Penting Gak Sih Buku Itu?

"Ayah, Halo Balita lagi promo bundling. Lumayan banget yah, kenanya 1,6jutaan belum lagi Bunda dapat komisinya. In Sya Allah buku gandengan lainnya bisa Bunda cariin customer yang mau, soalnya diskonnya gede banget. Tabungan buat beli bukunya Adskhan juga udah cukup"

Hening...

"Ayah, bukunya bagus dan banyak. Ayah udah lihat videonya kan? Bukunya mengajarkan kemandirian. Adskhan jadi bisa mandiri." tambah saya

"Boleh.... tapi ingat ya Bunda. Ada sesuatu yang lebih penting dibanding buku Halo Balita atau buku apapun.
Apa? Pendampingan Ayah Bundanya, terutama Bunda yang sepanjang waktu bersama Adskhan. Bunda sebagai guru pertamanya. Dengan didampingi Bunda, Adskhan akan bisa berlatih apapun. Bukan hanya bisa makan sendiri, mandi sendiri"

Makjleb! Saya pun terdiam.. 

Itulah dialog bulan September tahun lalu sebelum akhirnya Ayah Adskhan meluluskan permintaan saya membeli Halo Balita.

Sebenarnya komitmen kami membelikan buku paket yg harganya lumiyin adalah setahun sekali. Tapi apa daya, godaan promo selalu melemahkan saya hingga koleksi buku Adskhan kini sudah memenuhi 5/8 rak buku kami.

Kata-kata Ayah Adskhan selalu saya ingat. Pendampingan orang tua terutama ibunya yang paling berpengaruh terhadap perkembangan Adskhan. Buku atau benda secanggih apapun takan bisa menggantikannya.

Reminder untuk diri saya sendiri, kalau Adskhan gak akan ujug2 bisa makan sendiri, mandi sendiri, tidur sendiri hanya dengan dibelikan buku Halo Balita yang paketnya lengkap mengajarkan kemandirian. 
Apalagi langsung kaya Caca Handika "Makan-makan sendiri, masak-masak sendiri, cuci baju sendiri, tidurpun sendiri..."
#abaikanjangandilanjutkannyanyinyayaaa

Gak langsung meneladani Rasulullah hanya karena di rumah kami sudah ada buku Muhammad Teladanku, gak langsung hafal Quran karena sudah ada Hafiz doll. Semuanya butuh proses, bukunya dibacakan, prosesnya didampingi dan dilatih sesuai fitrah usianya.

Buku dan benda-benda lainnya hanya stimulus.

Lalu kenapa masih membeli bukunya?
Karena saya tahu kemampuan dan pengetahuan saya terbatas. Saya perlu media yang membantu saya belajar dan menemani tumbuh kembang Adskhan.
Ada kebutuhan Adskhan yang harus saya penuhi, keingintahuannya yang harus saya puaskan. Dan saya memilih media buku bukan gadget.

Ada kebahagiaan tersendiri yang saya rasakan, saat setiap pagi Adskhan mengacak-acak rak bukunya dan menyodorkan buku untuk saya baca lalu langsung duduk dipangkuan saya siap menyimak. 

Jika satu buku sudah selesai dia akan mengambil buku lain. Begitu sampai dia puas atau lalu  'membaca' bukunya sendiri.

Suka terharu kalau mendapati dia anteng sendiri bermain dengan buku-bukunya. Membuka setiap halaman, menunjuk2 gambarnya dan mulutnya ngoceh seolah-olah sedang membaca.

Nominal rupiah yg saya keluarkan untuk membeli buku gak ada apa-apanya dibandingkan kebahagiaan melihat capaian Adskhan.
Terima kasih ya Rabb..

Semoga bisa memenuhi target 1000 buku sebelum usia 5 tahun. Aamiin..

#curhatanemakemakyanglagimenahandiridarigodaanpromobuku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Gempa

12 Teknik Memasak yang Perlu Diketahui Para Ibu

Andragogi dan Fasilitasi