

Bismillah, mulai hari ini harus lebih menahan diri untuk tidak tergoda membeli baju atau apapun yang bukan menjadi kebutuhan utama.

Terkadang kegelisahan datang karena terlalu banyak angan-angan dan  keinginan serta kurangnya syukur nikmat

#odop99days

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi